Part 17 ~ SILY ~

5.9K 349 16
                                    

SisiPov

Aku mengayuh sepedaku pelan sambil menikmati pemandangan di taman yang sering ku datangi akhir akhir ini. Mataku tak pernah bosan memandang bunga bunga indah yang ada di sekeliling taman ini, ditambah dengan udara serta suasananya yang nyaman dipagi maupun sore hari membuatku betah berlama-lama disini. Bukan hanya untuk jalan-jalan atau mengayuh sepeda. Tapi aku kesini berharap mendapatkan ide cemerlang untuk tugas akhirku yang harus merancang suatu busana sekaligus menyiapkan presentasinya saat maju ke depan nanti untuk menjelaskan alasan apa merancang gaun tersebut. Entah itu gaun formal atau non formal, gaun pesta atau pernikahan.

"Hmmm..." aku menghentikan kayuhanku dan memejamkan mata sambil menarik nafas dalam dalam kemudian ku keluarkan.

Aku mulai betah disini. Rasanya tak mau pulang ke Indonesia. Disini benar-benar nyaman.

"Sisi?"

Samar-samar aku mendengar ada yang memanggil namaku. Benarkah?

"Sisi?"

Lagi. Perlahan aku membuka mataku dan menatap ke arah seseorang yang berdiri di depanku. Ya Tuhan!

"Kak Lidya?"

"Ah berarti benar ini kamu Si." Ucapnya lega sambil tersenyum. Suaranya masih lembut seperti biasanya. Pantas saja Kak Digo memilihnya, dia dewasa, lembut dan baik hati tentunya. Berbanding jauh denganku dulu. Kekanakan, terlalu agresif, dan tentunya keras kepala hingga menyusahkannya

"Kamu kemana aja? Kok bisa ada disini? Liburan?" Tanya Kak Lidya tetap tersenyum.

Mataku langsung berkeliling ke sekitar taman, mungkin saja kan ada Kak Digo juga menemani Kak Lidya disini?

"Hei, Sisi? Kamu cari siapa?" Kak Lidya mengagetkanku.

"Ah enggak Kak. Bukan siapa-siapa." Jawabku segera tersadar.

Ah kenapa sama aku? Kenapa takut sekali jika ada Kak Digo disini? Bukankah aku sudah mulai bisa melupakannya?

"Sisi kuliah kak disini. Kakak pasti liburan yaa sama keluarga? Sendirian aja?"

Bodoh Sisi!
Sudah pasti lah liburan bersama suaminya dan anaknya. Mana mungkin Kak Digo ngebiarin Kak Lidya jalan jalan sendirian.

"Enggak kok berdua aja. Kakak menetap disini Si, sejak beberapa tahun yang lalu."

"Babynya ditinggalin sendirian?" Tanyaku setengah tak percaya. Kalau dipikir pikir kan anak mereka mungkin sudah berumur setahun dua tahunan. Kenapa tega sekali ditinggalin sendirian?

"Baby?"

"Ah lupain aja Kak. Pastinya kan dititipin sama Kakek Neneknya yaa? Berasa pengantin baru lagi dong, liburan berdua. Honeymoon." Ucapku berusaha tersenyum meski aku merasakan sedikit sakit di dada.

"Kamu ini bicara apa sih?" Kata Kak Lidya antara bingung sambil tertawa.

Kenapa Kak Lidya keliatan bingung ya? Apa Kak Lidya nggak mau ngebahas soal Kak Digo sama aku? Atau Kak Lidya udah tau tentang aku yang dulunya ngejar ngejar Kak Digo saat mereka masih dalam ikatan tunangan? Dan Kak Lidya sekarang was-was takut aku merebut Kak Digo? Astaga. Kalau benar begitu, aku tak akan membahasnya. Aku harus menjaga perasaan Kak Lidya kan?

"Kamu kuliah ambil jurusan apa?" Tanya Kak Lidya saat kita duduk di sebuah bangku panjang di pinggir taman. Sepedaku ku taruh disamping.

"desain kak.."

"Fashion?"

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum padanya. Lagi-lagi aku iri pada Kak Lidya. Dia sudah melahirkan tapi tetap cantik dan badannya ideal. Kalau aku hamil gimana ya? Ah pasti jelek banget!

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang