6. Training

4K 195 3
                                    

charlie puth as tristan jason

[Author]

"Aku hanya berlatih selama tiga minggu. Namun rasanya seperti berlatih selama tiga abad. Senang? Senang apanya." Batin Erina saat berlari di lapangan berlatih di hari terakhir berlatihnya.

Selama ia berlatih, dia meninggalkan sekolahnya. Juga, dia melupakan hal yang Ayahnya suruh untuk beberapa saat ini. Namun, saat misi pertamanya dimulai nanti, dia akan segera menyelesaikan apa yang Ayahnya suruh itu.

"Good, Erin. Dua puluh putaran dalam lima menit. Kau lelah?" Kata Tristan yang sedang mengajar Erina sekarang. Untungnya, putaran itu tidak sebesar yang kalian pikir.

"Kau pikir aku tidak lelah?" Kata Erina terengah-engah. Tanpa satu kata lagi pun, Tristan melempar sebotol air mineral dingin kepada Erina yang ditangkap dengan sempurna.

"Thanks, bud." Kata Erina sambil membuka tutup botolnya. Lalu meneguk minuman itu sampai habis.

"Besok jadwalmu adalah dengan-" Omongan Tristan terputus.

"Tunggu, bukannya hari latihanku yang terakhir adalah hari ini?" Kata Erina terkejut.

"Memang, latihan fisikmu yang terakhir adalah hari ini. Tapi, masih ada latihan kecermatan, kejelian, dan kecerdasan selama maksimal satu minggu. Dan besok kau akan bersama Kim." Kata Tristan sambil memegang note latihan Erina.

"Ah-" Erina pun duduk sembarangan. Dengan rambut diikat dan badan keringatan.

"-Ini melelahkan, Tris. Apa dulu kau begini juga?" Kata Erina sambil melihat keatas–Tristan yang berdiri–. Lalu, Tristan ikut duduk disamping Erina.

"Lebih melelahkan dari yang kau rasakan, Erin. Direktur mungkin sengaja memberi diskon latihan karena misi pertamamu akan dilakukan tidak lama lagi."

"Misi pertamaku?" Kata Erina kebingungan. Tristan hanya mengangguk.

"Apa itu?" Tanya Erina lagi.

"Ayahmu, Erina. Apa kau tidak ingat?"

"Oh, iya. Aku hampir lupa." Erina pun berbaring dengan kedua tangan diperutnya.

"Dasar kau pikun." Kata Tristan lalu memainkan rambut Erina dan berdiri memgambil note gadis itu.

"Eh, Tris-" Erina pun duduk lagi.

"Apa kau kenal dengan Ayahku?"

"Uh-uh." Kata Tristan sambil merapikan note-note yang dia bawa.

"Dia yang terbaik." Lanjut nya, lalu pergi dari sana dan meninggalkan Erina.

"Ah, hari yang melelahkan." Kata Erina sambil berdiri dan mengambil tas ransel tempat dia meletakkan semua keperluan berlatihnya.

Erina pun sampai di dalam gedung, ia bertemu Frankie di tengah jalan.

"Bagaimana perasaanmu, sobat?" Tanya Frankie yang bersandar di dinding dengan satu kaki dilipat kebelakang.

"Baik saja, apa ada sesuatu?" Erina pun berhenti di depan Frankie.

"Besok kau dengan Kim, kan?" Tanya Frankie sambil mengajak Erina berjalan.

"Uh-uh, itu yang dikatakan Tristan. Kenapa?" Frankie pun tiba tiba memegang pundak Erina.

"Sebenarnya latihan kecerdasan, dan kecermatan itu juga memuat latihan fisik juga, kau tahu." Katanya. Erina menghela nafasnya lelah, lalu mulai bersandar di dinding.

The Last Mission ✔️Where stories live. Discover now