4. What To Do? (2)

4.9K 250 4
                                    

selena gomez as erina avery

[Author]

"Are you kidding me, Dad?" Kata Erina. Ia menghela napasnya lalu duduk di tempat tidurnya.

"Apa maksudnya semua ini?" Erina meraih lukisan tersebut.

"Perhatikan lukisan itu baik-baik Erina." Pikir Kim yang masih memata-matai Erina dibelakang pintu.

Erina menyentuh lukisan tersebut. Ia yakin pasti ada sesuatu di lukisan itu yang berhubungan brangkas tersebut. Meskipun ia sangat yakin akan itu, dia belum menemukan apa-apa, sampai akhirnya dia membalikkan lukisan tersebut ke bagian belakangnya. Dia melihat tulisan "Erina Avery, Guardians High School."

"Ini namaku dan sekolahku." Pikirnya, ia masih bingung, sangat bingung. Namun tanpa basa-basi, dia berdiri lagi dan memasukkan kata kunci dari brangkas tersebut yang tampaknya sudah ia ketahui.

"Aku lahir pada tanggal 5 di bulan yang sama saat aku masuk sekolah, bulan Agustus. 5 dan 8. Lalu nomor lokerku? 62. 5862, let's try." Pikirnya lagi, ia pun mulai menekan nomor-nomor itu.

Tepat sekali, kata sandi itu benar. Namun saat Erina membuka brangkas tersebut..

***

"Seriously, Tristan? Kau mau pergi lagi? Kau sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu dariku." Kata Davis. Tristan tiba-tiba membeku mendengar bahwa Davis sudah mulai mencurigainya.

"Hei! Mau kemana, sih?" Tanyanya sekali lagi dengan tatapan tajamnya.

"Crap, harus apa aku?" Pikir Tristan ketakutan.

"A-aku mau pergi ke kamar target, siapa tahu dia sudah disana sejak tadi." Kata Tristan. Shoot, apa yang barusan dia bilang itu malah membuat masalah lebih besar.

"Kalau begitu aku ikut. Aku sudah menunggu daritadi." Tristan menghela napas kesal.

"Tristan, sudah kau lakukan apa yang kau suruh?" Kata Kim berbisik.

"Siapa itu?" Tanya Davis.

"Kau tampaknya memang menyembunyikan sesuatu dariku, Agen. Bawa aku ke kamar target, atau-" Davis tiba-tiba mengeluarkan pistol nya yang berisi penuh peluru dan mendekatkan itu ke dada Tristan.

Tristan membeku, Kim nampaknya sudah tahu akan itu. Namun Kim tetap fokus dalam misinya sendiri, karena dia tahu kalau agen seperti Tristan bisa menyelesaikan masalah ini.

"Kau tahu, Dav? Aku bisa melakukan lebih dari yang kau lakukan padaku sekarang." Tristan langsung menyiku tangan Davis yang berada di depan dadanya yang memegang pistol. Dilanjutkan dengan meninju muka Davis sampai dia terjatuh. Cukup untuk Tristan buat berlari ke tempat Erina dan Kim.

Tristan pun berlari menuju gedung apartment dan bertanya dimana ruangan Erina Avery. Setelah mendapat informasi itu, dia berlari dengan gesit menuju lift, lalu menekan tombol nomor 23.

Setelah tiba, dia berlari menuju kamar Erina. Tanpa mengontak Kim atau apa, dia langsung berteriak memanggil nama kim dan Erina.

"Kim! Erina! Keluar dari kamar ini sekarang!" Teriak Tristan.

"Damn." Gumam Kim saat mendengar itu dan itulah disaat Erina membuka brangkas tersebut. Tanpa basa-basi, Kim berlari memasuki kamar Erina dan menarik tangan Erina. Erina terlihat sangat terkejut namun dia-Kim tidak peduli.

"Kim, what the fu-" Seru Erina terkejut.

"Shush! Kau sedang diintai, kita harus pergi dari sini. Bawa semua barang yang ada di brangkas itu dan juga surat dari Ayah mu." Kata Kimberly tegas. Tanpa bertanya-tanya lagi Erina langsung melakukan semua perintah Kim itu.

"Ayo." Mereka berdua berlari keluar dari kamar itu. Lalu di depan pintu keluar mereka menemukan Tristan.

Kim memperlihatkan wajah kecewa dan marahnya pada Tristan. Lalu menampar lelaki itu tepat di pipinya.

"What the hell was that fo--?" Kata Tristan polos sambil memegang pipinya yang baru saja ditampar.

"Kau tau itu buat apa! Ayo kita pergi sebelum Davis menemukan kita." Kata Kim dengan memegang tangan Erina yang masih terlihat sangat bingung. Lalu menariknya.

***

Sekarang mereka sedang dijalan menuju markas besar GUARD menggunakan mobil Kim.

"Kim, bisa kau jelaskan semua ini padaku sekarang?" Tanya Erina yang duduk di kursi belakang. Kim langsung memarkir mobilnya di sebuah café terdekat. Lalu mengenakan kacamata hitamnya agar identitas nya sebagai agen rahasia GUARD tidak terungkap. Begitu juga dengan Tristan yang tadi duduk disamping Kim.

"Ayo turun, akan kujelaskan semuanya disini." Kata Kim sambil melihat Erina melewati kaca spion dalam. Lalu mereka keluar dari mobil, dan memasuki café itu. Mereka memilih duduk di tempat paling sudut supaya tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

"Ini lumayan sulit untuk dipercaya, Erina, tapi kumohon jangan terkejut atau marah pada Ayahmu tentang hal-hal yang tidak dia beritahu padamu ini." Kata Kim padanya. Erina pun mengangguk mengerti.

"Ayahmu adalah Agen Spesial Level S di GUARD. Kau tanya apa itu GUARD? GUARD bisa disebut sebagai organisasi untuk melindungi orang-orang tertentu atau untuk pemberhentian kriminal, kind of thing. Jadi, apa yang Ayah mu tinggalkan padamu itu adalah sebuah misi yang sangat misterius dan tidak diketahui apa alasan yang membuatmu harus melakukannya. Meski begitu, kami para Agen GUARD yakin bahwa misi itu sangat penting untuk keselamatan nyawamu, Erina." Jelas Kim panjang lebar. Lalu Tristan melanjutkan.

"Aku yakin kau telah mengambil semua barang di clue yang Ayahmu berikan itu, atau lebih mudahnya itu adalah brangkas. Oh ya, kau belum tahu aku, kan? Aku Tristan Jason, GUARD Secret Agent Level B." Kata Tristan sambil menunjukan kartu identitasnya pada Erina dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Jadi kami yakin bahwa hal pertama yang harus kau lakukan adalah-" Tristan memberi jeda sambil melihat muka Kim antusias, lalu gadis blonde itu mengangguk dan Tristan kembali melihat ke Erina.

"-Menjadi Agen Rahasia GUARD." Kata Tristan dengan volume suaranya yang lebih kecil dari yang tadi. Erina tentu saja terkejut.

"Tunggu, tunggu. Agen rahasia? Aku? Yang benar saja, kalian berbohong, kan? Aku tidak mungkin bisa menjadi agen rahasia dan apalagi Ayahku, bukannya aku meremehkannya tetapi aku selalu bersamanya di laboratorium! Lagipula apa kalian punya bukti bahwa semua yang kalian katakan ini benar?" Tanya Erina yang masih terkejut. Kim langsung merogoh saku nya dan mengeluarkan semacam mini disc yang tersimpan di dalam sebuah kotak yang ukuran panjang sisinya sama dengan diameter lingkaran mini disc itu.

"Kau akan mempercayai semuanya jika kau sudah melihat apa yang ada di dalam disc itu. Oh ya, Tris, aku akan berbicara soal Davis saat kita sudah tiba di headquarters." Kata Kim, sedangkan Erina masih melihat mini disc yang Kim berikan dengan bingung.

Setelah kira-kira beberapa menit berbincang, Erina pun mengambil mini disc yang daritadi diletakkan di meja café itu. Namun belum lama setelah itu..

"Agent Greene, kau harus pergi dari tempat mu itu sekarang!" Terdengarlah suara Amanda di kepala Kim.

"Apa? Apa maksudmu-" Ucapan Kim terputus karena Erina tiba-tiba berteriak.

"GRANAT!" Teriaknya, lalu menarik tangan Tristan dan Kim menjauh dari sana. Namun, sia-sia. Granat itu sudah meledak.

to be continued

The Last Mission ✔️Where stories live. Discover now