Part 7

1.8K 117 2
                                    

Ku susuri jalan di hari yang terik.Terkadang ku usap peluh di sekitar wajahku.Benar kata orang-orang mencari pekerjaan di kota jakarta bukan hal yang mudah.Harus kemana aku mencari pekerjaan?

Andai waktu bisa ku putar kembali ke masa sebelum aku datang kemari.Dimana hidupku tak serumit seperti ini.
Apa sekarang aku sedang menjadi tokoh peran utama dalam sebuah drama ataukah novel?

Huft..

Kenapa jadi seperti ini? Sebelumnya normal-normal saja.Bahkan dalam keadaan sulitpun aku bisa menjalani nya.Semua tak termuat dalam pemikiran akal sehatku.

Drrrt...drrrt...

Ku ambil ponsel dari saku celanaku,dan ketika melihat layar disana tertera bahwa ada sebuah panggilan,lalu ku usap layar berwarna hijau.

"Halo" sapaku berusaha mengeluarkan suara se-normal mungkin.

"Temui aku di sebuah restauran,nanti akan ku kirimkan alamatnya melalui pesan"

Tut..tut..

Apa ini? Terlihat sekali dia tidak ingin berlama-lama berbicara denganku.Baru saja menelpon dan memerintahku tanpa menunggu jawaban nya dia langsung mematikan sambungan telephone.Kalian pasti tahu siapa yang menelpon.yups,Seorang Rizky.

--------

Aku sudah berada di sebuah restauran,setelah Rizky mengirimkan alamatnya aku langsung bergegas kemari.

Aku tidak menolak untuk datang menemuinya karena ini sebuah kesempatan untuk membicarakan masalah tadi pagi.

Tapi restauran ini sangat luas menyusahkan aku untuk mencari Rizky.
Ku rogoh ponsel dari saku celana ku dan ku kirimkan pesan padanya.

To: Rizky

Kau dimana? Aku sudah berada di depan restauran yang kau janjikan.

Tak lama aku tersentak ketika sebuah tangan menuntun ku berjalan,bisa ku lihat dari punggung nya ternyata dia adalah Rizky.

Kami pun terduduk di sebuah tempat yang jauh dari keramaian,pasti yang akan ia bicarakan begitu penting.

"Orangtua ku ingin bertemu dengan calon menantu nya" Rizky bersuara ketika pikiran melayang,namun masih bisa ku tangkap jika orangtua nya ingin bertemu dengan calon menantunya,lalu apa urusannya denganku.

"Lalu? Kau ini kenapa,jika orangtuamu ingin menemui calon menantunya biarkan saja.kenapa harus meminta ijin padaku" aku terheran dengan Rizky yang masih memampangkan raut wajah datarnya.

"Baiklah kalau begitu pukul tujuh malam aku akan menjemputmu" ucap Rizky dengan santai nya sambil menyeruput kopi di sebuah cup.

Apa aku yang terlalu idiot untuk memahami perkataan nya atau Rizky yang memang tak jelas berkata.

Orangtuanya ingin bertemu dengan calon menantunya,lalu Rizky meminta persetujuan denganku.yang tak ku pahami kenapa Rizky meminta persetujuan ku...
Tunggu.. Aku melupakan sesuatu.Aku bisa terikat dengan seorang Rizky Basloem karena sebuah perjanjian yang mengharuskan aku menjadi Calon istri nya.Jadi.. What? Berarti yang ingin di temui oleh orangtua nya Rizky adalah aku.

Argh.. Tidak .. Aku tidak mau.

Aku menatap Rizky dengan mata terbuka lebar,mencari penjelasan darinya.Namun dia hanya menaikan salah satu alisnya.

"Apa kau mengetahui sesuatu?" tanya Rizky.

"Kau serius? Rizky tolong pikirkan.Nadia yang begitu cantik,ramah dan sopan saja di usir oleh kedua orangtua mu apalagi aku,bisa-bisa di cincang oleh kedua orangtuamu" ucapku spontan dan membuat Rizky tertunduk sedih,aku salah bicara.

Marriage? (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang