50° C (Part Two)

81.4K 1.8K 112
                                    

Mr.Cold's POV

Seperti tidak cukup penderitaan yang sudah kurasa hari ini, sekarang aku harus terjaga beberapa jam penuh tanpa tidak bisa tidur sama sekali.Yang dari tadi kulakukan hanyalah menatap kearah langit-langit kamarku, berusaha mengabaikan semua gangguan yang berasal dari sebelah kiriku, tempat janet berbaring.  Dan sekarang ketika aku bisa pergi kealam mimpi, aku harus terganggu lagi dengan memimpikannya. Yah, bukan benar-benarsuatu yang buruk, tergantung dari sisi mana aku memosisikan diriku, dari sisi normalku yang membenci Janet, ini benar-benar mimpi buruk. Tapi jika dari sisi lain diriku yang tiba-tiba terus tertarik untuk menempelkan bibirku di bibirnya tanpa berhenti, mimpiku terasa sangat nikmat.

Aku bermimpi tentang sesuatu yang menyenangkan dan juga membuatku menderita. Janet terus menggodaku didalam mimpiku. Dia menciumku terus menerus tapi begitu aku ingin membalas ciuman nya, dia langsung menghentikan lumatan bibirnya dan hanya kembali tersenyum.

Janet terus menyentuh tubuhku berkali-kali dengan kedua tangan halusnya, meninggalkan jejak panas di kulitku bersamaan dengan tindakannya menciumku. Tentu saja pertama-tama aku menghindarinya, aku menolak marah terhadap setiap sentuhan yang dia beri, tapi dia hanya terus tersenyum dan meneruskan lagi sentuhannya, lalu menatapku seakan berkata aku tahu kau menikmati ini semua. Dan aku tidak bisa membantahnya sama sekali. Aku memang menikmatinya, dan aku tidak bisa membuat mulutku mengatakan kebalikan dari perasaanku. Aku pasti terlihat seperti anak kecil yang merajuk sekarang, karena aku hanya bisa cemberut tanpa mengatakan apa-apa. Aku berusaha terlihat marah dan terganggu sebisa mungkin dengan tindakan Janet yang diabaikan telak oleh Janet.

Menyebalkan, kenapa aku malah merasa tertekan didalam mimpiku sendiri? Malah Janet yang berkuasa dalam mimpiku ini.

Ketika aku tidak sanggup menahan semua hasratku lagi, aku menarik Janet kearahku berusaha merasakan kehalusan dan kelembutan yang dari tadi terus menggodaku. Tapi tiba-tiba dia pergi menjauh dariku begitu saja, di saat aku benar-benar menginginkan dan membutuhkannya.

Dia masih mengeluarkan senyuman yang sama seperti tadi, tapi sekarang tangannya memegang tanganku seakan menahan gerakan yang keluar dari kedua tanganku. Sial, dia berhasil menggodaku lagi! Aku bisa melihat kilau  kemenangan bepercikan di kedua mata hitamnya itu, kilauan yang sama ketika dia mengetahui aku cemburu tadi malam.

Sekarang dia sudah berdiri cukup jauh dariku tapi aku masih bisa melihat dirinya, melihat tubuhnya yang begitu menggodaku bahkan dalam jarak sejauh ini, melihat senyumannya yang terbentuk dengan sempurna karena mendapatiku masih mengamatinya tanpa henti. Aku menutup mataku agar aku terlihat tidak tertarik dengan dirinya sama sekali.

Dan... Bisiknya lembut dan pelan, membuatku sedikit merinding nikmat mendengarnya. Suaranya terdengar dekat sekali di kupingku. Sejak kapan dia kembali kesebelahku!?

Tidak! Aku tidak akan terpancing seperti tadi lagi. Aku berusaha mengabaikan bisikan itu.

Dan... Panggil nya lagi kali ini lagi ditambah dengan goyangan yang membuat tubuhku cukup terguncang karenanya. Suaranya bertambah keras, menuntutku untuk membuka mataku segera. Tidak tahukah dia aku menutup nya karena menghindari melihat sosoknya itu? Aku masih kokoh dengan pendirianku dan tetap menutup kedua mataku.

Dann... Cukup! Aku membuka mataku perlahan. Yang pertama kali kulihat adalah kegelapan. Tapi aku tahu ada Janet di sampingku sekarang. Karena salah satu tangannya masih diletakkan dilenganku. Begitu aku bisa melihat sosok Janet walau sekilas, aku langsung bangkit dari tidurku dan menargetkan satu hal yang dari tadi mengganggu pikiranku, bibirnya.

**

aku menumpahkan semua hasratku yang tertahan dari tadi, mengeluarkan semua keinginanku dalam satu gerakan, melumat bibir lembut yang sekarang sudah basah karena ciuman liarku, lagi dan lagi, seakan tidak bisa puas walau aku yakin aku sudah menciuminya berkali-kali. Ini semua karena aku selalu bisa merasakan perasaan yang berbeda dan baru tiap kali aku melumat bibir Janet. Perasaan-perasaan yang menyenangkan.

Cold Marriage [Re-upload]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang