6

24.8K 500 17
                                    

"Aku tidak sengaja Peter, sungguh!" Zoey hanya bisa menangis, sedangkan Peter hanya panik memikirkan Tiffany yang saat ini ditangani Dokter.


"Diamlah! aku sudah bosan mendengarkan ocehanmu dari tadi!" Bentaknya marah.

Zoey pun hanya diam, karna dari dia juga sudah capek menangis.

"Bagaimana keadaannya, Dokter?" Dokter yang baru saja menangani Fanny keluar.

 
"Keadaannya kritis Tuan, Peter. Apakah anda memiliki golongan darah AB yang sama dengan Fanny? karna golongan darahnya sedang kosong."

Peter hanya menggeleng sedih. "Ambil darah saya saja, Dok. Golongan darah saya AB." Zoey menawarkan diri. Peter hanya kaget tidak percaya .

"Tidak, kau sedang hamil Zoey " cemas Peter.

"Tidak apa-apa aku kuat kok, lagipula aku ingin menebus kesalahanku." Kata Zoey.

"Baiklah.. ayo ikut saya." Dokter dan Zoey berjalan meninggalkan Peter yang mematung khawatir.

"Dasar keras kepala," umpatnya kesal.

***

  PETER

Aku sedang duduk di kursi tunggu, menunggu dengan cemas keadaan Tiffany dan juga Zoey.

Kulihat wanita itu berjalan dengan lemas tapi masih sempat tersenyum kepadaku sedangkan wajahnya sangat pucat. Dia oleng, hampir saja terjatuh kalau saja tidak cepat aku menangkap badannya.

"Sudah ku bilang, seharusnya kau tidak perlu mendonorkan darahmu." akupun memapahnya duduk."

"Kalau aku tidak menolongnya dia bisa meninggal, dan itu akan membuat aku bertambah merasa bersalah."

Akupun menyenderkan kepalanya di bahuku. "Istirahatlah, jaga kesehatanmu dan juga anakku, lebih tepatnya anak kita." Zoey hanya tersenyum miris.

Tak sepantasnya aku marah kepadaanya, walaupun aku tau dia ceroboh mengambil ponsel disaat mengemudi.. Lagipula salahku menelfonnya disaat yang tidak tepat.

Fanny..Ku yakin kau wanita yang kuat, cepatlah sadar, jangan buat aku khawatir..

Baru saja aku terlelap William datang dengan perasaan yang campur aduk.

"Bagaimana keadaan Fanny?" Tanyanya menahan amarahnya .

"Sedang ditangani dokter,"

"Mana wanita yang menabraknya?" Katanya curiga, sementara Zoey hanya memegang tanganku kuat-kuat karna takut.

"Jawab Peter, atau jangan-jangan dia." dia menunjuk Zoey sinis.

"Kalau dia memang kenapa, dia tidak sengaja!" aku meninggikan sedikit nada bicaraku.

"Hey.. kenapa kau membelanya, siapa dia? Padahal Tiffany sedang berjuang hidup untukmu!"

"Aku tidak membela siapa-siap disini,"

"Tapi kau membelanya bodoh,"tunjuknya pada Zoey.

"Maafkan aku,aku tidak sengaja." Zoey hanya mampu mengatakan itu padaku dengan suara bergetar ketakukan melihat William. Aku hanya memeluknya agar dia tidak ketakutan.

"Sudahlah Wil, jangan memperpanjang masalah. Lagipula sekarang Fanny sudah ditangani, dan Zoey pun sudah menebus kesalahannya dengan mendonorkan darahnya."

"Menebus katamu ?! Kau bilang dengan mendonorkan darah sudah menebus kesalahannya!" bentak William.

"Terus apa kau bisa mencari orang atau mendonorkan darah dalam waktu lima menit, untung ada Zoey kalau tidak saat ini dia akan mati." Dan william pun hanya diam seribu bahasa. " Jadi jangan kau salahkan Zoey, karna dia pacarku."

Millioner Love (EDITING)Where stories live. Discover now