09. Kai

2.8K 484 59
                                    

Entah udah berapa lama Krystal nangis dalam pelukan Kai. Ada kali hampir sejam. Dan udah selama itu juga Kai dengan sabar nemenin Krystal sambil elus - elus punggung cewek itu. Kesempatan dalam kesempitan.

"Kan gue udah bilang, jauhin dia. Lo gak percaya juga"

Bukannya berhenti, Krystal malah nangis semakin menjadi - jadi.

"Eehh, udah dong udah. Nanti gue dikira ngapa - ngapain lo"

Kai celingak - celinguk memandang sekitar. Mereka lagi duduk di sebuah taman gak jauh dari sekolah.

"Bodo amat! kak chanyeol jahat. Ogeb. Ngeselin" sambil nangis Krystal masih sempat - sempatnya mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Maksudnya apa coba ngebaik - baikin gue diawal. Terus akhirnya diginiin"

"Lo sama ogebnya"

Krystal mengangkat kepalanya dari dada rata Kai dan memandang cowok itu dengan tatapan yang kalo ibarat pisau udah berhasil memutilasi tubuh Kai jadi duabelas.

"Hehe bercanda" Kai nyengir sambil jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf v.

"Apa gue yang terlalu ge-er ya? Emang mungkin aja kak Chanyeol baiknya kesemua orang" wajah Krystal kembali berubah sendu. Bikin Kai jadi semakin gak tega. Andai Krystal tau yang sebenarnya...

"Gak. Lo gak salah, Tal."

"Maksud lo?"

Kai membuang muka, gak berani menatap Krystal yang menurutnya minta banget dipeluk.

"Ya... lo emang gak pernah salah. Lo kan cewek. Cewek gak pernah salah hehe" ucap Kai seadanya.

Kemudian keduanya kembali diam. Krystal berusaha menenangkan dirinya. Gak enak juga dari tadi diliatin orang - orang yang lewat.

"Kai.."

"Ya?"

"Gue haus.."

Kai ketawa. Muka cewek di depannya ini kenapa gemesin banget sih.

"Yaudah bentar, gue beli minum dulu. Jangan kemana - mana. Gue nitip ini" Kai meletakan kamera polaroidnya beserta beberapa lembar foto di pangkuan Krystal.

Krystal ngangguk. "Jangan lama - lama"

Krystal memainkan kamera polaroid Kai dan bwberapa gambar yang Kai titipkan. Beberapa foto dirinya dengan berbagai ekspresi. Krystal bahkan gak tau kapan Kai ngambil fotonya itu. Tanpa sadar Krystal tersenyum.

"Nih!"

Kai menempelkan kaleng minuman ke pipi Krystal membuat cewek itu terlonjak kaget.

"Yee, liat - liat" Kai kembali duduk di samping Krystal.

"Lo kapan ngambilnya?"

"Pas tadi lo lagi joget - joget. Keasyikan sih jadi gak sadar gue foto"

Krystal masih melihat - lihat fotonya. "Gie canti ya ternyata"

"Lah baru sadar?"

Krystal menyerahkan kembali foto-foto itu pada Kai dan membuka kaleng minuman miliknya.

Kai nengok ke Krystal yang tiba - tiba aja diam.

"Kok diam?"

Krystal juga nengok ke Kai sambil senyum.

"Lo gak capek ngejar - ngejar gue mulu?" tanya Krystal bikin Kai senyum. Cowok itu kembali meneguk minuman kalengnya.

"Capek sih. Tapi lebih capek lagi kalo harus nyari lagi yang kayak lo"

Gak tau kenapa dengar kata - kata Kai bikin jantung Krystal deg - degan.

"Yee.. gombal lo!"

"Ih pipinya merah gitu. Tapi gue serius, Tal!"

Tiba - tiba gerimis turun. Mulanya kecil tapi lama kelamaan jadi deras.

"Tal, ayo ih neduh" Kai udah narik tangan Krystal. Tapi cewek itu gak mau bangun dari bangkunya.

"Mau main ujan" pinta Krystal.

"Jangan. Nanti sakit. Ayo buruaannn"

"Gamauuu"

Kai yang udah gemas sama tingkah Krystal melepaskan jaket miliknya untuk menutupi kepala Krystal. Cowok itu kemudian mengangkat tubuh Krystal dan menggendongnya ala bridal style.

"Kaaaiii ih turuninnnn"

"Gak. Udah diem aja"

Krystal nurut. Bukan karna apa - apa tapi mendadak dia jadi lemas plus deg - degan. Dan semakin menjadi - jadi ketika Krystal mencium aroma wangi tubuh Kai. Bahkan Krystal jadi takut Kai bisa dengar detak jantungnya yang benar - benar berdebar.



Tbc..

Aneh ya? Norak ya? Ah biarin deh wkwk. Komen dong komen

Love Me Right [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang