Part 35 : Author Pov

1K 78 3
                                    


Dinda melangkah dengan gontai sambil membawa satu koper di sampingnya. Dia akan pergi jauh dari orang-orang yang sangat ingin dia hindari terutama Rizky. Sudah cukup rasa sakit yang telah pria itu pupuk dalam hatinya, Kenapa Dinda harus jatuh hati pada Rizky?

Dinda terus melangkah tanpa mendengar panggilan dari Dimas juga Fero ketika melewati ruang tamu. Kaki jenjangnya terus melangkah dengan tatapan kosong ke depan. Fero yang tidak tahan melihatnya menghadang Dinda membuat tubuh perempuan itu menabrak tubuhnya. Untung saja Fero sigap menahan nya hingga mereka tidak terjatuh.

"Jika keadaan mu seperti ini aku sungkan untuk membiarkan mu pergi dari rumah ini"

Seketika kesadaran Dinda terkumpul saat itu juga tanpa aba-aba Dinda langsung memeluk Fero dengan erat menumpahkan semua kesedihannya.

Dinda menangis dalam pelukan Fero dan Dimas yang melihatnya pun begitu kesal seakan tak sanggup melihat pria itu langsung pergi meninggalkan mereka.

"Aku mencintainya. Aku sangat mencintainya"

Gumam Dinda membuat Fero terharu lalu membalas pelukan Dinda tak kalah eratnya. Yang Dinda butuhkan saat ini adalah sebuah sandaran dari orang-orang yang cukup untuk menguatkan nya serta mampu untuk menyemangatinya.

"Aku harus bagaimana? Aku akan pergi tapi hati ku ingin tetap tinggal. Kenapa disini harus aku yang pergi kenapa bukan dia" ucap Dinda di sela-sela tangisnya.

"Jangan pergi. Ada sesuatu yang tak mungkin aku jelaskan. Tapi ku mohon jangan pernah pergi" ucap Fero yang kini tengah menangkup wajah Dinda.

"Tapi aku tak sanggup melihatnya dengan oranglain" lirih Dinda.

"Maka dari itu jangan dilihat"

"Tapi..."

"Ssh.. Kau jangan khawatir semua akan baik-baik saja" ucap Fero begitu yakin.

Dinda sedikit bingung namun pada akhirnya dia mengangguk menyetujui pernyataan Fero.

"Aku tidak akan pergi" ucap Dinda begitu semangat mengundang senyum di bibir Fero.

"Anak pintar" canda Fero sambil mengusap lembut puncak kepala Dinda.

____________________________________

"Bagaimana Dinda apa kau mau tinggal bersama kami?" tanya Ika setelah usai menjelaskan semua nya dengan jelas.

Dinda akhirnya tahu sikap Rizky berubah semenjak dia sadar dari komanya. Bahkan Ibunya Rizky pun tidak tahu penyebab dari perubahan sikap anaknya. Ika datang ke rumah Fero untuk meminta Dinda agar tinggal bersama keluarga nya. Mereka ingin sekali bertemu Dinda dan ingin meminta maaf.

Setelah tahu semuanya kini Dinda yang harus bingung memilih jawaban nya. Dinda kini menatap Fero mencoba meminta usul kemudian Fero tersenyum dan mengangguk. Dengan mantap akhirnya Dinda menerima ajakan Ika tinggal di rumahnya. Lagi pula dia tidak boleh egois bagaimanapun dia tengah mengandung cucu mereka. Apa salahnya jika Ibu dan ayah ingin merawatnya?

Ketakutan nya menghilang setelah mendapat kasih sayang yang penuh dari keluarga Rizky, mereka kembali hangat seperti pertama kali dia datang. Walaupun rumah yang kini mereka tempati tidak besar bahkan minim ruangan itu tidak bisa memengaruhi kebahagiaannya.

Dinda harus tidur bersama Ina dalam sebuah ranjang yang apa adanya, kecil serta kumal. Namun lagi-lagi rasa tidak nyaman nya terlupakan ketika setiap malam Ina dengan sayangnya mengelus dan mencium perutnya. Perempuan satu ini sangat menyayangi nya serta calon anaknya.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang