4. Kembali di pertemukan

16.7K 973 15
                                    

***

"Ayash, bangun nak."

"Hmmmm"

"Ayolah bangun"

"Lima menit lagi" jawabnya ogah-ogahan.

"Hei jangan seperti itu, nak."

Ayash menyerah. Siapapun itu yang telah membangunkannya sungguh mengusik tidurnya. Semalam Ayash tak bisa tidur dan baru terlelap jam dua dinihari, kemudian dia terbangun untuk shalat subuh lalu tidur lagi. Entah kenapa saat ini ia sungguh kelelahan luar biasa.

"Ada apa sih, ummi. Ayash ngantuk," ujarnya. Persis seperti anak SD yang di bangunkan paksa ibunya karena terlambat ke sekolah.

"Ya ampun, Ayash. Ini sudah mau siang nak, tidur mulu gak baik. Ayo bangun cepat!" perintah umi Aisyah sembari menarik selimut yang melilit tubuh putra sulungnya itu.

"Ah umi mau apa? Ayash kan belum bisa kerja sekarang. Masih cuti."

"Udah. Jangan bawel ayo mandi."

Kalau sudah seperti ini Ayash tak bisa membantah lagi. Dengan terpaksa ia bangun dari tempat tidur tercintanya lalu berjalan gontai menuju kamar mandi sembari menguap.

***

"A Ayash baru bangun, ciee. Kebo amat." ledek Anna ketika Ayash mendudukan dirinya di kursi ruang makan.

Ayash hanya mendelik pada adiknya tanpa membalas apa-apa, ia masih lemas karena baru bangun dan mengumpulkan nyawa. Tidak bersemangat sama sekali.

"Sudah, jangan berantem. Ayash kan anak umi yang baik, ya kan," senyum sang ibu.

"Lagian ada apa sih, mi?" ujar Ayash malas. Sisa-sisa kantuk masih terasa , matanya juga mendadak berat. Ingin terpejam kembali.

Ah, bisa-bisa Ayash tidur di meja makan ni.

"Kamu ini, Yash. Jangan banyak tidur gak baik. Ini bukan mesir 1001 malam, nak. Lagian umi kangen sama kamu," sang ibu masih saja sibuk berkata sembari menuangkan teh hangat ke dalam cangkir untuk Ayash minum.

Ayash membatin. Dia hanya bisa mendesah pelan tak mengerti dengan jalan pemikiran ibu tercintahnya ini.

"Eh, A. ikut Anna, yuk!" Anna bersuara di tengah kegalauan Ayash.

Ayash melirik ke arah adiknya.
"Kemana?"

"Ke toko kue."

"Siapa yang ultah emangnya?"

Anna mencibir. "Kue ya buat di makan atuh, A. Emangnya buat makan kue harus ultah dulu ya kitanya?"

"Hehehe," Ayash cengengesan.

Dan pagi itupun berakhir dengan kesewotan Anna terhadap abangnya.

***

"Aa mau nunggu di mobil? Gak mau ikut masuk?"

Anna telah sampai di toko kue langganannya di pusat kota bersama Ayash sang kakak tercinta. Pagi yang lumayan cerah itu sangat mendukung rencananya. Meskipun Ayash terlihat ogah-ogahan mengantar adiknya yang satu itu.

"Iya, ntar Aa di lirik sama ibu-ibu sosialita di sana, berabe urusan."

"Narsis amat," Anna memeletkan lidahnya pada Ayash, ia membuka pintu mobil dan keluar.

"Jangan kemana-mana dulu, A, orang ganteng udah di mobil aja" pesan Anna sebelum ia memasuki toko itu kepada Ayash yang tengah terdiam di dalam mobil.

"Malaikat juga tahu Aa ganteng kali!"

"Auah gelap," Anna melengos pergi dan masuk kedalam toko karena tak mau mendengar kepedean abangnya yang terlalu over. Tapi emang sih mereka berdua tidak terlihat seperti adik abang, mereka sering di sangka suami istri makanya Hikam sering cemburu. Wkwkwk.

ISTRI IMPIAN ( R E M A K E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang