22

19 0 1
                                    

Menjelang tengah malam hari sabtu yang sama, Bram sedang supper sendirian di daerah Kute. Banyaknya orang yang hadir di pesta nikahan Kak Jerry dan perannya sebagai seorang bestman membuatnya tak kepingin makan, meskipun Bram banyak menemani Ivanna minum wine dan cocktails.

Ivanna. Gadis cantik itu membuat Bram bingung. Sewaktu mereka slow-dance tadi, tiba-tiba Ivanna mengecupnya; di bibir.
Kecupan singkat dan manis, tapi berhasil membuat Bram tanpa sadar menjadi batu sepanjang sisa malam itu.

Ivanna tertawa kecil saat ia menyadari sekujur tubuh Bram mendadak menegang dan cowok itu diam, memelototinya kaget. Mereka berhenti berdansa, tapi pasangan-pasangan di sekitar mereka sepertinya tidak peduli, terlalu terpikat oleh partner dansanya masing-masing.
"What ? Jangan bilang kamu belum pernah dicium." Ivanna tertawa, menggoda.
"Ya tapi kan kita-" Ucapan Bram terpotong oleh kecupan singkat lain dari Ivanna; kali ini mendarat di pipi.
"I like you, Bram. Don't think about it too much, it's just a kiss,"kata Ivanna sambil berlalu pergi,"Kamu antar aku pulang balik ke hotel kan ? Aku ke toilet dulu ya."

Yang membuat Bram tidak tahu harus berbuat apa, sebenarnya itu tadi adalah ciuman pertamanya; sesuatu yang special, yang mestinya hanya diberikan kepada orang yang special, orang yang ia cintai. Sementara Ivanna...Bram menyukai Ivanna; sebagai teman cewek yang keren. Ia belum tahu bagaimana perasaannya yang terdalam terhadap cewek itu, tapi satu yang pasti Bram sadar perasaannya terhadap Ivanna bukanlah rasa cinta; karena sudah ada satu orang special yang masih ia sembunyikan di relung hatinya.

Sendiri(an)Where stories live. Discover now