-[7]-

5.1K 370 19
                                    

Jeon Jung-kook :
.
.
.
.

"Yha,,! Kokki'a ada apa dengan wajah mu,,?"

Tiba tiba jin berlari ke arah ku yang seperti ibu ibu kehilangan anak nya.

"Eobseo,," celetuk ku tanpa semangat lalu menepuk pundak dan melewati nya.

"yha, kau berubah akhir akhir ini kokki'a,,?" Kini suga berbicara, si namja jarang bicara.

Aku merebahkan badan ku di atas sofa tanpa mempedulikan kicauan kata kata dari beberapa sahabat ku.

Entah mungkin aku sudah gila atau masih dalam pengaruh obat yang sempat ku konsumsi beberapa jam yang lalu.

Obat yang sempat jin berikan kepadaku, obat yang bisa membuat ku mengingat siapa yeoja yang selalu menghantui diriku.

Tetapi

Entah kenapa akhir akhir ini aku selalu memikirkan yeoja itu,,?

Yeoja yang sangat jauh dari tipe rata rataku. Dan tiba tiba aku. . . . Merindukan dirinya.

Merindukan sentuhan nya, merindukan bibir nya menyentuh bibirku, dan aku sangat menginginkan dirinya, saat ini juga.

aku pun bangkit dari sofa dan berjalan menuju tembok pembatas. Dan mencoba untuk kembali mengingat sesuatu yang membuat kepala ku kembali sakit.

"Akhhh,,!"

Jin berlari ke arah ku, memberikan 2 butir obat dan 1 botol air mineral.

"Keman-hae,," jin menepuk pundak ku. "Hyung,,? Haruskah Aku merebut nya kembali dari tangan jimwoo,,?"

-
-

aku mendengar keributan hampir dari seluruh yeoja dari sudut sekolah.

Aku pun turun dari tangga. "Tidak bisa kah kalian pergi,," teriak ku sambil menendang beberapa punggung yang menghalangi jalan ku.

Deg . . .

Aku mematung dan tiba tiba sebuah aliran listrik seketika mengalir di tubuh ku membuat kesadaran ku kembali.

Kini aku melihat 2 orang yang kucari saat ini juga. Kim Yeon-Mi dan jeon jimwoo, mereka berdua ! Di sekolah ini,,! Dan tepat di hadapan ku,,!

"Kebetulan sekali namja itu di sini,," aku pun meregangkan otot tangan ku dan mendaratkan bogem ku tepat mengenai pipi jimwoo

.

Buakk~

.

Melihat nya tersungkur di lantai aula membuat ku senang bukan main, kini mata ku tertuju kepada Yeon-Mi.

Manik mata kami bertemu dan aku sangat merindukan dirinya. Benar benar sangat merindukan dirinya.

aku tetap memandang manik matanya dan mencoba mendekat ke arah nya, selangkah demi selangkah dan aku mendapat kan lengan nya.

aku menarik salah satu tangan tangan YeonMi, tetapi beberapa detik kemudian sebuah tangan meraih kerah ku dan. . . .

Buakkk~

Kini aku yang menerima pukulan dari adik ku sendiri. Namja sialan itu,,!

Dia meninju pipi ku hingga membuat ku kehilangan keseimbangan dan tersungkur di lantai.

Semua berjalan sangat cepat, hingga kesadaran ku kembali terkumpul.

"Mwo,,? Bocah tengik ini sudah mulai berani,,?"

Aku hendak bangkit dan dia mengutarkan kata kata yang membuat ku membeku di tempat.

"Jangan pernah mendekati Yeon-Mi lagi. Kalau kau terlalu berambisi dengan harta. Ambil lah, aku tidak membutuhkan harta itu,,"

Kini aku melihat jimwoo menarik lengan Yeon-Mi ke arah pintu keluar.

Aku mematung dengan suara jimwoo masih berputar di kepala ku.

"Memang sejak kapan aku menginginkan harta warisan,,,?"

"Akhhh"

Kepala ku kembali berdenyut, kini bagaikan sebuah hantaman besar menerpa hatiku.

.

.

'Iya kini aku Telah Mengingat semuanya'

.

.

-Tbc-

.

-

-

-

Tutup mata🙈, tutup telinga🙉

Takut di serang rayders😆 kabur ahh. . .😂

Inget Voment ya guys! Ga banyak voment cerita ini gua ga update,! 👌😈

✔Napeun Namja [JeonJungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang