h,, belum apa-apa aku sudah berpikir jauh dan buruk tentangnya.
Baiklah, aku akan memutuskan jika besok malam aku akan bersedia bertemu dengannya.

Sudah puas berbalas pesan, aku mencari sesuatu yang menarik lainnya.
Sebuah akun dengan nama Rangga menarik perhatian, namanya jika disandingkan denganku pasti akan cocok.
Aku menepuk dahi beberapa kali, pikiran apa ini. Konyol.

Sebuah status yang terpasang sedikit aneh, di sini tempat cari jodoh, tapi dia justru meminta saran.

Rangga
" cara ngungkapin cinta sama cewek nggak peka gimana sih? "

👨 : " buat hal romantis, terus langsung tembak bro! "

Rangga
" gue nggak romantis, yang ada kalo deket doi, bawa'an mau jail terus. Gue suka liat dia kesel karena ulah gue! "

👨 :" dia cantik nggak bro? "

Rangga
" jangan ditanya, banget dia mah! "

👨: " sosor dahhh,, jangan ampe lepas! "

Rangga
" dipikir gue bebek. dia kalo marah, galak. Ibu kost kalah galak ama dia! "

👨: " tapi kenapa lo suka bro? "

Rangga
" dia itu unik, dan mandiri. Gue suka cewek survive daripada cewek manja! "

Tiba-tiba tangan ini gatal ingin ikut berkomentar,

Cinta
" tembak mas sebelum terlambat, kesempatan nggak datang dua kali! "

Bisa aja dah gue nasehatin orang,

Rangga
" otw "

Singkat amat. Otw? Dia pikir nembak sambil jalan gitu. Sinting.

Karena sudah mulai letih dan jam sudah menunjukkan waktunya untuk aku mandi sore, aku pun memutuskan untuk mandi dan makan malam sebelum tidur.

[•••]

Malam ini, sesuai perencanaan, aku akan menemui Willy di tempat yang sudah kami sepakati kemarin. Karena jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan pukul limas sore, aku mulai bersiap untuk pulang.
Aku berjalan ke pantry untuk mencuci tangan dan mengambil tas di loker lalu keluar untuk segera pulang.
Tapi eiitsss , itu si boss sedang apa?
Sangat tidak biasanya dia belum bersiap-siap untuk pulang.
Tidak mungkin dia akan lembur lagi di hari biasa, sedangkan asistennya, mas Dava akan on time datang sebelum jam lima.

Ah peduli amat, aku kembali melangkah, namun sebuah panggilan tidak sopan terdengar memanggilku.

"Kamu, hei! "

Isshh,, panggil nama kenapa?
Nama Yuki nggak susah-susah amat dah perasaan.
Gerutuku.

"Iya boss, ada apa? "
Tanyaku sok manis.

"Emmm,, mau kemana? "
Tanyanya

"Pulang,! "

"Nggak, kamu saya tugaskan lembur hari ini! "

What?

"Lembur? Bukannya lembur cuma satu minggu sekali boss? Lagipula saya ada kerjaan malam ini! "

"Nggak ada penolakan, ayo kembali ke tempatmu.! "

Tas yang ku slempangkan dia tarik seenaknya, apa dia pikir aku ini asistennya yang bisa dia perlakukan seenaknya.
Eh, tapi aku karyawannya ya?

"Boss, please,! "
Ucapku memohon sambil mengikuti langkah kakinya.

"No,! "

Short Story ( Alki Version)Where stories live. Discover now