22

15.8K 375 17
                                    

"Apa yang terjadi?"

Devob baru saja masuk kedalam ruangan Peter setelah sebelumnya izin ke toilet, tapi ia malah menemukan saudaranya itu sedang merenung dibalik kaca besar menampilkan gedung- gedung pencakar langit Ibukota.

"Zoey barusan kesini." Jawab Peter singkat.

Devon semakin berkerut tidak mengerti hubungan Peter dan Zoey, kenapa malah Peter seperti memiliki hubungan dengan perempuan yang ternyata calon istri Robert.

"Boleh aku bertanya sebenarnya apa hubungan kau dengan Zoey?"

Peter terdiam enggan membalikkan kursi roda untuk melihat ekpresi Devon. Wajar laki- laki itu bertanya karena cara interaksi Peter dan Zoey sangat berbeda dari orang yang baru mengenal.

"Aku mengenalnya beberapa bulan yang lalu, saat aku melihatnya duduk sendirian di cafe tempat aku bekerja. Dari sanalah kami kenalan, sampai suatu malam kami make out dan dia hamil. Awalnya aku sangat syok, tapi aku tetap ingin bertanggung jawab dan kami sudah merencanakan semuanya hingga pernikahan. Sebelum bertemu di rumah sakit saat Robert mengenalkan Zoey sebagai calon istrinya aku dan Zoey memang sudah bertengkar. Yang makin membuat aku terpukul saat Robert mengatakan anak yang dikandung Zoey sebenarnya anaknya."

Devon hanya membuka mulutnya dan matanya membulat, sedangkan mulutnya terkatup rapat, bingung mengucapkan apa.

"Zoey kesini marah- marah karena akhirnya tau siapa aku, aku menyembunyikan jati diriku sebagai Peter Carnegie pemilik Internasional Corp darinya. Wajar dia marah, tapi yang membuatnya lebih marah mungkin karena aku tak bisa memilih antara dirinya atau Tiffany."

Mendengar nama familiar ditelinganya Devon memotong. "Tiffany? Tunggu, kenapa Zoey malah egois menyuruh kau memilih dirinya atau malah Tiffany sahabatmu sendiri?"

"Entahlah. Bukan karena dia cemburu ." Peter menelan ludahnya. Akibat dirinya sejak umur lima belas tahun meninggalkan rumah semua keluarganya apalagi Devon tidak tau lagi tentang hidupnya, termasuk percintaannya.

Dan yang mereka tahu Peter bersahabat sejak kecil dengan Tiffany.

"Jadi sebenarnya Zoey mengandung anakmu atau Robert?" Kali ini Devon merasa otaknya terlalu lambat bereaksi. Sungguh!

"Robert."

"Waw, gila!" Sorak Devon kencang dengan pandangan takjubnya. "Kau dan Zoey memulai sebuah hubungan dengan kebohongan, ya wajar kalau akhirnya begini. Lagipula kalaupun itu anak Robert kau harus merelakan Zoey untuk menjadi kakak iparmu."

Peter bungkam seolah ucapan Devon yang menyakitkan benar. Tapi apa ia sanggup kehilangan wanita yang ia cintai? Wanita yang pertama kali membuatnya sadar bahwa manusia juga butuh pasangan untuk menemani sampai tutup usia?

Walaupun Zoey mengandung anak dari Robert.

Walaupun Zoey anak dari Benny Kosh, pria tua renta yang serakah.

Tapi sungguh Peter telah jatuh cinta pada Zoey, wanita itu perlahan bisa membuatnya melepaskan Tiffany, tak lagi berada di tengah William dan Tiffany.

"Aku mencintainya, Devon." Aku Peter akhirnya.

Devon duduk disofa, memijat keningnya. Nasib percintaan Peter memang tidak pernah ia ketahui selama ini, dan ia juga tak menyangka serumit ini. Untungnya hanya mereka berdua sekarang tidak ada Casey yang membuat semuanya semakin rumit.

"Kalau begitu kejar dan beritahu padanya kalau kau mencintainya. Ditolak atau tidak itu urusan nanti, dibalas atau tidak perasaanmu itu urusan nanti asalkan kau bisa mengungkapkan seluruh perasaan dan uneg- unegmu dan menggaris bawahi padanya untuk tak perlu cemburu pada Tiffany."

Peter membalik kursi roda dan melirik Devon dengan senyum penuh terima kasih. "Thanks, Brother. Memang hanya kau yang mengerti aku."

Devon tergelak. "Siapa dulu dong? Btw apa kau tidak berniat mencari tau Tiffany?"

Peter terdiam kembali, berpikir apa langkah yang selanjutnya akan ia ambil?

"Entahlah, bagaimana bagusnya?"

Devon menghela nafasnya. "Cari tau saja, tapi jangan temui dia. Pastikan dia aman, aku takut Ayahnya menyakitinya lagi na--"

"Ayahnya sudah meninggal, Devon." Mengetahui fakta tersebut tentu saja Devon terkejut.

"Kau serius?"

"Tak lama setelah kami selesai ujian akhir. Karena takut pulang ke Hongkong, aku memutuskan membawa Fany ke California dan melanjutkan kuliah disana, sampai pada akhirnya selesai perguruan tinggi aku menghandle cabang disini sampai sebesar sekarang."

Devon tak menyangka segitu awetnya hubungan persahabatan Peter dan Tiffany. "Kalau kalian bukan bersahabat pasti aku akan menjadi pendukung tetap kalian bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan."

Sayangnya akan ada pihak yang tersakiti kalau aku tetap bersama Tiffany, lagipula aku tidak pantas untuknya, aku brengsek! Aku merebut mahkotanya dengan penuh nafsu! Aku laki- laki brengsek yang selalu ujung- ujungnya menidurinya tanpa perduli perasaannya, tanpa perduli William juga akan tersakiti.

**

"Halo, ada apa Zoey?"

Zoey menggigit bibirnya. "Rob. Aku mau menikah denganmu."


Bersambung.

Millioner Love (EDITING)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ