Chapter - 09

5 0 0
                                    


Chapter 9

Mobil itu berhenti tepat di sebuah restaurant mewah. Terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan di dalamnya.

"Lo yakin gue turunin disini?" Tanya laki-laki itu yang tidak lain adalah Aroga.

"Yupp. Yakin banget. Lagian ada bokap gue yang ada disini. Lo pulang gih buruan, takutnya udah ditunggu lama," ucap Ayla pelan, membuka pintu mobil dan keluar. Sebelum mobil itu perjalan, ia melambaikan tangannya dan tersenyum.

Memang. Di tengah acara jalan mereka, Aroga di telfon oleh mamahnya kalau ia sudah sampai fi bandara.

Aroga sebenarnya tahu kalau mamahnya akan ke Indonesia hari ini. Namun gara-gara quality time bersama Ayla hari ini membuatnya lupa akan kedatangan mamahnya.

Jadilah Ayla diturunkan di sebuah restaurant yang Ayla bilang kalau papahnya ada disana. Sedang meeting dengan client nya.

Aroga sebebarnya berat hati tidak mengantar gadisnya itu pulang sampai rumah. Memastikan gadisnya itu selamat sampai tujuan.

Tunggu! Gadisnya? Semenjak kapan kalau Ayla menjadi gadisnya? Ck. Aroga mendecak pelan dan kembali melanjutkan mobilnya menuju bandara yang sekitar 45 menit perjalanan.

Seorang gadis berjalan menuju sebuah restaurant sendiri lengkap dengan baju seragamnya. Semua yang ada di dalam restaurant pun menatapnya dengan instens.

Ada yang menatapnya dengan tatapan kagun, iri, merasa jijik dan ada yang ingun memakannya? Memakannya?

Ia menyapu seluruh restaurant sampai menemukan seseorang yang ia kenali. Papahnya.

Dengan senyum di wajahnya ia menghampiri pria tersebut yang sedang duduk bersama dua orang pria yang terlihat lebih tua dari papahnya itu.

"Hi pah!" Ucap Ayla sembari menepuk pundak papahnya itu.

"Hey princess cepat sekali kesininya?" Tanya pria berumur itu.

Sebelumnya, Ayla telah mengirim pesan jika a sedang berada di suatu tempat yang daerahnya dekat dengan prestaurant tempat mengadakan  meeting dengan client nya.

Ia menyuruh Ayla untuk datang sekalian ia ingin mengenalkan putrinya ke client nya itu.

"Iya lagian tadi deket kok pah," ucap Ayla. Dirinya duduk di kursi kosong sebelah papahnya.

"Loh mana temanmu itu?" Tanya David pada putri nya yang sedang melepaskan tas selempangnya dan menaruhnya di lantai restaurant.

"Oh dia sedang menjemput mamahnya di bandara katanya," jelas Ayla. Matanya kini mendapati dirinya sedang diperhatikan oleh kedua client papahnya itu. "Eh Om, selamat malam!" Ucap Ayla malu-malu pada kedua pria di depannya.

"Oh ya kenalin ini temen kerja papah, sekaligus temen SMA papah dulu. Yang pakai kacamata itu namanya Om Reza dan satunya namanya Pm Mario. Guys, kenalin princess ku, Ayla," jelas David.

Ayla menjabat kedua pria yang ada di depannya itu. Untuk ukuran pria yang berumur mereka bisa dibilang masih tampan. Sama seperti papahnya.

Ketika ia melihat wajah Mario, ia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Ia merasa pernah melihatnya sebelumnya. Tapi ia tidak tahu dimana. Entah ia yang lupa atau ia yang hanya menghayal saja.

"Kenapa Ayla?" Tanya seseorang yang berhasil membangunkan Ayla dari lamunannya. Orang itu adalah Mario.

"Uhm. Aku merasa pernah bertemu dengan Om. Wajah Om begitu familiar dengan Ayla. Tapi Ayla lupa ketemu dimana hehe," ucap Ayla malu-malu. Ketiga pria yang berada di meja itu tekekeh pelan. Membuat rona di wajah Ayla semakin terlihat jelas. Ia sangat malu.

Girl Gone Bad (ON HOLD)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant