03. Telat

4.1K 568 37
                                    

Krystal panik. Gimana gak panik, jam udah menunjukan pukul enam lima belas. Itu tandanya lima belas menit lagi sebelum bel masuk bunyi, dan Krystal masih dengan seragamnya yang berantakan keluar kamar sambil bawa tas dan sepasang sepatu kets merahnya.

"BUNDAAAA!!!" sambil teriak Krystal lari menuruni tangga.

Bunda yang lagi beresin meja makan, memandang anak gadisnya sambil geleng - geleng kepala.

"Bunda kenapa gak bangunin aku sih. Telat deh nih jadinya" Krystal meletakan tasnya dikursi lalu membenarkan seragamnya.

"Bunda udah hampir seratus kali ketuk pintu kamu, tapi kamu gak bangun - bangun juga. Bunda kan udah bilang pintu kamar jangan dikunci" Bunda malah balik ngomel.

"Anterin ya, Bun?"

Bunda menggeleng, "Anterin pake apa? Mobil Bunda kan dibawa Ayah. Mobil Ayah masuk bengkel"

"Terus aku naik apa dong? Kalo naik angkot pasti bakal telat banget. Aku gak sekolah aja ya?"

"Enak aja! Baru juga tiga hari sekolah udah mau bolos! Sana naik ojek aja dari depan komplek. Nih Bunda tambahin uangnya"

Krystal menerima uang tambahan dari Bunda.

"Yaudah aku berangkat dulu, Bun" Krystal mencium pipi kanan kiri Bundanya lalu berlari keluar, meninggalkan Bunda yang masih geleng - geleng kepala liat kelakuan anak gadisnya itu.

Sebenarnya, Krystal bukan anak tunggal. Dia punya satu kakak laki - laki yang sekarang lagi kuliah di Inggris. Jadilah, dia cuma tinggal di rumah hanya bertiga dengan Ayah dan Bundanya.

Krystal berlari sambil sesekali melirik jam tangannya. Sepuluh menit lagi bel masuk. Udah dipastikan Krystal akan telat karna untuk sampai ke sekolah Krystal kira - kira butuh waktu sekitar dua puluh menit. Itu belum dihitung macet.

Krystal memperlambat larinya, capek.

"Krystal?"

Krystal menoleh saat sebuah motor ninja udah ada di sampingnya. Otomatis Krystal berhenti.

"Siapa nih?" Batin Krystal. Menebak - nebak siapa kira - kira orang yang ada di balik helm full face itu.

Melihat ekspresi bingung Krystal yang kayaknya gak mengenalinya, cowok itu buka helm.

"Kak Chanyeol!"

"Lo tinggal daerah sini juga tal?"

Krystal cuma ngangguk. Dalam hati Krystal bersorak senang. Ada kesempatam buat nebeng.

"Kesiangan kak juga kak?" ucap Krystal.

"Iya. Yaudah yuk bareng gue aja"

"Yess! Uang ojek dari Bunda aman" batin Krystal.

Dengan senang hati Krystal naik keatas motor ninja Chanyeol.

"Pegangan, Tal. Kita ngebut ya."

Krystal lagi - lagi cuma ngangguk. Dan Chanyeol melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Astaga Kak! Gue masih mau hidup!!" teriak Krystal. Gimana gak teriak, Krystal mana nyangka Chanyeol akan bawa motornya sekencang itu, udah gitu pake acara nyelip - nyelip lagi.

"Hari ini si botak piket. Kalo telat bisa abis kita. Kalo takut peluk gue aja" ucap Chanyeol agak gak jelas karna mulutnya ketutup helm.

Krystal mengangguk, gadis itu melingkarkan tangannya pada pinggang Chanyeol dan membenamkan kepalanya pada punggung Chanyeol. Wangi tubuh Chanyeol memenuhi indra penciuman Krystal. Jantungnya deg - degan, antara takut sama nervous deket banget sama Chanyeol, Krystal juga gak tau.

Krystal masih peluk Chanyeol erat bahkan mereka udah sampai di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Krystal masih peluk Chanyeol erat bahkan mereka udah sampai di sekolah. Entah Krystal emang gak sadar kalau motor bahaan udah berhenti atau emang keenakan peluk peluk Chanyeol.

"Tal, udah nyampe nih. Turun yuk"

"Eh, udah nyampe ya kak? Sorry sorry"

Chanyeol ketawa dan Krystal malu banget.
"Hei, kalian yang masih berdiri di sana!"

Teriakan seseorang sontak membuat keduanya terdiam.

"Yah tal, mati kita!" ucap Chanyeol.

Krystal hanya mampu menelan ludahnya saat melihat si pak botak datang menghampiri mereka.

-

Krystal mengibas - ngibaskan tangannya di depan wajah. Padahal jam masih jam delapan tapi panasnya kayak siang bolong, terik banget.

Udah hampir setengah jam Krystal dan Chanyeol berdiri di bawah tiang bendera sambil hormat ke bendera.

Nyatanya meski Chanyeol udah sengebut itu mereka tetap aja telat. Meskipun cuma telat delapan menit, tapi si botak tetap kekeuh ngehukum mereka. Dan sialnya lagi, hari ini hanya mereka berdua yang telat.

"Sorry ya, Tal. Gara - gara gue lo jadi ikutan telat"

"Bukan salah lo lagi kak. Kan kita sama sama kesiangan. Harusnya gue berterimkasih sama lo, kalo lo gak nebengin gue pasti gue masih di jalan"

Chanyeol senyum. Dan lagi - lagi bikin Krystal deg - degan. Wajah Chanyeol yang berkeringat di timpa cahaya mtahari pagi. Ya Tuhan sungguh indah ciptaamu.

"Ayaaanggg" suara seseorang membuyarkan lamunan Krystal. Sosok Kai muncul di hadapannya dengan sebotol air mineral dan handuk.

"Dih, apa apaan lo manggil gue sayang!"

Kai gak menggubris ucapan jutek Krystal. "Ini aa bawain air, kamu pasti haus kan"

"Lah kalian jadian?" Chanyeol menginterupsi.

"Gak kak. Gila aja gue pacaran sama makhluk astral begini!" Ucap Krystal mendorong Kai yang mulai mendekat padanya.

"Kamu kok gitu sih yang"

"Yang yang pala lo peyang. Sana - sana ih pergi" usir Krystal.

Kai gak gentar. Dia tetep kekeuh berdiri di samping Krystal.

"Aku temenin ya, yang?"

"Kai ih apaan sih!"

"Aku kan cum- Aaahh aduduhhhh!!!" ucapan Kai terpotong saat seseorang menjewer telinganya.

"Kamu ngapain di sini? Mau saya hukum juga?!" Pak Choi si botak tau tau udah ada diantara mereka entah kapan datangnya.

"Aduduuhhh ampun pak ampun. Saya cuma mau nemenin pacar saya pak! Lepasin dong pak lepasin sakit nihhh"

"Bohong pak dia bukan pacar saya"

"Ih sayang kamu kok gitu sih"

"Udah udah kalian kenapa jadi ribut. Kai! karna kamu udah bikin onar jadi kamu juga saya hukum. Berdiri di samping Krystal!"

---

"Ya Tuhan salah apa sih gue" - Krystal
"Rela dihukum asal bisa deket" - Kai
"Ganggu aja bocah" - Chanyeol

TBC

Love Me Right [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang