Part 20

1.6K 99 6
                                    

Cahaya matahari masuk lewat celah jendela dan membangunkan ku dari tidurku karena silaunya. Dengan seluruh kesadaran yang sudah terkumpul aku langsung bangun dan duduk di atas ranjang.

Ranjang? Bukankah semalan aku tidur di sofa. Aku mulai menyapukan pandangan ku ke seluruh sudut ruangan. Dimana Rizky?

Aku turun dari ranjangku dan mulai mencari keberadaan Rizky. Di kamar, kamar mandi, ruang tamu hingga taman belakang tak ada tanda tentang keberadaan Rizky, dimana lagi aku harus mencarinya?

Dapur. Tapi tidak mungkin jika ia ada di dapur lagi pula untuk apa dia ada di sana.

Daripada menebak-nebak yang tak pasti akhirnya aku berjalan menuju dapur. Hingga tiba di dapur ternyata kosong. Sudah ku duga Rizky tidak mungkin ada di sini.

"Sayang. Ternyata kau sudah bangun"

Tiba-tiba suara orang yang sedang ku cari terdengar datang memeluk ku dari belakang.

Rizky memutar tubuhku sehingga aku menghadapnya.
"Pasti kau lapar,Aku tahu. Sekarang cepat kau mandi dan bergabung denganku di sini"

Aku masih tidak percaya dengan sikap Rizky. Bukankah semalam ia marah besar tapi kenapa sekarang sikap nya begitu manis padaku.

"Malah bengong. cepat nantinya makanan yang telah pesan menjadi dingin dan tak enak dimakan" sahutnya sambil mendorongku dengan lembut masuk ke kamar.

Aku hanya mampu menatap nya dengan bingung. Ku lihat ia lebih baik bahkan jauh lebih baik dari semalam, apa dia sudah tidak marah padaku?

"Aku tunggu di meja makan" ucap nya dan berlalu sehingga kini aku hanya menatap pintu yang ia tutup.

Tak sadar aku tersenyum melihat nya. Sekarang baru benar-benar Rizky yang ada di hadapanku kalau semalam mungkin dia dimasuki oleh jin kali. Entahlah aku tak perduli yang penting ia kembali seperti Rizky ku yang dulu.

___________________________

"Maafkan aku soal sikap ku yang semalam" ucapnya sambil menggenggam tanganku yang ada di atas meja setelah selesai sarapan.

Aku hanya mengangguk menanggapinya.

"Aku tahu aku sudah keterlaluan. Tapi ini semua mengalir begitu saja karena hatiku dipenuhi rasa cemburu. Namun sekarang aku yakin dan aku percaya padamu kau tidak akan mengkhianati ku. Bukankah pondasi dalam hubungan adalah sebuah kepercayaan selain cinta" jelas nya membuat hatiku semakin bermekaran seperti bunga.

"Aku senang" ucapku membuat alis matanya bertaut.

"Kau senang dengan sikapku? Aneh, kau suka aku kasar padamu?" celoteh Rizky membuat aku semakin melebarkan senyumanku.

"Bukan.bukan yang itu tapi tentang kau cemburu padaku"

Setelah aku mengatakan nya Rizky semakin bingung. Huft.. Apa cemburu juga bisa membuat orang jadi bodoh. Ck..

"Iya cemburu. Jika kau cemburu berarti tandanya kau suka aku" tambahku pada nya.

"Tidak. Aku tidak suka padamu" balas Rizky membuat aku cemberut.

Jadi selama ini dia tidak menyukaiku.Kenapa mengetahui itu ada sesuatu yang mengganggu hatiku dan rasanya begitu sakit.

"Aku tidak sekedar menyukaimu tapi aku mencintaimu. Rasa suka bisa saja hilang tapi cinta..."

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang