"Hu! Pede banget sih kamu! Udah sana, hus hus" gue membalas ledekannya dengan mengucapkan kalimat yang terdengar seperti usiran. "Good night. I love you" ucap Ryan dan tentunya gue dengan refleks memberhentikan tangan gue di atas keyboard laptop karena, merasa aneh kenapa gue tiba-tiba aja diem kayak gini bahkan gak dengan cepat membalas ucapannya yang terakhir itu sampai akhirnya gue tersadar setelah bunyi terakhir yaitu tut tut tut yang mana berarti sambungan sudah terputus.

"Maaf, Yan. Aku takut kalau aku ngebalas ucapan kamu malah berakhir ngecewain kamu" ucap gue sendiri sambil masih tetap menggenggam telefon di kuping gue dan baru gue menaruh telefon di atas kasur sebelah badan gue.

**

Keesokan paginya, gue membuat sarapan untuk gue dan tentunya Michael. Ngerepotin? Emang. Tapi untung aja ganteng.

"Michael!" Teriak gue kaget karena, dia lagi-lagi merengkuh tubuh gue yang kayak sapu lidi ini dari belakang. "Bangsat! Hobi banget sih! Gak tau gue udah tunangan apa?!" Dengan cepat gue langsung menyadari ucapan itu dan beruntunglah gue berbicara menggunakan Bahasa sehingga Michael tidak menyadari itu.

"Keyla" Michael memperingati gue dengan cara semakin mengeratkan rengkuhannya dari belakang sehingga malah tubuh gue yang terangkat dan perang dinyatakan dimulai.

"Michael, stop! Hahaha!" Itu ketawa gue mungkin kalau kalian dengar bisa bilang itu mirip tikus kejepit gara-gara selain tubuh gue yang diangkat dari belakang ini, Michael juga mengelitiki perut gue yang mana dengan cepat gue meleparkan beberapa tepung yang tepat berada dihadapan gue ke arah muka Michael. "I'm still look good. Don't worry" dih! Pede tingkat samyang lo! Ucap gue dalam hati

"Michael! Put me down!" Ucap gue sambil masih berusaha dengan keras menarik diri dari pelukannya ini dan berusaha untuk mengambil tepung yang lebih banyak lagi. "Uh huh" menanggapi itu, Michael langsung menggelengkan kepalanya.

"Kiss me first" balas Michael lagi yang mana mata gue setelah mendengar itu terlihat sudah mau jatuh. Tadangin please kalau-kalau mata gue jatoh.

"Anjing!" Refleks gue menyumpah serapahi lagi kelakuan kecil yang mampu membuat hari gue berdetak lebih cepat serta mampu membuat gue membawa perasaan yang mungkin bisa dibilang lebih. Ck! Inget kenyataan Keyla, dia emang biasa ngelakuin gini sama temen ceweknya kali. Rena lovelis juga diperlakukan kayak gini kali makanya dia baper sama si rambut gonta-ganti ini! Ucap gue dalam hati menetralisir debaran jantung gue yang benar-benar terasa seperti di kejar oleh anjing.

"I won't put you down, then" balas Michael karena ia mendengar ucapan gue yang berbicara menggunakan Bahasa. "Fuck you!"

"With my pleasure" ledek Michael sambil menyunggingkan senyuman miringnya. Mulai miring nih otaknya! Rutuk gue dalam hati

Gue menghela nafas pelan dan bersabar terlebih dahulu sampai akhirnya gue meng-iya-kan permintaan Michael itu —daripada gue baper yang lebih parah lagi?

"Okay, okay. I'll kiss you!" Jawab gue sambil membuang nafas kasar dan dengan cepat, Michael langsung meletakan gue agar bisa berdiri lagi. Ia juga dengan sekali hentakan senyumannya langsung mengembang seperti iklan pepsodent atau bisa dibilang terlihat seperti anak kecil dengan senyuman polosnya setelah mendapatkan apa yang dia mau.

"Here," ia menunjuk keningnya sendiri.

"Here," turun ke arah puncak hidungnya.

"Here," menoleh bermaksud menunjukan pipi kanannya. "...and here!" menoleh kembali dan saat ini berlawanan karena akan menunjukan pipi kirinya.

Ya Allah, bm banget sih ini bocah alias banyak mau! Rutuk gue sebal membatin. Walaupun gue udah menggila dalam hati aka fangirling! Teriak gue lagi dalam hati.

Gue merubah mimik wajah gue yang terlihat mencebikan bibir sampai akhirnya gue mendengar ucapan Michael lagi yang mampu membuat gue tersedak walau hanya dengan air ludah gue sendiri. "If you want to kiss me here, i'm ready" langsung menunjuk bibirnya dan menyunggingkan senyuman miringnya yang dengan cepat mampu membuat gue bergidik ngeri.

"Of course no! What the heck?!" Rutuk gue lagi dan setelah itu, Michael langsung terkekeh geli mendengar jawaban gue.

"I'm kidding! Actually, i won't you to do that. I respect you" balas Michael yang saat ini langsung mencubit kedua pipi gue lalu mengusapnya sambil tersenyum tipis. Kali ini senyuman menawan. Tambah gue dalam hati.

Sampai tanpa sadar perlakuan Michael yang masih mengusap kedua pipi gue setelah mencubitnya itu membuat sengatan panas di kedua pipi gue. "oh my god! You're so cute, look! You're blushing because of me!" Ucap Michael yang lagi-lagi terdengar mirip seperti anak kecil dan dengan bahagianya ia malah meledek gue.

Kurang ngajar! Rutuk gue dalam hati.

"Let's eat this food." Gue berlalu meninggalkan Michael bermaksud menyembunyikan pipi merah gue yang sudah mirip seperti tomat.

"You'll never change" ucap Michael yang masih mampu gue dengar dan lagi, gue terpaku dengan ucapan yang hampir terdengar seperti bisikan itu.

I miss you, Michael. I really do. Batin gue akhirnya berani mengakui itu.

**

Vomment! Minal aidin wal faidzin maafin diri q yg suka bikin cerita gaje gitu ya pokoknya hidup gue penuh dengan kekhayalan penuh.

Meet & Greet 2 | mgc ✔️Where stories live. Discover now