"Tapi kan tetep aja nanti-" Chanyeol memotong perkataan Yeonra dengan mencium bibir Yeonra. Not a kind of peck, but an honest kiss. Seakan-akan Chanyeol memberi tahu Yeonra bahwa segalanya akan berjalan baik-baik saja, dan semuanya sudah berada di bawah kendali Chanyeol.

"Gak ada yang perlu kamu khawatirin, sayang. Semuanya udah aku atur dan aku cuma butuh kamu siap sama semua yang bakal terjadi kedepannya. Aku cuma mau kamu selalu ngedukung apa yang udah aku rencanain. Karena bagaimanapun, kamu akan selalu ada dalam setiap rencanaku, karena kamu tujuan terindah dalam hidup aku."

Yeonra hanya tersenyum mendengar perkataan Chanyeol dan memukul pelan bahu Chanyeol "Sejak kapan sih kamu jadi puitis banget?" Ucapnya sambil tertawa kecil "Tapi, makasih ya udah selalu nguatin aku kalau semuanya bakal baik-baik aja"

"Yaudah sekarang ayo ngambil koper di bagasi"

Dengan langkah yang tergesa, mereka berjalan memasuki bandara dan langsung menuju body checking karena pesawat mereka akan lepas landas lima belas menit lagi. Chanyeol dengan cekatan menggandeng tangan Yeonra untuk menuju body checking dan berjalan menuju bis yang akan mengantar mereka menuju pesawat.

Entah faktor beruntung atau memang penyamaran mereka yang berhasil, sehingga tidak tidak banyak orang yang mengetahui mereka. Walaupun sempat ada beberapa orang yang sepertinya mengenali Chanyeol karena siapapun pasti akan langsung mengenali tubuh jangkung Chanyeol yang menjulang lebih dari 180 sentimeter. Tapi nampaknya beberapa orang tersebut hanya mengabaikan Chanyeol, tapi ada juga yang memvideo mereka, Yeonra hanya berharap semoga sepulangnya dari Jepang dia tidak terkena masalah yang berarti.

Masker hitam yang senutupi sebagian wajah Yeonra dan topi berwarna putih dengan bordiran kepala unicorn sepertinya sedikit banyak mampu menutupi identitas asli Yeonra. Terutama baju serba hitam yang dipakai Yeonra juga membuat orang-orang yang melihatnya pasti tidak akan melihat wajahnya secara langsung.

Begitu mereka sudah duduk di kursi pesawat, Yeonra mengeluarkan handphonenya. Alih-alih akan mematikan ponselnya tersebut, Yeonra justru membuka Instagram dan melihat postingan fanbase yang meng-upload foto Yeonra dengan Chanyeol muncul di deretan paling atas beranda instagramnya.

"Huf, kayaknya kamu harus lebih pendek lagi deh" Ujar Yeonra sambil menyerahkan ponselnya ke Chanyeol. Sedangkan Chanyeol yang melihat foto dari instagram Yeonra hanya tertawa kecil karena dia tau bagaimanapun juga, pasti akan ada fans yang mengetahui kepergian dia ke Jepang dengan seorang gadis.

"Yah, mungkin sudah saatnya para fans mengetahuinya? Sudahlah, ini kan liburan kita, yang kayak gitu gak usah terlalu difikir, sekarang matikan ponselmu, karena kita akan lepas landas"

***

Haneda Airport, Tokyo [22.00]

Karena ini kali pertama Chanyeol pergi sendiri tanpa ditemani menejernya, mau tidak mau Chanyeol harus menaiki angkutan umum yang ada. Malam semakin larut, tidak memungkinkan bagi mereka untuk menaiki subway atau bis, sehingga Chanyeol dan Yeonra memutuskan untuk menaiki taksi yang ada dan menuju hotel yang telah Chanyeol pesan.

Dengan Bahasa Jepang yang sudah fasih, hasil belajar sendiri dari konser tentu saja, Chanyeol berkata agar taksi yang mereka tumpangi menuju Hotel Sunroute Plaza yang berada di daerah Shinjuku, Tokyo. Butuh sekitar waktu 45 menit untuk tiba di hotel yang dimaksud. Saat ini yang menjadi pikiran Yeonra adalah, apakah Chanyeol memesan dua kamar?

Setibanya di Hotel, Yeonra dan Chanyeol turun setelah mengeluarkan koper masing-masing dari bagasi taksi. Chanyeol membawa kedua koper mereka seakan tidak mengijinkan Yeonra untuk membawa apapun kecuali tas jinjing yang dia pakai.

"Permisi, saya telah melakukan reservasi kemarin, atas nama Lee Seunghwan" Ucap Chanyeol kepada resepsionis yang sedang berjaga.

"Sebentar saya akan memeriksanya ya Tuan"

Yeonra yang tidak mengetahui Bahasa Jepang sama sekali kecuali arigatou hanya berdoa semoga saja Chanyeol tidak merencanakan sesuatu yang aneh.

"Atas nama Lee Seunghwan, dua kamar di lantai 16, nomor 1602 dan 1603, dan ini kunci anda. Apakah anda perlu portir untuk membawakan barang anda?"

"Ah, tidak perlu, saya akan membawanya sendiri saja. Terimakasih atas tawarannya"

Chanyeol kemudian berjalan menuju lift untuk segera menaiki lantai 16, disusul Yeonra yang berjalan dibelakangnya. Yeonra sibuk dengan ponselnya karena dia akan memberitahu Bang Jimin jika dia sedang berada di Jepang dan akan pulang lusa.

Begitu lift yang mereka masuki berhenti di lantai 16, Chanyeol dan Yeonra keluar dari lift dan mulai mencari kamarnya. Chanyeol dan Yeonra berhenti di kamar berpintu kayu bertuliskan angka '1602'.

"Yeol? Kamarnya... cuma satu??"

"Iya" ucap Chanyeol sambil tersenyum jahil

"Seriusan?!"

"Iya dong, ngapain aku bohong?" Yeonra yang sedari tadi asik bermain ponsel dan tidak melihat resepsionis memberi dua kunci kepada Chanyeol hanya bisa memasang wajah pasrah saat Chanyeol mengatakan dia hanya memesan satu kamar saja. "Kok sedih sih haha, aku cuma bercanda, kamar kamu disini ya, kamar aku disebelah."

"Hhhh kamu tuh ya! Pasti gitu!"

"Aduuh, Princess jangan marah dong. Sekarang kamu masuk terus istirahat ya. Soalnya besok kita bakal jalan-jalan"

"Yaudah, good night"

Yeonra berjalan memasuki kamarnya sambil menggeret kopernya. Dinding yang berwarna coklat ke abu-abuan serta ditambah lampu yang redup memberikan kesan yang mewah menurut Yeonra, dia bahkan tidak tau berapa uang yang dihabiskan Chanyeol untuk membeli tiket pesawat dan memesan hotel ini. Pasti akan sangat mahal dan dia harus bekerja lembur selama dua bulan penuh untuk membayar semuanya.

Yeonra bergegas mandi dan mulai mengeluarkan beberapa bajunya dari koper agar kopernya tidak penuh dan berantakan nantinya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Yeonra bergegas mandi dan mulai mengeluarkan beberapa bajunya dari koper agar kopernya tidak penuh dan berantakan nantinya.

Sedangkan di kamar sebelah, tempat Chanyeol tidur, begitu memasuki ruangan, Chanyeol langsung mandi. Namun setelah mandi, bukannya langsung tidur, Chanyeol justru mengaransemen lagu. Kebiasaan yang selalu Chanyeol lakukan jika dia tidak bisa tidur pada malam hari. Selelah apapun Chanyeol, dia pasti tidak langsung tidur. Melainkan meluangkan waktunya barang setengah jam untuk membuat lagu. Iya, lagu yang akan dia tujukan untuk Yeonra.

***

Jadi, gue mutusin buat update lagi hari ini karena kalian pada minta update, dan syukurnya ada ide.
Gue sebenernya cuma bisa update seminggu sekali karena masih sibuk kuliah. Bakal aktif lagi mungkin akhir bulan. waktu libur kuliah. Okay. Makasih udah vote dan komen.
Happy weekend!

Lucky to Have YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ