Part 20 Nina van Werke

3.5K 458 90
                                    

Nina mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang Taka dan Elda. Dengan susah payah Taka mengarahkan pistolnya agar dapat mengenai tubuh Nina, tapi manusia mesin berdarah Belanda itu terlalu cepat. Akibat pertarungan sengit itu, meja kerja Profesor Okan hancur berantakan dan granat-granat siap pakai menggelinding keluar dari laci-laci meja yang sudah hancur. Taka dengan gesit mengambil salah satu granat dan memegangnya erat. Sekarang Taka terus berpikir bagaimana cara agar granat itu dapat meluluhlantakkan tubuh Nina. Ia harus berada cukup dekat dengan mayat hidup itu.

Nina berlari dan menghindari tembakan Taka, lalu menembakkan senjata di tangannya. Ia berhasil mengenai Taka tepat di tempurung lutut dan bahu kiri membuat pria itu tersungkur di lantai. Langkah Nina terhenti, kini ia berdiri tegak dan bersiaga menunggu reaksi dari sepasang kekasih di hadapannya.

"Princess Eleanor Watts, kau sudah lihat kekuatanku. Menyerahlah, dan jadilah partnerku dalam mengerjakan misi mulia Tuan Alex."

"Misi mulia katamu? Aku tak sudi mengikuti perintah dari monster biru itu!"

Elda panik dengan peristiwa ini, apalagi Taka tampak terluka parah. Ia terlalu takut untuk mendekati dan menolong Taka karena masih siaga menghadapi Nina. Kakinya gemetar saat bertatapan dengan wanita mesin itu. Dalam kondisi seperti ini, Elda justru berkali-kali memikirkan mecha suit milik ayahnya. Menurutnya, Nina dapat dikalahkan jika benda itu ada bersamanya sekarang. Sayangnya pikiran tak realistis macam itu segera saja membuat Elda patah semangat. Rasa aman akibat memikirkan mecha suit itu perlahan musnah seiring munculnya kesadaran akan realitas dilematis di depannya. Tak ada mecha suit, Taka terkapar, dan tampaknya Nina terlalu kuat untuk dilawan.

Dari posisinya yang sulit, Nina tiba-tiba melompat tinggi dan mendarat di atas tangan kiri Taka yang tengah berbaring kesakitan. Namun, serangan telak itu malah membuat tangan kanan Taka berefleks memegang kaki Nina dan memasukkan granat aktif ke dalam kantong celana Nina. Elda terperanjat dan tersadar, sekaligus memahami rencana Taka. Ia pun segera berlari menjauh menuju lorong panjang yang mengarah ke luar. Taka menangkap kesempatan dan mencoba menghindari radius ledakan di detik-detik terakhir.

Sayangnya Taka gagal menghindar karena kakinya sulit bergerak. Akibat ledakan itu, Taka terlempar dan jatuh menimpa dua buah layar monitor yang masih menyala. Gua tempat mereka bertarung berguncang, namun untunglah tak sampai runtuh menimpa mereka.

Tubuh Nina rusak parah di beberapa bagian. Daging di kakinya hancur. Meski demikian, rangka titaniumnya lebih dari sanggup untuk menahan efek ledakan. Ia segera bangkit ke posisi berdiri, lalu menarik dan mencabik daging lepas yang menggantung di kakinya agar ia leluasa bergerak dalam exoframe. Asap tebal akibat ledakan tadi menghalangi pandangannya, ditambah lampu utama ruangan perlahan mati, membuat Nina sedikit kesulitan melihat. Dengan teliti matanya mencoba mencari sosok Taka, tapi telinganya malah menangkap suara pergerakan dari arah jalan keluar gua. Langkah kaki Elda terdengar cukup keras.

Kau kira kau bisa lolos dariku, Elda?

Dengan ruangan yang masih penuh asap, Elda mencoba kembali masuk dan memeriksa keadaan. Tiba-tiba Nina melompat keluar dari kepulan asap dan melesat menuju arah suara langkah yang ia kenali sebagai Elda.

"Halo lagi, Elda. Sudah puas main-mainnya? Ini bukan komidi putar, Princess ... "

Nina bergerak cepat untuk menangkap Elda. Tangan kanannya terayun dan menghantam kepala Elda hingga pingsan.
"Padahal aku ingin membawamu dengan cara baik-baik."

Nina membungkuk, mengangkat tubuh Elda, dan membawanya ke luar. Kini ia siap melangkah ke misi selanjutnya yakni membawa Elda ke tempat Alex.

"Perlawanan yang sengit, Tuan Putri. Ayo kita pulang." Nina mengakhiri aksinya dan bergerak cepat menuju tunggangannya di luar. Pesawat yang ia gunakan melesat menuju Amerika.

MINDSHIFT [TAMAT]Where stories live. Discover now