XXII - There's No Point To Hide It

109K 12.9K 2.8K
                                    

A/N : Wuhuuuu~~ Ultra rejeki untuk kamu-kamu yang udah nungguin Ebony. Part ini agak baper, agak nggemesin, agak kriuk-kriuk.

***

Nadiana berjalan santai menuju lift. Dilihatnya jam digital di ponselnya. Tertulis pukul 9:20. Telat banget. Walaupun di kantor Nadiana jam masuk kerjanya flexi-time, tapi jam segini sudah termasuk telat untuk Nadiana yang biasa masuk jam 8 lewat. Matanya terasa berat, karena semalam dia sampai di rumah sekitar jam 9-an malam dari kantor lalu lanjut menonton serial kartun Sailormoon.
(Baca: Flexi-time = Flexible time. Jadi kalau masuk jam 8 berarti pulang jam 5. Pokoknya hitungannya harus 8 jam kerja, 1 jam istirahat makan siang. Walaupun dalam kenyataannya biasanya di antara jam 2 dan jam 5 itu ada waktu untuk kabur beli jajanan hehehehe)

Ketika menyadari cowok di depannya, rasa kantuk Nadiana mendadak hilang. Ia menjaga langkahnya agar tidak terlalu jauh dari cowok itu. Si cowok Arab kantor sebelah. Pokoknya dia harus satu lift sama cowok itu. Nggak ada niatan apa-apa sih, cuma senang aja lihat tuh cowok hehehehe.

Dan benar aja, Nadiana sukses satu lift sama cowok itu. Ada beberapa orang lainnya sih. Nggak ada hal aneh yang terjadi. Mereka cuma satu lift dan kebetulan turun di lantai yang sama. Tapi bersebelahan dengan cowok Arab itu, rasanya kayak ada energi semangat pagi yang tiba-tiba tertular ke Nadiana. Cowok itu keluar lebih dulu daripada Nadiana. Nadiana menatap punggung cowok itu yang berjalan menjauh ke arah pintu kantornya. Begitu pula Nadiana, berjalan menuju arah yang berlawanan, menuju ke ruang kantornya.

Sesampainya Nadiana di meja, Nadiana langsung ke menghampiri meja Celine yang tempatnya depan-depanan dengan Zidan.

"Ceeel... sumpah, gue ketemu sama si cowok Arab itu! Langsung lemeeessshhh gue..." ujar Nadiana dengan nada drama queen.

"Baru cukuran kan dia? Ganteng banget, Di. Mimisan deh gue liatnya!" balas Celine semangat.

"Namanya siapa sih? Cari dong..."

Celine tiba-tiba mendapatkan ide untuk mencari namanya di LinkedIn. Caranya adalah dengan mencari nama kantor tempat cowok itu bekerja terlebih dahulu. Keduanya tampak semangat kala menemukan informasi tentang cowok itu. Namanya Althaf. Oke, kalau sudah ketemu nama lengkapnya, nggak terlalu susah lagi untuk cari di Instagram hehehe.

"Lah? Itu kan anak kantor sebelah?" terdengar suara cowok di belakang Nadiana dan Celine. Kedua cewek itu pun langsung menoleh dan menyengir.

"Hehehe... ke gap!" ujar Celine sambil senyam-senyum malu.

"Yha... pada suka ya lo? Namanya Althaf," ujar Zidan.

"Lo kenal?" tanya Nadiana dengan mata penuh tanya ke Zidan.

"Kenal. Kan sering ketemu di WC."

Nadiana dan Celine ketawa bersamaan. Baru sadar, mereka kan kalo ke WC bisa barengan.

"Gede nggak?" tanya Celine sambil senyum nakal. Tawa Nadiana langsung pecah mendengarnya.

"Apanya?" tanya Zidan balik dengan nada tersirat. Sok-sok nggak ngerti.

"Tangannya..." jawab Celine dengan nada tersirat juga.

"Oooh..." Zidan ber-oh ria seolah paham dengan nada menyindir. "Nggak pernah ngintip gue."

"Cowok nggak tengsin apa kalo pipis sebelahan? Kalian suka lirik-lirikan nggak sih?" tanya Nadiana. Nggak penting abis. Tapi dia memang penasaran.

Red CherryWhere stories live. Discover now