Tersiratlah makna dendang biru
Dengan segala irama syahdu
Serupa aklamasi ramai nafsu
Bak air hujan lebih dari seribu
Kau yang larut dalam euforia
Sudah alpa lampu lupa
Tapi memang kau manusia
Yang senang dengan sesal belakaKau lawan lupa dengan seutas sejarah
Kau alpa dengan cidera berdarah-darah
Masih sahaja kau bangga merah di tepi bibir
Mengunyah pedas sampai titik nadir
Kau sudah serupa macam pandir
.....Bodoh! Sudah tak menganalisa pikir
Purwokerto, 16 Oktober
15:59:19
YOU ARE READING
Teruna Pembaharu (Antologi Puisi)
PoetryKedewasaan yang terbentuk lalui opini labil. Oktober, 2016. Sampul oleh: @13summer Highest rank: #22 on Poetry 22-23 Oktober