PART 1

19.7K 624 6
                                    

"Ini mau kemana sih Pa emangnya?" Seorang gadis mungil, cantik, moodis tapi sedikit bawel sedang menghentakkan kakinya kesal karena Sang Papa asal menggendongnya dan memasukkannya ke dalam saat enak-enak tidur siang.

"Kamu mau kuliah di luar negeri apa di sini?" Tanya Oom Yovan sambil fokus menatap jalanan ramai di depannya.

"Di luar negeri lah Pa, kan Sisi pengen ambil jurusan desainer disana..." jawab Sisi sambil merengek dan melipatkan kedua tangannya di depan dada. Sebentar lagi ia akan lulus sekolah, hanya menunggu UNAS yang akan di laksanakan 2 minggu lagi.

"Jurusan desainer di Universitas Indonesia juga tak kalah bagusnya dari LA sayang..." Oom Yovan masih tak putus asa membujuk putri tercintanya agar mau kuliah di Indonesia.

"Papa mulaiii lagiiii!!!" Sungut Sisi lalu membuang muka ke luar cendela. Terdengar suara helaan nafas dari samping, yang tak lain Oom Yovan sendiri.

Mempunyai 2 orang anak, satu laki-laki yang sekarang tinggal di LA bersama istri dan anaknya yang masih berumur 2 tahun, bernama Valentino Rasya. Dan satu anak perempuan yang cantik, mungil, hiperaktif dan bersikap manja, yaitu Sihintya Valen. Gadis yang sebentar lagi berumur 18 tahun ini tengah mempersiapkan diri untuk menjalankan Ujian Nasional yang dilaksanakan beberapa minggu lagi. Sifatnya yang manja dan rame itulah, yang membuat Oom Yovan dan istrinya, Regina sangat berat untuk merelakan Sisi jauh dari sisinya.

"Sudah nyampe Princess! Ayoo turun!" Kata Oom Yovan mengintruksi setelah memarkirkan mobilnya dan mematikan mesinnya.

"Tempat kursus mobil?" Baca Sisi mengeja tulisan yang terpampang jelas di atas seperti benner. "What?! Maksud Papa apa bawa aku kesini? Jangan-jangan...."

"Iya, kalau kamu mau kuliah di luar negeri, kamu harus bisa bawa mobil sendiri!" Potong Oom Yovan sambil melepaskan seatbelt putri mungilnya itu.

"Hah!! No Pa! Kenapa harus bawa mobil sendiri? Disitu nanti kan ada Kak Rasya yang bisa nganterin aku ke kampus!"

"Kakak kamu punya kesibukan sendiri sayang, dia harus ke kantornya. Dan Papa harap kamu bisa mandiri juga disana kalau memang pilihan kamu mau kuliah disana."

"No no no Pa! Pokoknya Sisi gak mau! Sisi gak mau bawa mobil sendiri. Kak Rasya juga udah janji siap anterin aku kemanapun aku pergi." Sisi masih bertahan di tempatnya saat Oom Yovan sudah membukakan pintu mobil untuknya.

"Kalau begitu, ayo kita pulang ke rumah. Biar Papa urus pendaftaranmu di salah satu Universitas di Jakarta!" Ancam Oom Yovan akan menutup pintu mobil kembali tapi di tahan oleh Sisi. Cepat-cepat Sisi keluar dengan muka di tekuk lucu.

"Papa gak lucu ancemannya!! Sebeeellll!!"

"Ayo masuk." Ajak Oom Yovan menggandeng tangan putrinya tanpa memperdulikan ekspresi kesalnya.

Sisi hanya bisa pasrah saat sang Papa menariknya masuk ke dalam sebuah rumah yang membuka kursus mobil. Ada beberapa orang yang sepertinya bekerja disana sebagai mentor khusus mobil. Sisi melengos saat ada diantara mereka mengedipkan mata dan bersiul menggodanya.

"Selamat siang!" Sapa seseorang sopan dan menjabat tangan dengan Oom Yovan.

"Siang Har. Sibuk?" Jawab Oom Yovan yang tak lain adalah teman dari pemilik kursus mobil tersebut.

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang