5. Experienced

4.9K 222 4
                                    

gigi hadid as francesca bloom

[Erina Avery]

"GRANAT!" Teriakku saat aku melihat benda berukuran segenggam tangan yang kuyakini adalah sebuah granat genggam yang akan meledak. Dengan secepat kilat aku menarik tangan Kim dan Tristan bersamaan untuk keluar dari café itu, namun-

DUAR!

Granat itu meledak, kami bertiga terlempar. Lalu akhirnya terjatuh. Aku tidak tahu kenapa atau siapa yang melakukan ini. Yang aku ketahui, pelaku ini hanya melempari granat ke sisi kami saja, yang untungnya hanya kami bertiga yang berada di sisi ini. Memang perabotan-perabotan café ini sedikit rusak, maksudku sangat rusak. Tetapi untungnya kami masih hidup. Yah, meski aku mendapati luka kecil di kepalaku, begitu juga dengan Kim.

"Apa-apaan itu tadi?" Kata Tristan sambil berusaha berdiri dengan terbatuk-batuk, lalu membantu kami berdua berdiri.

"Aku tidak tahu tapi aku yakin orang ini juga mengejar Erina." Kata Kim.

"Wait, what?" Kataku spontan sambil memegangi dahiku yang terluka.

"Ayo. Kita harus pergi." Kata Kim. Tunggu, apa Kim baru saja mengabaikanku? Sebenarnya ada apa?

Kami akhirnya berlari menuju mobil Kim di depan, namun tiba-tiba saja aku mendengar suara anak panah yang baru saja diluncurkan dari belakang. Spontan, aku menunduk, namun dengan tangkas Tristan menangkap batang anak panah itu lebih dahulu. Lalu membuangnya, tentu saja setelah itu kami bertiga melihat kebelakang. Terlihatlah seorang lelaki yang kutebak juga merupakan seorang agen rahasia, namun mungkin saja dia berbeda pihak dengan Tristan dan Kim.

"Erina, masuk ke dalam. Aku tidak ingin kau terkena bahaya." Kata Kim.

"Apa? Masuk ke dalam? Tidak. Kalian ingin aku menjadi seperti kalian, kan? Agen Rahasia. Jadi, biarkan aku berlatih disini untuk pertama kalinya-"

"Erina, lakukan apa yang aku katakan."

"-Aku tidak menerima penolakan. Aku akan ikut bersama kalian." Kataku keras kepala.

"Baiklah, tapi ambil ini-" Kim memberiku sebuah pistol yang kuambil dengan ragu-ragu. Jujur saja, ini adalah pertama kalinya aku memegang pistol asli. Setelah kuambil, aku menyembunyikannya dibelakang punggungku.

"Amanda, panggil Agen Bloom kemari." Kata Kim kepada seseorang melewati earphone-nya.

[Author]

"Amanda, panggil Agen Bloom kemari." Kata Kim kepada Amanda.

"Roger that, agen." Jawab nya.

"Rupanya kau masih tangkas, eh, agen Jason." Kata Davis yang rupanya adalah orang yang melempar granat pada mereka tadi.

"Lebih tangkas darimu? Tentu saja," jawab Tristan mantap.

"Well, shall we find out?" Katanya menantang. Namun, Kim tidak ingin itu terjadi.

"Jatuhkan senjatamu selagi aku masih memiliki rasa sabar padamu, Davis." Kata Kim sambil mengarahkan pistolnya ke arah Davis.

"Atau apa?" Tanyanya lagi dengan nada menantang. Tepat sebelum Kim menjawab, seorang gadis yang baru saja tiba di tempat itu menjawab pertanyaan tantangan Davis.

"Atau akan kupisahkan kepala yang berisi otak udang itu dari badanmu, idiot." Kata gadis itu yang baru saja keluar dari mobil Ferrari hitam lnya. Refleks, semua yang ada disana melihat ke gadis itu.

The Last Mission ✔️Where stories live. Discover now