-[29]- Last

Mulai dari awal
                                    

"Eomma,," jina menunjuk ke arah tangan nya yang menggenggam tangan jimwoo. Namun ada hal yang ganjal dari pemandangan tersebut.

"Jungkook,,!" Yeonmi kini menepuk bahu jungkook "panggil dokter,, palli,," lanjut nya lalu mendorong bahu jungkook ke arah pintu keluar.

"Eomma,, tangan appa bergerak-appa akan segera sadar kan eomma,,?" Tanya jina sambil tersenyum ke arah yein "ne jina-ya,, appa pasti akan sembuh,," jelas yein sambil mengelus rambut jina.

~Brak

Kini dokter dengan beberapa perawat berlarian kabut ke arah jimwoo dan langsung memeriksa seluruh tubuh jimwoo. Mulai dari mata, tekanan darah, denyut jantung / nadi dan sebagainya. Dokter benar benar membuat seluruh pakaian jimwoo kusut bukan main.

"Oppa-,, otteoke,,?" Tanya Yeon-mi ke arah jungkook namun melihat kondisi yein kini dirinya beralih memegang erat tangan yein, mencoba menyalurkan tenaga miliknya kepada yein yang sedikit cemas dengan keadaan jimwoo.

"Yein-ah,,jimwoo pasti akan sembuh,," kata yeon-mi sambil mengelus punggung yein dan yein hanya bisa membalasnya dengan senyuman.

Namun beberapa saat kemudian dokter berjalan ke arah jungkook sambil menggantungi tangan nya di saku jass dokter miliknya.

"Sukurlah-,,," dokter kini menghela nafasnya "tidak ada komplikasi pada ginjal nya. Jimwoo-ah pasti akan segera sadar kook'ia,,"

"Sukurlah,," Jungkook memegang dadanya "Gumawo hyung-,," lanjutnya lalu menepuk pundak sang dokter yang tidak lain adalah sahabat karib nya masa masa smp. Dia adalah park woohyun.

"Dan-,,," kata kata namja berparas seperti jaebum personil got7 itu terhenti sejenak "bisa kita berdua bicara sebentar,,-" lanjut nya sambil menepuk pundak jungkook.

***

Rooftop, 06.00 pm

"Jungkook-,," woohyun kini menatap jungkook dengan tatapan bersalah. Benar benar bersalah pasalnya ini lah waktu yang tepat untuk memberitahu segalanya.

"Ada apa hyung,,?" Kata Jungkook sedikit panik karena sadar akan sesuatu yang ganjal dari tatapan woohyun padanya. "jangan seperti ini,, kau membuat ku takut-,," lanjut jungkook sambil memegang pundak namja itu.

"Janji lah dulu kepada ku untuk tidak membunuh ku eoh-,," kata namja itu membuat panik jungkook menjadi jadi.

"Yha-,,,! Musunsuriya,,!" Jungkook kini memegang erat lengan woohyun namun namja itu membalas nya hanya menghela nafasnya panjang.

"Igeo-,,," namja itu menunjukan sepucuk kertas "adik biologis mu menyuruhku memberikan nya kepadamu-,," namja itu menghela nafasnya lagi "Jika kondisi jimwoo sudah membaik-,,"

"Morago-,,?" Jungkook menatap kertas berwarna putih tulang itu.

"Jisoo menyuruh ku merahasiakan siapa di balik donor ginjal itu sampai kondisi jimwoo membaik-,," namja itu kembali menghela nafasnya "dan karena hari ini adalah saat nya aku akan memberitahukan semuanya padamu-,,Jadi pedonor itu adalah adik mu. Jeon jisoo- joshua-ya,,"

Brak~

Kedua kaki jungkook mendadak melemas, air mata pun mengalir deras melewati kedua pelupuk matanya bahkan salah satu tangan nya masih menggenggam erat tangan woohyun.

"Gojitmal hyung,," Gurau pelan jungkook seakan namja itu kini sudah tidak bernyawa lagi "jangan lakukan kebohongan ini hyung,,!" Teriak jungkook sambil terisak tangis nya.

"tidak,,! Dia tidak mungkin melakukan ini,,!--dia sudah mengorbankan ginjal nya padaku-,," Jungkook menjambak rambut nya namun pandangan mata nya kini ke arah woohyun yang mulai menitih kan air matanya

"Dan sekarang,,,,!" Jungkook menaikan sedikit suaranya

"Sekarang kau bilang dia mengorbankan lagi ginjal nya untuk jimwoo,,!!! aaaarghhh,,,!!" Teriak jungkook menatap woohyun. Namun saat ini teriakan namja itu benar benar bisa membuat siapa pun bisa saja tuli dalam sekejap. Jungkook benar benar terpukul saat ini.

"Jungkook-ah-,," woohyun kini panik, ya hal yang paling iya takuti sekarang akhirnya terjadi. Namja itu memegang pundak jungkook erat erat.

"mianhae. Aku benar benar tidak bisa mencegah nya-,," lanjutnya lalu memeluk jungkook erat. Namun jungkook menangkis nya dan mulai membuka surat terakhir untuk dirinya dari adik biologis nya sekaligus penolong dirinya dan jimwoo.

✉Dari si mata anjing kesayangan kalian. Jeon jisoo📝

-=-

kalau hyung sudah membaca surat ini berarti keadaan jimwoo hyung sudah membaik. Aku turut senang hyung.

mianhae karena aku membuat keputusan ini tanpa memberi tahu hyung sebelum nya,,

Sejujurnya aku lah yang meminta woohyun hyung agar merahasiakan di balik dodor ginjal jimwoo, bahkan aku mati maian untuk menyuruh nya merahasiakan ini hyung.

Ya Sejujurnya aku melakukan ini sebagai permintaan maaf ku atas kelakuan eomma ku yang membuat kedua orang tua hyung dan yeonmi noona kecelakaan waktu itu.

Yha Hyung-nim, hapuslah air mata mu itu,, hyung Tidak perlu menangisi aku eoh,,! Aku tau itu pasti akan terjadi.

Hapus sekarang juga,, aku tidak ingin melihat nya,,,!

Tenag aku bahagia di sini kok hyung,, Dan yang lebih membuat ku bahagia itu karena dua ginjal ku kini sudah aman bersama kalian berdua. Sifat keras kepala Kalian benar benar sama. Kau tau,,?

Hehe mianhae karena aku pergi tanpa pamit. Kuharap kita bisa bertemu di kehidupan selanjut nya.

#JeonJisoo


Jungkook kini kembali melipat surat tersebut sambil menghapus air mata nya dan beralih menatap langit biru yang membentang luas tanpa awan sedikit pun di atas sana.


"gumawo jisoo-ya. Dan ku harap kita bisa bertemu lagi di kehidupan selanjutnya,,"

-End-

-----------------------------------------------------------

Happy end atau sad end. entah lah ku harap kalian suka karena cerita ini sekarang sudah end.

Gua sudah kabulin keinginan lu

Aku tau,,! Kalian akan membunuh ku karena ending nya terlalu pendek kan,,? Ya kan ya kan,,,?

Entah lah, Aku juga kurang puas sama ending ini. Kasihan jisoo/ joshua harus jadi korban lagi di ff ini.

Habisnya aku bingung mau di buat gemana ending nya, tapi jadinya kaya gini ya mau di gemanain lagi.

Berhubung "Napeun Namja" kini sudah resmi dengan kata -END- jadi jangan lupa mampir di ff ku yang lain ya.

@Yugek_Tara

✔Napeun Namja [JeonJungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang