Segala analogi merubah niat dan kemauan
Hadirnya banyak perspektif beda tujuan
Sebongkah asa membentuk paradigma
Kau kuat dituntut lantas menjelma
Jadi yang berbeda diantara banyaknya kepala
Sebagaimana terdahulu tulang punggung keluarga
Jangan mangkir, kau nikmati dahulu skenario
Sesering kau resapi celoteh penyiar radioTan Malaka yang niat sedari hati
Multatuli hadirkan nyata persepsi
Laku mereka teruntuk bumi pertiwi
Jadikanlah senjata untuk bertempur matiHaluan tak perlu kau ubah
Biarkan bias oleh tingkah
Nikmati saja roda hidup berputar
Bagai si kupu menghisap nektar
Kau perlu rasa pecut terbarukanKarena Maha Kuasa pemilik ketentuan
Purwokerto, 20 Oktober
Gerimis yang diundang
DU LÄSER
Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)
PoesiKedewasaan yang terbentuk lalui opini labil. Oktober, 2016. Sampul oleh: @13summer Highest rank: #22 on Poetry 22-23 Oktober