Let's Fight Ghost - 20

460 26 1
                                    

Alex tersenyum dan menepuk puncak kepala Sandra.

Alex melihat jawaban Sandra dan bertanya berapa nilai minimum agar Sandra bisa pergi ke surga.

Sandra rasa dia harus
mendapat nilai yang bagus agar dia bisa melewati hidup setelah kematian dengan tanpa masalah.

"Aku rasa kau harus melewati lebih dari satu
tahun sampai bisa lulus."

Alex menunjukkan nilai Sandra yang hanya mendapat score 32.

"Pada tingkat ini, kau bahkan tak bisa mendekati gerbang
setelah kehidupan. Apa yang kau harapkan dengan hasil SAT seperti ini?"

Sandra beralasan kalau dia kan sudah lima tahun tak menjalani SAT. Tapi bagi Alex,
entah lima atau sepuluh tahun, SAT ini bisa dikerjakan oleh anak SMP.

Sandra kesal karena Alex hanya pamer kepintarannya
saja. Alex hanya tersenyum, kenapa Sandra malah melemparkan kemarahan padanya?

Sandra sadar, "Bukan seperti itu! Aku hanya tak tidur dengan lelap semalam, aku tak merasa tak begitu baik hari ini."

Alex mengajak Sandra untuk mengerjakan SAT-nya lagi. Sandra menolak, dia sedang
sibuk sekarang. Dia pun segera pergi.

Alex hanya tersenyum melihat sifat konyol hantu manis satu ini.

****

Chandra menghampiri Stefan untuk mengembalikan pulpenya yang terjatuh dari
tas Sora.

Stefan membenarkan kalau itu pulpennya, darimana kau menemukan ini?

"Itu bukan aku. Mahasiswa di kelas kita yang mengambilnya."

"Siapa?"

"Namanya Sora."

"Oh, anak yang melewatkan kelas hari ini?"

Chandra membenarkan. Dia kemudian permisi karena dia rasa Stefan tengah sibuk. Stefan dengan ramah tanpa merubah ekspresinya, dia tanya bagaimana dengan
kondisi anjing yang sekarang dirawat Chandra.

Chandra berkata kalau anjingnya baik - baik saja.

Stefan menawarkan bantuan, kalau ada apa - apa dia bisa segera menghubunginya.
Chandra mengiyakan lalu permisi pergi.

Wajah ramah Stefan seketika berubah mengerikan dalam sekejap selepas kepergian
Chandra.

****

Stefan rupanya kembali ke tempat dimana dia membunuh kucing Sora.

Dia menemukan sudah ada seikat bunga tergeletak disana. Stefan pun kembali menunjukkan wajah mengerikannya.

****

Chong Chung tengah melakukan terapi akupuntur
di tempat seorang kakek. Kakek itu mengatakan kalau kondisi Chong Chung parah sampai denyut nadinya saja lemah.

Kakek heran karena Chong Chung masih bisa hidup setelah pertarungan itu. Apa Alex tahu kalau dia dalam kondisi seperti ini?

Chong Chung menyuruh Kakek untuk tak usah
membahas masalah ini ataupun mengatakannya pada Alex. Dia sungguh baik – baik saja.

“Kau baik – baik saja diluar tapi sangat buruk didalam.”

Chong Chung tanya apakah Kakek itu sudah datang ke rumah Ayah Alex. Kakek
mengaku kalau dia kesana dan Ayah Alex sudah lama pergi.

Dia kemudian menunjukkan
sebuah foto anak kecil serta surat yang ditujukan untuk Alex. Dia menemukannya
karena tertinggal di kamar Ayah Alex.

“Dia masih mengejar pria itu kan? Hantu jahat yang telah membunuh istrinya?”

“Sepertinya begitu.” Jawab Chong Chung.

Kakek itu juga mengatakan kalau selain dirinya, ada orang lain yang mencari Ayah
Alex. Chong Chung tanya, siapa?

Kakek sendiri tak tahu karena pemilik rumah tak
menanyakannya. Hanya saja pria yang mencari Ayah Alex itu tampan dan masih muda.

****

Saga dan Adrean datang ke toko kamera. Pemilik toko melihatnya dan menolak
untuk memakai garansi kamera itu.

Menurutnya akan lebih baik untuk beli lagi daripada memperbaikinya. Saga heran,
kenapa? Aku bahkan tak melakukan apapun pada kameranya? Kenapa kameranya tak bisa diperbaiki.

Bahkan masa garansinya juga
masih berlaku. Adrean perlahan berjalan menjauh. Saga akhirnya sadar kalau Adrean  sudah melakukan sebuah kesalahan pada kamera itu.

Saga menghadang Adrean dengan kesal, dia tahu dengan pasti kalau Adrean yang sudah melakukan sesuatu pada kameranya
dan dia tak bisa menggunakan garansi untuk
perbaikan.

Adrean mengelak dengan
berbagai alasan tapi Saga keburu kesal, dia memijat kepalanya yang pusing dan berteriak kencang. ARG!!

Saga memberikan kameranya ke tangan Adrean. Adrean rupanya takut dengan Saga yang marah, dia membujuknya tapi Saga tak perduli.

****

Alex membawakan setumpuk buku untuk Sandra. Sandra terkejut karena Alex
menyuruhnya untuk membaca sebanyak itu.

Alex berkata kalau banyak sekali yang harus Sandra pelajari, kau mau mulai pelajaran apa?

Sandra mengambil buku matematika, dia membukanya dan langsung menutupnya dengan terkejut. Sandra cengengesan,

“Aku pikir aku akan belajar bahasa korea dulu.”

Alex membalas dengan senyuman, “Ayo belajar matematika dulu saja.”

“Kalau begitu kenapa harus tanya..” gumam Sandra kesal.

“Aku bisa mendengarmu.” Sindir Alex.

Alex duduk di samping Sandra untuk mulai
menjelaskan pelajaran Matematika.

Sandra memegang perutnya secara tiba – tiba. Sepertinya perutnya sakit, dia harus pergi ke toilet. Alex menahan pundak Sandra, hantu tak perlu ke toilet.

Sandra kemudian memegang kepalanya, dia tiba – tiba merasa sakit kepala. Alex
meminta Sansra untuk jangan mengulur waktu.

Bukankah Sandra sendiri yang ingin belajar.

Alex menjelaskan rumus matematika panjang lebar. Tapi saat dia menoleh, Sandra
malah sudah tertidur pulas tanpa mendengarkan ocehannya.

Alex mencoba membangunkan tapi Sandra tetap tidur bahkan hampir terjatuh.

Alex menahan kepala Sandra kemudian meletakkan kepalanya ke meja dengan hati – hati.

Rambut Sandra menutupi wajahnya, dan dengan lembut Alex menyibakkan rambut Alex lalu ia selipkan ke telinganya.

Alex tersenyum melihat wajah polos Sandra saat tertidur.

^^Gomawo^^

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang