10. Nembak

3K 472 83
                                    

Hachiii..

Dari tadi Krystal gak berhenti - berhenti bersin. Tubuhnya sedikit gemetar. Kai yang duduk di samping Krystal jadi bingung. Hujan masih turun, bahkan bertambah lebat, jadi gak memungkinkan keduanya untuk pulang. Jadi aja mereka masih berteduh di halte bus.

"Tuhkan lo jadi flu. Pake sok mau main hujan"

Krystal cuma cemberut. Cewek itu menggosokkan kedua telapak tangannya supaya hangat.

"Ini lagi hujannya lama banget redanya" Kai kembali ngedumel.

Cowok menggeser duduknya lebih mendekat pada Krystal.

"Apasih Kai jangan dekat - dekat, sempit tau!" Krystal menggeser duduknya menjauh.

"Sini biar gak dingin. Liat tuh lo udah gemeter gitu" Kai menarik Krystal untuk mendekat padanya.

Tiba - tiba Kai memeluk Krystal niatnya biar bikin Krystal hangat. Padahal mah gak berguna, toh baju dia juga sama basahnya sama Krystal bahkan lebih basah. Jadi aja cuma modus. Dasar Kai!

Krystal memberontak. Dan mendorong tubuh Kai hingga cowok itu jatuh dari kursi halte yang sempit.

Kai meringis saat bokongnya menyentuh aspal dengan keras. Tenaga Krystal boleh juga.

"Hahaha emang enak. Makanya jangan modus" Krystal gak bisa nahan ketawanya. Dia sendiri gak tau kalo bakal ngedorong Kai sekuat itu, dia pikir Kai bakal nahan dia saat berontak. Kayak di film - film, ternyata engga.

Krystal sedikit merunduk untuk membantu Kai untuk bangun. Sebelah tangannya ia pakai untuk memegang tangan Kai. Saat itu kedua mata mereka bertemu. Ah, lagi - lagi Krystal merasa pipinya memanas. Cewek itu kembali melepaskan genggaman tangannya pada Kai bikin cowok itu kembali jatuh terduduk.

"Nolongin yang ikhlas kenapa, Tal"

Krystal gak peduli. Ia memalingkan wajah supaya Kai gak liat wajahnyavuang udah merah kayak tomat.

Saat Krystal kembali menoleh, wajah Kai udah tepat ada di samping wajahnya. Bahkan hidung mereka hanya berjarak dua centi. Untung hidung Kai rada pesek jadi hidung mereka gak tabrakan.

Krystal lagi - lagi salah tingkah.

"Tal, gue gak tau ini waktu yang tepat atau bukan. Tapi gapapa deh gue coba aja dulu." Tiba - tiba Kai ngambil tangan Krystal.

"Lo pasti tau kan dari awal lo pindah, gue udah suka sama lo. Lo mau gak jadi cewek gue, Tal?" Suara Kai terdengar bergetar. Cowok itu pasti grogi setengah mampus.

Krystal menundukkan kepalanya, bingung harus jawab apa. Kai emang baik banget sama dia, tapi ada seribu satu keraguan dalam hatinya.

Krystal melepaskan tangannya dari genggaman Kai. "Sorry, gue belum bisa nerima lo"

Krystal memalingkan wajahnya, takut melihat reaksi Kai. Tapi Krystal dengat cowok itu malah ketawa. Ketawa yang sangat sangat dipaksa.

"Ya udah gapapa, Tal. Gue gak akan maksa lo. Mungkin saat ini belum kan? Tapi gue gak akan nyerah. Kapan - kapan gue boleh kan nembak lo lagi?"

Krystal cuma senyum dan ngangguk. Entah, hatinya sedih denger ucapan Kai.

Keduanya lalu sama - sama diam. Sampai Kai bangun dari duduknya.

"Mau kemana?"

"Gue mau cari yang hangat dulu sebentar. Lo jangan kemana - mana"

"Tapi masih hujan"

"Udah tenang aja, gak jauh kok"

Kemudian Kai berlari meninggalkan Krystal menembus hujan yang masih turun deras.

Hampir lima belas menit tapi Kai belum juga balik. Krystal curiga gara gara ia tolak, Kai jadi kesal dan ninggalin dia pulang.

Saat Krystal masih sibuk dengan asumsi - asumsi buruknya, Kai kembali dengan sebuah kantong kresek warna putih.

Kai yang saat itu benar - benar basah kuyup berdiri di hadapan Krystal dan menyerahkan kantong yang di bawanya pada Krystal.

"Kok lama banget sih. Gue kira lo pulang ninggalin gue"

Kai tertawa mendengarnya. "Iya jauh di antartika"

"Itumah jauh banget namanya"

"Gapapa antartika jauh, asal antarakita jangan ya, Tal" ucap Kai ngasal.

Krystal cuma diam. Kai mulai gombal lagi!

"Diminum, Tal mumpung masih hangat"

Krystal membuka bungkusan dari Kai yang ternyata segelas kopi hangat dari minimarket di ujung komplek sekolah.

"Gila! Ini mah beneran jauh belinya" batin Krystal. Cewek itu jadi gak enak hati. Salah gak sih dia nolak cowok yang segini baiknya?

Ah, Krystal jadi pusing sendiri.

Love Me Right [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang