Hujan.
Hana menghela napas panjang.
Seharian tadi ia tidak fokus mengajar.
Dua tahun Hana bekerja di sekolah ini, belum pernah ia dipanggil ke kantor kepala sekolah.
Tadi pagi Hana memang mau bicara pada Pak Bastian; karena guru TK jumlahnya lebih sedikit, ruang guru mereka terasa lebih luas. Toh masih ada meja guru yang kosong di sana, dan toh ia juga sedang sering mengajar anak-anak TK,..kenapa tidak ?
Lagipula sejak ada Erick, Hana merasa risih melakukan pekerjaan di mejanya. Sebenarnya ia tidak sakit hati, tapi malas saja duduk menghadap ke meja Erick. Sejak waktu makan siang itu, Hana takut Erick akan tiba-tiba mengajaknya bicara, dan siapa tahu apa yang akan dikomentari oleh Erick kali ini.
Akhirnya Hana berhasil melalui hari ini tanpa bertemu Erick lagi. Tapi hujan.
Hana memang membawa mobil smart city-nya hari ini, tapi mobil itu diparkir agak jauh dari pintu keluar. Dan itu berarti, ia harus menunggu sampai hujan reda kalau tidak ingin kena hujan.
Hana duduk sendiri di bangku panjang. Ia baru akan mengeluarkan bukunya, ketika ada seseorang yang keluar dari ruangan guru. Hana mengangkat kepala, melihat siapa gerangan yang masih terjebak hujan seperti dirinya. Erick. Mata mereka bertemu sesaat, sebelum Hana kembali menundukkan kepala, berniat untuk mengacuhkan Erick, yang ikut duduk di sampingnya dan menatap hujan.
Detik demi detik berlalu tanpa ada suara lain selain hujan yang menitik. Hana tidak jadi membaca buku, ia takut Erick akan tiba-tiba mengajak bicara dan akan merusak moodnya membaca buku. Tapi ternyata, saat Hana menoleh melihat ke samping, Erick sedang tidur. Kedua tangan dilipat di dada, topi new york yankee diturunkan sampai menutup muka, earphone di telinga, dan kepala disandarkan ke tembok sekolah.
Detik demi detik berlalu; Hana menunggu. Tidak ada tanda-tanda hujan akan mereda. Tidak ada tanda-tanda kalau Erick hanya pura-pura tidur.
Pelan-pelan Hana mengeluarkan bukunya dan mulai membaca, ditemani oleh bunyi hujan.
أنت تقرأ
Sendiri(an)
قصص عامةbanyak orang yang tidak bisa terlalu menikmati moment kesendiriannya. mereka perlu menertawakan, dan kadang mereka perlu ditertawakan. mereka perlu membicarakan, dan kadang mereka perlu dibicarakan. cerita ini ditulis untuk sebagian kecil dari kita...
