80˚ C (part one)

84.3K 1.9K 158
                                    

Mr.Cold's POV

Aku mencium bibir merahnya secara seksama, mengecup setiap sudut bibirnya yang bisa kucapai.

Tentu saja aku sudah tahu tentang post-it note dariku yang disimpan rapi oleh Janet di halaman pertama novel favoritnya.Buku itulah yang sebenarnya menarik perhatianku mula-mula untuk mulai membaca. Tapi aku tidak terang-terangan berniat membaca buku itu didepan Janet karena aku tahu dia akan langsung mengambilnya dariku. Dan begitu kubuka buku itu, langsunglah terlihat betapa besar cinta Janet padaku. Jujur, aku terharu dengan segala sikap Janet kepadaku. Padahal aku telah banyak jahat kepadanya.

"Dan.. geli.. hentikan." Ucap Janet ketika bibirku sekarang bermain didaerah lehernya. Ternyata Janet itu tipe ticklish, aku baru tahu. Semestinya, sebagai orang baik, aku harus langsung menghentikan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman seperti yang kulakukan sekarang. Tapi aku malah tertarik dan tertantang untuk menemukan daerah sensitifnya yang lain.

"benarkah? Kalau disini?" tanganku berpindah dari yang tadinya diluar pakaian Janet sekarang menyelinap masuk kedalam bajunya dan mengelus pelan punggungnya yang terasa halus dan panas.

"jangan.. geli.. benar-benar." Protesan Janet terhenti ketika mulut Janet berhasil kubungkam dengan ciumanku. Aku tidak akan pernah bosan mencicipi bibir ini.

Katakan aku orang jahat yang tidak berhenti menyiksa istrinya sendiri. Tapi bukankah ini termasuk siksaan yang menyenangkan?

Kegiatan kami ini semakin meningkat ke tahap yang lebih lanjut dan tidak ada satupun dari kami yang berniat menghentikannya. Desahan-desahan nafas yang berat sudah mengisi seluruh ruangan kamar tidur. Kulihat Janet sudah menutup kedua matanya, entah karena pasrah dengan tindakan mesumku atau dia juga menikmatinya sepertiku. Aku anggap pilihan yang kedua. Kedua tanganku sudah berada didalam pakaian Janet, merasakan kulit halus Janet. Kegiatan ini pasti akan mencapai tahap akhir jika saja tidak ada yang mengganggu.

Tuiiitt.. suara yang datang dari luar membuat Janet menghentikan desahan nafasnya dan ciuman amatirnya dari bibirku. Janet mencoba mendorong dan menjauhkan diri dariku. "airnya sudah mendidih. Aku harus pergi." Tapi aku tetap tidak melepaskan pelukanku darinya. Aku tidak akan membiarkan teko sialan itu mengganggu kesenanganku dengan Janet. Baru saja muncul suasana dan mood yang pas tapi sekarang harus terhenti karena hal sepele.

"Dan, lepaskan aku." Janet mengeluarkan suara malaikat dengan nada perintah iblisnya. Aku terpaksa menuruti dan melepasnya. Tanpa basa-basi Janet langsung pergi meninggalkanku dan kebutuhanku yang masih belum terselesaikan. Sial! Padahal tinggal sedikit lagi! Tinggal membuat jalanku menuju tempat tidur.

ah! Tidak apa-apa. Aku punya satu rencana lain begitu Janet kembali kesini. Dan aku yakin rencana itu tidak akan gagal. Tunggu saja, Janet!

**

Setelah beberapa lama penantian yang menyebalkan, akhirnya Janet kembali masuk ke kamar. Kulihat Janet sudah membereskan baju dan rambutnya yang tadi berantakan karena aku. Padahal menurutku dia terlihat lebih menarik dengan gayanya yang tadi. Lebih liar, lebih seksi.. 

"makan malam sudah siap. Kau mau makan atau mandi dulu?" tanyanya.

"makan, tapi disuapin." Jawabku singkat. 

Janet membesarkan matanya dan menaikkan sebelah alisnya seakan shock. Apa ada yang salah dengan kata-kataku barusan? 

"kenapa kau terlihat kaget? Bukannya selama aku sakit kau menyuapiku terus?" 

"SELAMA kau sakit. Bahkan sewaktu kau sakit saja kau menolak mati-matian untuk kusuapi. Dan bukannya tadi kau bilang kau sudah sembuh? " Jelas Janet dengan lancar. Sial, Janet benar-benar pintar dalam berargumen. Dia menggunakan semua kalimat yang pernah kukatakan dulu untuk menolak melakukan keinginanku. Aku memang dulu menolak untuk disuapi oleh Janet, karena menurutku itu merupakan hal manja yang sangat memalukan untuk kulakukan. Dan aku masih menganggap itu memalukan. Tapi entah kenapa hari ini aku ingin bermanja-manja pada istri cantikku ini. Terutama setelah melakukan hal seperti tadi. 

Cold Marriage [Re-upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang