16. Yes or No

2.7K 404 46
                                    

Chanyeol mengajak Seulgi untuk ke rumahnya. Ia butuh tempat yang lebih nyaman untuk menceritakan semuanya pada Seulgi. Cewek itu berhak tau, pikir Chanyeol. Terserah Seulgi nantinya mau gimana. Chanyeol akan terima semua keputusan ceweknya itu. Lagi pula ini semua salahnya kan?

Seulgi awalnya marah. Cewek itu bahkan menampar pipi Chanyeol hingga pipi mulus cowok itu merah. Tapi, melihat Chanyeol menangis menyesal membuat Seulgi luluh. Apalagi saat Chanyeol menatap matanya dengan kedua mata basah cowok itu. Seulgi paling lemah kalau ditatap kayak gitu.

"Aku juga gak tau, kenapa aku ngelakuin hal bodoh kayak gitu, Gi. Tapi berani sumpah, aku nyesel. A-aku beneran sayang sama kamu. Maafin aku, Gi" ucap Chanyeol memohon.

Seulgi menyerah, ia memeluk Chanyeol erat. Cewek itu sadar, meskipun baru beberapa hari pacaran sama Chanyeol tapi Seulgi udah sayang banget sama Chanyeol. Seulgi yakin Chanyeol adalah cowok baik yang kemarin lagi khilaf.

"Aku juga sayang sama kamu, Chan. Jangan ulangi ya" ucap Seulgi.

Chanyeol mengangguk dalam pelukan Seulgi.

"Sakit gak?" Seulgi memegang pipi Chanyeol yang masih memerah. Cowok itu mengangguk.

"Maaf ya, aku kesel banget tadi" ucap Seulgi sambil mengelus pipi Chanyeol.

"Kamu anak cheers apa taekwondo sih? Tamparannya kenceng amat"

Seulgi tertawa. "Waktu smp emang pernah ikut taekwondo hehe. Maaf ya.."

Ponsel Seulgi berdering. Sebuah line masuk. Dari Kai.

"Siapa, Gi?"

"Kai"

Seulgi menunjukan pesan dari Kai. Cowok itu mengirim beberapa foto, yang bikin Chanyeol ketawa. Dalam foto pertama menampakkan Kai dan motornya terbalik di pinggir jalan, foto yang lain menampakkan kaki Kai tertindih motornya.

"Si Item nabrak pohon aja pake selfie. Dikirim ke kamu lagi. Maksudnya apa coba"

Seulgi memukul lengan Chanyeol. "Itu bukan maksudnya selfie, Chan. Itu maksudnya dia minta tolong dibantu. Kamu gak peka banget sih. Tapi ini dimana coba?"

Chanyeol memperhatikan tempat yang gak asing di foto itu.

"Lah ini mah gak jauh dari gerbang komplek sini. Mau ngapain dia di daerah sini?"

"Tadi dia bilang mau ke rumah Krystal."

"Berarti bener ini komplek sini. Rumah Krystal aja gak jauh dari sini"

"Chan?"

"Hmm?"

"Kita tolongin yuk. Sekalian kamu baikan ya? Gak baik tau musuhan sampe bertahun - tahun gini" ucap Seulgi sambil memegang tangan Chanyeol.

Chanyeol diam. Seulgi menggoyangkan tangan Chanyeol.

"Chan.."

"Yaudah yuk"

Seulgi bernafas lega. Seulgi yakin, cowoknya ini memang baik.

-

Krystal memandang langit - langit kamarnya yang kosong. Terlintas dalam benaknya sosok Kai yang sedang berduaan dengan Seulgi.

"Ish, ngapain sih lo pake muncul segala" Krystal mengacak - acak rambutnya kesal. Berusaha mengusir bayangan Kai dan Seulgi dari benaknya.

Krystal tau gak seharusnya ia cemburu pada Seulgi. Selain Seulgi adalah sahabatnya, cewek itu bahkan udah punya Chanyeol.

"Terus kenapa gue jadi cemburu sih sama mereka" gumam Krystal.

Krystal bingung dengan hatinya yang jadi gak karuan gini.

Ponsel Krystal tiba - tiba berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari Seulgi. Krystal buru - buru mengangkatnya. Siapa tau berhubungan dengan Kai. Lho, kenapa sekarang apa - apa jadi Kai sih? batin Krystal.

"Tal. Ke rumah Chanyeol sekarang. Kai kecelakaan"

Dan tuuuttt...

Seulgi mematikan sambungan teleponnya sebelum Krystal mampu mencerna ucapan Seulgi.

"Apa katanya? Kai kecelakaan?" Krystal diam beberapa detik. "Hah? Kecelakaan?" Krystal mulai panik.

Buru - buru Krystal mengganti celana tidurnya dengan celana jeans dan memakai sweater.

Krystal berlari menuruni tangga, mengabaikan kepalanya yang masih terasa pusing. Krystal mengambil sepeda milik pembantunya.

"Bundaaa, aku pergi dulu sebentaaarrrr" teriak Krystal dari garasi.

Bunda muncul dari pintu dapur yang terbuka lebar. "Lho, kamu mau kemana? Udah mau maghrib. Lagian kamu juga masih sakit"

"Aku mau ke rumah teman, sebantar aja. Pergi dulu, Bundaaaa" Krystal mulai mengayuh sepedanya keliar dari pagar yang sebelumnya Krystal buka lebar.

Sekuat tenaga Krystal mengayuh sepeda. Tapi di tengah jalan, Krystal berhenti.

"Eh, tadi Seulgi nyuruh gue ke rumah kak Chanyeol? Kok kak Chanyeol sih? Yang kecelakaan kan Kai." Krystal baru menyadari hal itu. Karna tadi terlalu panik, Krystal sampai gak sadar ucapan Seulgi itu.

"Atau jangan - jangan kak Chanyeol mergokin Seulgi selingkuh sama Kai terus kak Chanyeol mukulin Kai. Tapi.. ah tau ah bikin pusing"

Gak mau ambil pusing lagi, Krystal kembali mengayuh sepedanya menuju rumah Chanyeol yang hanya berbeda beberapa blok dari rumahnya.

Gak sampai lima belas menit, Krystal sudah sampai di depan rumah Chanyeol. Sudah ada Seulgi yang menunggu di depan pagar rumah Chanyeol.

"Gi, kok bisa kecelakaan? Gimana ceritanya?" Masih dengan nafas tersenggal - senggal karna lelah, Krystal bertanya. Krystal turun dari sepedanya dan memarkirkannya sembarangan.

"Udah yuk buruan lo liat sendiri dulu deh" Seulgi menarik tangan Krystal untuk menuju kamar Chanyeol.

"Gi, Kai gak apa - apa kan? Kok lo bikin gue takut sih?"

Seulgi gak menjawab. Cewek itu masih berjalan di depan Krystal hingga keduanya berdiri di depan sebuah pintu bercat putih yang tertutup rapat.

"Lo liat sendiri ya, gue gak tega ngeliatnya. Kai ada di dalam" Seulgi berbalik dan secepat kilat berlari meninggalkan Krystal.

"Lho kok? Seul.. seulgiiiii. Kok gue malah ditinggal sih" Krystal berteriak memanggil Seulgi, tapi cewek itu sama sekali gak kembali.

Krystal memegang knop pintu dengan jantung yang berdebar kencang. Perlahan Krystal memutarnya. Pintu berdecit pelan saat Krystal membukanya.

Dan Krystal gak bisa menahan keterkejutannya melihat apa yang ada di depan matanya saat ini.

Bukan, bukan Kai yang saat ini terbaring di tempat tidur dengan sebelah kaki di perban yang membuat Krystal kaget. Tapi ratusan balon warna - warni yang menghambur keluar begitu Krystal membuka pintu. Belum lagi balon - balon yang menggantung di udara dengan tari yabg diujugnya berisikan foto - fotonya. Krystal melangkah masuk dan mendapati Kai dengan senyum konyolnya. Di bagian kosong tempat tidur yang Kai tempati terdapat bebedapa bunga mawar bertuliskan

Be my girlfriend?

Krystal mengampiri Kai dan duduk di samping ranjang. Cewek itu masih speachless dengan apa yang ia lihat.

"Kalian bohongin gue?"

Kai mengernyit. "Bohongin apa?"

"Seulgi bilang lo kecelakaan. Tapi kenapa-

"Gak ada yang bohong, Tal. Gue emang tadi nabrak pohon waktu mau ke rumah lo. Mereka yang nolongin gue dan Seulgi malah nyuruh dan bantuin nyiapin ini semua. Jadi, ini untuk yang kedua kalinya, Tal." Kai menggenggam tangan Krystal. "Lo mau jadi pacar gue?"

Krystal terdiam cukup lama. Sampai akhirnya cewek itu menarik tangannya dari genggaman Kai.

Krystal menunduk.

"Sorry Kai, gue gak bisa" ucapnya pelan.

.

.
To be continued..

Love Me Right [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang