Chapter - 01

20 2 0
                                    


pict of Odeya Rush as Ayla

Chapter 1

Seorang gadis sedang membenarkan seragamnya di sebuah cermin. Senyumnya mengembang mengingat ini adalah hari pertama sekolahnya, ya walaupun sudah telat 1 minggu. Sungguh tak menyangka hari ini menjadi hari pertama sekolahnya selama sepuluh tahun ini di homeschooling.

Ya gadis itu semenjak kelas 1 SD di homeschooling. Bukan kemaunnya. Bukan karena terpaksa juga. Ia tahu kalau orang tuanya melakukannya untuk kepentingannya. Begitu menurut gadis tersebut saat berumur 5 tahun.

Setelah terasa penampilannya sudah rapi, ia kemudian mengambil tasnya yang berada di kasur dan berjalan keluar kamar menuruni anak tangga.

Lagi-lagi sebuah pagi yang membuat harinya dipenuhi rasa semangat. Bagaimana tidak? 3 laki-laki kebanggaannya sedang berada di dapur sedang berebut entah memasak apa.

Dengan penasaran, gadis itu menghampirinya dan berniat mengageti ketiga laki-laki kebanggaannya itu.

"Pagii!" teriak gadis itu sontak membuat ketiga laki-laki itu melompat kaget.

"Monyong!"

"Ayam!"

"Njir!" begitulah ekspresi kaget mereka.

"Ah princess papah udah bangun. Gimana tidurnya?" tanya seorang laki-laki bertubuh tinggi kekar dengan rambut yang keabu-abuan, papahnya.

"Baik dong pah! Seneng banget hari ini pokoknya!" senyum gadis itu mengembang mengingat hari apa ini.

"Semangat banget perasaan adek abang ini! Ya nggak Ka!" ucap seorang lelaki dengan perawakan tinggi yang sama lelaki tadi hanya badannya kekar ramping. Tentunya tidak dengan rambut keabu-abuannya.

"Iya nih! Perasaan waktu diajak jalan sama kita-kita nggak sesemangat ini!" lelaki yang sedang memegang spatula itu mengarahkan spatulanya ke gadis dengan bibir di manyunkan.

"Hehe. Iya dong! Kan hari pertama Ayla sekolah!" jawab gadis itu yang bernama Ayla dengan penuh semangat. "Emang papah, bang Arga sama bang Arka lagi bikin apa? Kok bau gosong?"

Sadar akan ucapan anggota keluarga yang paling kecil itu, Arga, Arka, dan papahnya melihat ke arah masakan yang mereka masak. Mata mereka semua membelalak melihat masakan itu berubah menjadi hitam.

"Lah lo si bang! Jadi gini kan!"

"Lah kok gue?! Lo juga sih kenapa nggak di aduk juga! Papah juga bengong doang!"

"Lah papah kok dibawa! Orang tugas papah bikin minuman juga!"

Begitulah reaksi mereka melihat hasil karya mereka yang seharusnya menjadi pengantar gadis mereka berangkat sekolah berubah menjadi gosong. Ayla hanya mengekeh pelan dan berjalan ke arah ketiga laki-lakinya.

"Bikin apaan emang?" tanya Ayla yang kini sudah berada di belakang mereka.

"Bikin pancake kesukaan kamu!" jawab Arga yang merupakan putra sulung di keluarga mereka.

"Biasanya juga nggak gini! Kamu sih Al ngagetin aja!" ucap kesal Arka sambil menodongkan spatulanya ke arah Ayla.

"Heh! Siapa bilang boleh nyalahin princess papah hah?! Mau dipotong semua fasilitas kalian?" bentak pelan David, papah mereka. Arga dan Arka langusng terdiam mendengar suara papahnya itu.

"Haha papah apaan sih! Kasihan tuh bang Arga dan bang Arka mukanya langsung pucat!" ucap Ayla sambil terkekeh.

"Biarin! Princess papah ini nggak salah juga. Merekanya aja yang lebay!" ucap David itu enteng.

Girl Gone Bad (ON HOLD)Where stories live. Discover now