Chapter - 03

20 0 1
                                    




pict of Garret Clayton as Arga

Chapter 3

Bel tanda istirahat berbunyi. Semua anak-anak di kelas X IPA 2 bersemangat berbenah. Walaupun guru mereka masih berbicara. Setelah guru itu keluar semua orang berebut keluar menuju kantin. Tidak untuk Vio dan Ayla yang menikmati waktunya.

"Hey! Ayla, kan?" tanya seorang lelaki yang duduk di depan meja Ayla dan Vio. Ayla mengangguk. "Gue Rio nih cunguk Ricky," ucap Rio sambil menunjuk teman sebangkunya.

"Hi! Ayla!" ucap Ayla sambil menatap mereka berdua.

Rio memiliki postur tubuh yang tinggi dengan beberapa otot disana dan disini. Wajahnya bisa menunjukan kalau dirinya adalah trouble magnet. Sama saja dengan Ricky yang masih memberikan senyum mega wattnya ke Ayla. Secara keseluruhan mereka hampir sama. Sama-sama trouble magnetnya.

"Gue dulu juga sekelas sama mereka loh Ay," ucap Vio yang tiba-tiba nyambung. "Tapi awas mereka nggak ada benernya. Sableng semua!" tambah Vio yang membuahkan tawa dari kedua temennya itu.

"Enak aja! Yang sableng diantara kita siapa? Lo juga kali!" ucap Rio tak terima dengan perkataan Vio. Ayla dan Ricky hanay tertawa kecil melihatnya.

"Ye. Yang sering njailin gue siapa? Yang sering narik-narik rambut gue? Kalau bukan lo siapa lagi? Setan?" teriak Vio.

"Ya lagian lo kalau di gangguin enak aja gitu." Ucap Rio enteng.

"Sehari aja nggak gangguin gue bisa kali," teriak Vio kesal.

"Bisa mati gue sehari nggak gangguin lo. Udah jadi makanan sehari-hari sih," ucap Rio dengan seingainya.

"Biasain aja sama mereka. Mereka emang gini kalau ketemu," itu kata-kata pertama yang terdengar di telinga Ayla dari mulut Ricky.

"Percaya deh gue. Vio kan juga sahabat gue dari kecil. Udah kebiasa gue. Tapi kalau ditambah Rio? Nggak tau deh gue," jawab Ayla dengan menggelengkan kepalanya.

"Dan lo percaya enggaknya, gue bisa liat ada suatu tarikan diantara mereka berdua," ucap Rio lirih. Ayla mengernyitkan dahinya tidak maksud apa perkataan Rio.

"Maksudnya?" tanya Ayla sambil memandangi sahabat dan teman barunya yang masih ribut.

"Dari matanya aja mereka keliatan kalau mereka saling suka," jelas Rio enteng. Ayla memperhatikan kedua temannya itu lagi, lebih tepatnya mata mereka.

"Saling suka?" belum sempat Ayla mendengar jawaban Rio, tangannya di tarik oleh Vio.

"Udah ah yuk Ay. Kita ke kantin malesin banget disini sama curut," ucap Vio kesal.

"Ye bareng juga kali ke kantinnya!" teriak Ricky samar-samar karena Ayla dan Vio sedang berlari menuju kantin.

Dan disini lah mereka. Duduk berempat saling menghadap. Ayla dan Vio duduk bersampingan menghadap Rio dan Ricky dengan makanan di depan hadapan mereka masing-masing.

"Eh Ay. Gimana dong ceritain," ucap Vio membuka keheningan mereka.

"Iya cerita dong?" tambah Rio.

"Emang lo tau mau cerita apaan?" tanya Ricky pada Rio. Rio hanya mengangkat kedua bahunya.

"Ya makannya suruh cerita tuh orang," Ayla pun tertawa melihat tingkah kedua teman barunya itu.

"Jadi gini. Gue kan sebelumnya di homeschooling kan? Gue baru masuk sekolah itu ya SMA ini. Dari SD di homeschooling sampai SMP," belum menjelaskan banyak, kalimat Ayla dipotong oleh Ricky.

"Kok bisa sih lo di homeschooling?" pertanyaan Ricky memang gampang, namun Ayla juga gelagapan mau jawab apa. Ia tidak tahu jawaban yang pas untuk menjawabnya.

Girl Gone Bad (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang