[1] - Thomas, Anne, Quevanya, Qavero

230 23 11
                                    

"It's impossible to know if after we still can be friends"

[ Love you goodbye - One Direction ]

***

Gadis berambut coklat dan pemilik mata hazel itu sudah duduk di sofa perancis kokoh ruang tamu.

Namanya, Quevanya Hayes Flynn. Gadis berumur 19 tahun, rambut hitam-coklat panjang tergurai di punggung dengan Indahnya. Hobinya menggambar, merancang, berlari.

Suasana ruang tamu apik ini masih tenang. Tidak ada yang melontarkan kata-katanya. Hanya detik jarum jam yang terdengar. Tak lama kemudian, Vanya memberanikan diri, dan memecahkan keheningan.

"Jadi, papa sama mama mau bilang apa sama Vanya?" tanya gadis itu dengan hati-hati sambil melihat Thomas dan Anne yang duduk disebrangnya.

"Begini, kami sudah merencanakan keberangkatan mu ke Italy, sayang." jawab Anne sambil tersenyum manis ke Vanya. "Kamu harus melanjutkan kuliah dan bisnismu nak" timpal Thomas sembari menyeruput kopi hitam disebelahnya.

"Tapi pa, ma" bujuk Vanya sambil melirik ke arah Thomas dan Anne. "Vanya besok mau ke Spanyol. Dan papa udah nyuruh Vanya ke Italy? Astaga paaa." sahut Vanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Iya mama tau" sahut Anne

Astaga maa..

"Oke. Oke. Papa kasih waktu 1 minggu. Setelah itu, mau tidak mau, terpaksa tidak terpaksa, niat tidak niat, minat tidak minat."

Ucapan Thomas terpotong dan langsung disahut dengan Anne "Vanya berangkat ke Italy".

Vanya menghela nafas, sangat susah meninggalkan orang tuanya. Rasanya dia seperti merantau hanya saja ke Luar Negeri.

"Vanya ke kamar dulu" ujar gadis itu lalu beranjak kemarnya. Sampai di kamar, dia duduk di pinggir balkon menghirup udara malam, dan memandang bintang.

Tak lama, Vanya mengetik pesan Via Line kepada teman kompaknya, Chika.

Vanya : Ciki, gue disuruh bonyok ke Italy. Gue g mau;(

Tak lama ponselnya bergetar. Dengan cepat ia langsung membaca balasan dari temannya.

Chika : Gundul mu Van, berangkat gih. Italy loh.. Ga main-main cari jodoh.

Vanya : Ciki aja lah cari jodoh disana. Gue kan juga harus ke Spanyol besok cik, mau jumpain Alex. Kangen cik.

Chika : Alex.. Alex.. Alex.. Feeling gue ga enak Van. Beber deh.

Chika : *beber

Chika : *beber

Chika : kambeng! Typo terus!

Chika : B E N E R

Vanya terkekeh melihat pesan dari Chika, tapi sedetik kemudian raut wajahnya berubah melihat pesan dari Chika, tak biasanya dia berkata seperti ini.

Lalu dia melanjutkan kembali Linenya.

Vanya : Cik..

Chika : hm?

Vanya : anu cik...

Chika : anu apa Van..

Vanya : gue ngantuk! Bobo dulu yah! Bye!

Restart In ItalyWhere stories live. Discover now