Part 26 Calea Ashmita Houkis

1.5K 231 37
                                    

"Calea Ashmita Houkis. René, bisa kau jelaskan kenapa nama belakangku seperti itu?"

"Itu nama pemberian orang tuamu. Tapi aku sendiri tidak begitu ingat nama Houkis berarti apa."

"Oh, begitu."

Calea terduduk diam. Bukan itu jawaban yang diinginkannya. Ia mau René lebih memahami keinginan terbesarnya. Soal kerinduannya pada Ayah dan Ibu kandungnya. Soal wajah di cermin yang membuatnya bertanya-tanya apakah wajahnya mirip ayahnya, ibunya, atau perpaduan keduanya. Soal betapa seluruh tubuhnya ingin dipeluk erat oleh orang tua, sama halnya saat ia memeluk Ergo anaknya.

"René, aku mau tanya satu hal. Ehmm... Ah sudahlah, tidak jadi..."

"Kau tidak enak badan? Atau perutmu bermasalah?"

"Tidak apa-apa."

Calea Ashmita Houkis akan terus diliputi rasa penasaran selama ia belum bertemu orang tua kandungnya. Dalam hati ia mulai merasa berhak untuk memaksa René membawanya bertemu mereka. Secepatnya.

***

Keributan besar terjadi di pemukiman Oestrov di Rusia. Natasha, anak Savina dan Alex, mulai menunjukkan perubahan baru. Awalnya mutasi yang nampak pada tubuh Natasha sama dengan kaum Oestrov yang lain, tetapi di usia ke dua puluh tahun ini dia mulai menunjukkan keanehan. Kulitnya membiru dari hari ke hari.

"Kalian tenang dulu!" teriak Savina mencoba menenangkan keributan di lapangan terbuka. Natasha sedang diadili karena perubahan pada dirinya.

"Lihatlah kulitnya yang begitu biru! Dia sama saja dengan ayahnya! Matanya bahkan mulai memutih!" Natasha terdiam dan gemetar, tidak berani beranjak dari kursinya.

Savina berdiri dan mulai meneriaki pria yang mengatakan kalimat menyakitkan itu.

"Diam kau, Bogdan! Aku jamin tidak akan seperti itu! Tidak masalah kalian ragu padanya saat ini. Tapi jika kalian mau ikut mendidiknya bersama-sama, aku yakin ia tidak akan menjadi sosok yang kalian benci. Ini satu-satunya cara. Aku yakin dia berbeda dengan Alex, demi Tuhan dia punya setengah gen Oestrov!"

"Hei, meski sering kau sebut kami berpikir dengan otot, kami tidak sebodoh itu untuk tahu kalau anak ini akan mewarisi sifat Alex. Intinya, dia harus pergi!"

Natasha terduduk di tengah kerumunan manusia yang sedang mengadilinya. Ia tahu dirinya berbeda, dan sekarang tinggal menunggu waktu sebelum pilihannya dipersempit. Bertahan sebagai Oestrov atau keluar menjadi pengembara.

"Anak Biru, kenapa tak bicara? Kau ingin menghabisi kami seperti Alex kan?"

"Kalian ini bodoh ya? Mana mungkin dia ingat hal itu? Dia masih janin waktu kita semua hampir terbakar mati!" Savina makin lantang membela anaknya.

"Kejahatan Alex mengalir dalam darahnya!"

"Ibu, siapa sebenarnya Alex yang selama ini kalian bicarakan? Aku kira dia itu penjahat yang paling kalian benci?" bisik Natasha.

Savina meremas pundak anaknya. Ia sangat sedih. Menghapus nama Alex dari tengah peradaban Oestrov rasanya tidak mungkin. Penyintas-penyintas yang sekarang sudah semakin tua, terus menyimpan nama itu dalam hati. Bahkan membuat dongeng pengantar tidur untuk anak-anak dari berbagai kejahatan Alex. Natasha tidak pernah tahu kalau monster bernama Alex yang sering orang bicarakan itu adalah ayahnya.

"Anak ini tidak boleh membayar dosa Alex."

"Kalau begitu, suruh dia sendiri yang membunuh bajingan itu! Suruh dia selesaikan apa yang belum kita selesaikan!"

"Kita tidak tahu Alex di mana. Dia juga tidak pernah muncul sejak dua puluh tahun lalu."

"Maka sekaranglah saatnya, Savina. Anak ini bisa membuktikan kemurnian hatinya dengan mencari Alex sampai ketemu dan membunuhnya. Itupun kalau dia tidak berubah pikiran dan bekerja sama dengan monster itu."

MINDSHIFT [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt