Chapter 2 : Hantu Jahat

14.6K 1.5K 70
                                    

Aku dan Mario sampai di kampusnya dengan cepat. Mario mengendarai motornya dengan gila. Tidak ugal-ugalan sih, hanya saja ngebut dan salip sana sini. Bukannya hanya itu, tak butuh waktu lama hingga para mahasiswi di kampus ini menatap Mario dengan sangat tajam dan menggoda. Mereka melirik Mario dari atas hingga ke bawah. Bahkan tatapan mereka seperti akan melahap Mario hidup-hidup.

Aku lantas menggandeng tangan Mario dan berjalan melewati mereka.

"Hey bitch jaga mata kalian..." Mereka masih saja menatap Mario dengan mulut menganga.

"Apa kamu liat-liat, suka ya? Hahaha...." Aku mengejek salah satu wanita dengan rok sangat pendek dan wajah so cantik itu. Iuuuhhh... sangat murahan.

"Dia ini pacar gue... Catat Cuma punya GUE...hahaha" Teriakku kembali saat melihat mahasiswi lain tersenyum pada Mario. Aku masih saja berpura-pura seakan-akan aku adalah kekasih Mario.

Mario masih saja berjalan dengan santainya. Bahkan tak sekalipun dia melirik wanita-wanita tadi. Mario itu sangat setia dengan pacarnya. Aku, bukan tapi seorang wanita. Dan tak perlu waktu yang lama, hingga wanita sundel yang kesundelannya melebihi kuntilanak datang menghampiri Mario. Ya... wanita yang menyebalkan dan menjadi musuhku nomor 1. Dia pacar Mario, namanya Gita

"Beib, kamu kok lama sih?" Tanya Gita manja.

'Iuuhhh... ga banget' Gumamku dalam hati. Aku melipat tanganku di dada dan menatap wanita itu tak suka.

"Iya sorry tadi aku banggunnya agak kesiangan" Jawab Mario.

Wanita itu bergelayutan di tangan kanan Mario. Menyebalkan sekali di Gita ini. Aku juga tak mau kalah, aku bergelayutan di tangan kiri Mario.

"Sebel, sebel, sebeellll..." Teriakku kearah Gita si sundal gandol. Dia masih saja meraba-raba lengan berotot Mario.

Tapi seberapa keras pun usaha yang ku lakukan, hasilnya nihil. Mereka tidak akan merasakan apapun karena aku masih hantu level 4. Aku masih belum bisa melakukan kontak apapun dengan manusia.

"HAHAHAHA...." Suara tertawa terdengar dari arah koridor.

Aku mengalihkan pandanganku pada sosok hantu yang kini berdiri disana. Hantu satpam yang selalu menggangguku. Dia tahu aku ini hantu gay, karena aku selalu mengikuti Mario. Dan karena itu juga dia jadi sering sekali menggodaku. Tapi Hellooww... memangnya aku ini hantu murahan yang suka dengan satpam. Tapi kalau satpam yang di komplek sebelah boleh tuh. Hahaha.

"Lagi... lagi dan lagi. Masih belum bisa deketin orangnya" Ujarnya mengejekku.

"Diam kau satpam jelek, perhatikan saja wajahmu itu... ihhh... aku pingin muntah...." Ucapku sambil pura-pura ingin muntah lalu pergi dari hadapannya.

Aku melewati hantu itu dengan cepat. Dia itu hantu satpam korban kebakaran kampus ini 20 tahun yang lalu. Namanya Budi dan di kampus inipun banyak sekali hantu korban kebakaran. Oh iya, meski satpam itu sering menggodaku, namun dia sudah memiliki kekasih. Pacarnya salah satu staf kebersihan di kampus ini, namanya mba Niang. Tentu saja mba Niang juga hantu dan korban kebakaran pula. Hahaha

'Aneh-aneh saja meski sudah mati, tapi masih pacaran... hihihi' Gumamku.

"Tunggu Mario mana?" Ucapku. Pandanganku kualihkan ke berbagai arah.

Mereka pasti kekantin, wanita sundal itu pasti membawanya kesana. Aku dengan cepat melayang hingga menembus orang-orang yang ada disana. Dan ku temukan Mario yang sedang asik tertawa dengan Gita.

Baiklah akan aku beritahu, mengapa aku tidak suka dengan Gita. Pertama dia itu pacar Mario, sudah ku jelaskan bahwa Mario itu milikku dan tidak boleh dimiliki orang lain. Kedua, penampilan Gita itu agak sedikit kampungan.

DAMN I'am a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang