Chapter - 05

15 0 0
                                    

Pict of Emma Watson as Vio

Chapter 5

Sudah dua hari ini Ayla bersekolah di NB. Kali ini ia berangkat berdua bersama Arka menggunakan mobilnya. Ayla mulai khawatir dengan para murid NB jika ia berangkat bersama abangnya.

Namun sepanjang jalan ia tidak mendengarkan bisikan yang negatif dari dirinya. Malahan iri karena Ayla bisa punya abang seperti Arka.

Ya Tuhan ternyata kakak adek to.

Tapi mesra banget kaya orang pacaran

Aduh mau dong jadi adeknya Kak Arka

Mau dong jadi abangnya Ayla. Kan bisa di gelendotin gitu. Asek dah

Rames lo dasar!

Mungkin kejadian di kantin kemaren. Kejadian dimana Ricky berteriak sampai ke penjuru kantin kalau dia itu abangnya. Bagus lah jadi tidak ada yang menganggu Ayla dengan tatapan dan bisikan itu.

Sampai di kelas pun Ayla berjalan dengan biasa, walaupun masih ada yang memperhatikannya terutama para cowok. Ia sempat berbalas canda dengan teman-temannya itu sebelum bel masuk pelajaran berbunyi.

Seperti biasanya mereka berempat berjalan bersama menuju kantin. Walaupun baru mengenal Rio dan Ricky kemarin, Ayla sudah nyaman berteman dengan mereka. Rasanya seperti sudah berteman lama.

Baru saja Ayla akan menyendokan bakso ke mulutnya sendok itu berbalik dan menuju mulut orang lain.

"Abang ih belum makan juga nih adek lo!" rengek pada abangnya itu yang terkekeh sambil mengunyah baksonya dan duduk di samping Ayla.

Ternyata abangnya itu tidak sendirian. Di belakangnya terdapat tiga orang yang sudah Ayla kenal.

"Kak Yam! Kak Nath! Kak Jo!" ucap Ayla dengan semangat kepada ketiga sahabat abangnya itu.

"Wah pantesan si curut ini semangat banget ke kantin ternyata ada adeknya to. Hi Ay!" ucap Nathan sambil tersenyum pada Ayla.

"Wah pantesan lo kemaren nggak ikut ngacir. Ternyata ada bidadari gue disini. Hi bidadari abang Jo! Apakabar sayangku," ujar Joshua pada Ayla sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Duh princess udah berapa kali jangan panggil gue Yam Yam gitu. Lo kira gue ayam apa?" decak kesal Liam pada Ayla.

"Lah emang lo ayam. Ngoceh terus," celetuk Arka yang membuat semua yang di meja tertawa kecuali Liam yang cemberut.

"Ah abang Arka jahat! Dedek ngambek!" ucap Liam kesal sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Ululu. Abang Yam jangan ngambek nanti anak ayam nya mati loh," ejek Ayla yang tentu semakin membuat Liam cemberut.

Memang selama mereka main kerumah, Ayla pernah sesekali ngobrol dengan mereka. Bertukar canda dan ejekan sudah biasa mereka lakukan. Walaupun awal-awal Ayla masih pemalu namun sekarang? Sudah pro kalau Arka bilang.

"Ih tu kan pinces juga! Tambah ngambek nih pangeran!" sontak membuat semua yang ada di meja tertawa terbahak-bahak.

"Pangeran pala lo botak!" ujar Nathan.

"Iya lo muka babu aja ngaku-ngaku pangeran!" tambah Joshua semakin membuat Liam kesal.

Sebenernya apa yang dikatakan Joshua tentang muka liam yang seperti babu sepertinya salah besar. Bagaimana tidak?

Gerombolannya Arka merupakan gerombolan anak-anak most wanted di Nusa Bangsa. Semua anggotanya mempunyai postur tubuh yang hampir sama seperti Arka. Tinggi dan berisi.

Girl Gone Bad (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang