|| Akaashi Keiji ||

7.9K 805 71
                                    

(name) terbaring dikasurnya lemah. Tisu yang sudah basah oleh air mata masih ia genggam dan segera menyusul tisu lainnya yang berserakan di atas kasur bersama gadis itu.

Tangisannya belum berhenti, bahkan sejak hujan membasahi luar rumahnya yang berlantai satu. Smartphonenya tak berhenti berdering atau bergetar. Beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab muncul.

(name) mengganti sound system smartphonenya menjadi silent mode , melempar benda itu asal lalu menyembunyikan diri di dalam selimut, dan menenggelamkan kepala ke bantal.

Gadis berambut (H/C) itu kesepian, sendirian di rumah karna orang tua yang sibuk bekerja. Biasanya Akaashi akan menemani sampai orang tuanya pulang, Tapi mereka sedang dalam masalah.

("Apa aku yang berlebihan ? " gumam (name) lesu.

Suara ketukan yang keras mengalihkan gadis beriris (E/C) dari renungannya. Mengangkat kepalanya dari bantal, Menoleh ke sumber suara yang berasal dari jendela kamar.

' hmm ?' (name) yang penasaran, Keluar dari selimutnya yang hangat. Menghampiri jendela kamarnya dengan kusen (F/C) yang memberi pemandangan hujan yang setia membasahi luar rumahnya.


I'm sorry :"(


Tulisan itu tertera di jendelanya yang berembun. (name) pun membuka jendelanya. Menoleh ke kiri dan kanan, melihat siapa yang iseng menulis di jendelanya.

Sebuah kertas kecil yang terlipat, melayang ke dalam kamarnya ketika ia membuka jendela. Gadis itu membuka kertas tersebut. Melihat sebuah kalimat tertulis rapi diatasnya.


Lihat jendela dapur mu..


"hah? Siapa sih. " Ketus (name). Seseorang sedang mengusilinya di tengah cuaca buruk seperti hujan. Belum lagi, ia dalam suasana hati yang buruk.

Gadis patah hati itu berjalan geram menuju dapur, tak jauh dari kamarnya. Ia juga tak lupa membawa sapu kesayangannya untuk bersiap memukul siapapun yang kurang kerjaan saat ini.

Iris (E/C)nya kembali bertemu dengan kalimat berbahasa inggris yang dilukis rapi di atas jendelanya yang berembun.


For make you sad and angry


' sambung kata ?' (name) mengangkat sebelah alisnya, bingung.

Ia melemaskan genggamannya pada sapu yang siap ia pakai tempur, Sampai terdengar sebuah ketukan keras dari ruang tamunya. Membuat ia berlari keluar dapur serba coklat rumahnya.

Kepalanya berputar ke kanan. Berasumsi suara tadi berasal dari sana, jendela ruang tamu. Tebakannya pun benar, sebuah kalimat tertera disana.


I know Its my fault, so please...


" rasanya aku gak ada masalah ama tetangga..." Gumamnya sambil mengingat beberapa kejadian masa lalu.

Tiba – tiba seseorang mengetuk pintu depan rumah (name). Membuat sang gadis penghuni rumah, tersadar dari lamunannya.

Gadis itu meletakkan sapunya disebelah sofa panjang berwarna coklat kemerahan. Lalu berjalan mendekati pintu kayu rumahnya yang terkunci. Matanya pun tak luput melirik jendela yang berada tepat disebelah pintu rumahnya.


Hear me ,forgive me please ,i love you ♡


Sosok lelaki bersurai hitam dengan baju basah kuyup berdiri dibalik pintu yang dibuka oleh (name). Gadis itu terdiam, menatap kekasihnya yang terlihat kacau.

Tatapan pemuda yang selalu bersaudara dengan tembok itu, melembut. Di bawah kelopak matanya terlukis lingkaran hitam. Memberikan perasaan bersalah yang memenuhi sekujur badan (name).

"Kamu yang menulis ? " lelaki didepannya mengangguk pelan. Hidung nya terlihat memerah.

"Begini, waktu itu (R/N) memberitahu informasi yang diperintahkan oleh sensei untukku dan...... ia tiba - tiba terpleset. Jadi, aku menolong nya. Aku minta maaf membuat mu salah paham..." jelas Akaashi, Menundukkan kepalanya murung.

Sesuatu meremuk jantung gadis yang merasa bersalah tersebut. Teganya ia menuduh lelaki itu berbuat hal buruk yang tidak mungkin ia lakukan.

"Keiji, aku minta maaf... aku.."
"Aku juga minta maaf "

(name) memeluk Akaashi erat. Tak peduli baju dan rambut pemuda itu yang basah oleh hujan dan ikut membasahi baju gadis tersebut. Gadis itu menangis didada bidang lelaki yang selalu membuat ia merasa nyaman.

"He- hei (name) nanti kamu kebasah-- "
"Aku mencintai mu ! Aku juga mencintai mu Keiji ! " Tak lama setelah kalimat tersebut lepas dari bibr (name), lelaki itu mengusap kepala berbalut surai (H/C) lembut sambil membalas pelukan gadis didepannya, tersenyum hangat.

(name) menangis didalam dekapan Akaashi yang menunggu gadis itu untuk tenang. Akaashi terus membelai rambut (H/C) sambil menutup mata, rileks. Setelah pemuda itu merasa tangisan gadis didepannya mereda, ia memberhentikan gerakan tangannya, dan menatap kepala (H/C) yang setia bersandar didadanya

"Apakah aku di maafkan ?"
"Tentu saja " (name) melepas pelukannya. Bertemu pandang dengan lelaki didepannya yang juga menatap gadis itu penuh cinta.

(name) mengecup bibir Akaashi lembut yang dibalas seirama dengan lelaki didepannya. Tak lama pemuda itu melepas ciuman mereka, merasakan gadisnya yang kehabisan nafas.

Setelah deru nafas (name) yang terdengar mulai stabil, Akaashi kembali mendekatkan wajahnya ke (name). Mengecup kening, hidung dan kedua pipi gadis tersebut.

Gadis berambut (H/C) yang tiba – tiba diserang tindakan yang tidak biasa dilakukan kekasihnya itu memblush berat.

"K-Ke-keiji !, kita masuk ke dalam dulu bagaimana?. Mandi gih, nanti kamu demam"
" ah, ya kau benar.... Permisi. " (name) membukakan jalan agar lelaki yang basah kuyup itu memasuki rumahnya. Diikuti oleh gadis yang selesai mengunci pintu.

"Sejak kapan kau memikirkan hal seperti tadi ? Apakah akinori yang mengusulkan ide jendela ini ?"
"ughh.. (name)..." Gadis itu tertawa mendengar suara lemas akaashi, yang merasakan penat dikepalanya saat mendapati nama temannya itu disebut.

Akaashi sedang tidak berkeinginan untuk membahas bagaimana temannya itu terus menggodanya karna mengira lelaki bersurai hitam itu akhirnya menjomblo, padahal bukan. Orang jomblo sirik nya emang gak ketolong.

(name) yang mengerti mood Akaashi, meninggalkan lelaki beriris hijau gelap tersebut sendirian berjalan menuju kamar tamu.

Sambil menunggu (name) mengambil handuk dan baju ganti untuknya. Akaashi membuka sweater biru tua dengan kemeja putih yang menutupi badannya, merasa tak nyaman dengan basahnya kain tersebut. Gadis berambut (H/C) tiba – tiba memasuki kamar tamu yang dimasuki Akaashi. Tangannya yang penuh membawa pakaian dan handuk tidak sempat untuk mengetuk pintu dahulu.

" WAAA ASKDIJSOKD. Keiji, pakai baju mu!" iris (E/C) tak sengaja melihat badan polos atletis milik lelaki bersurai hitam yang berdiri didepan pintu kamar mandi. (name) dengan cepat menutup pemandangan 'indah' itu dengan kain yang ia bawa di kedua tangannya.

Akaashi bingung dengan pernyataan pacarnya. Bukankah gadis itu yang menyuruhnya untuk mandi ?. Pemuda yang biasanya berwajah datar itu, seketika menyunggingkan senyum miring.

" Kau juga kebasahan kan (name) ?, mau mandi bareng ?"
" KEIJIII "



Next : Iwazumi Hajime

HAIKYUU ! X Reader OneshotWhere stories live. Discover now