A Beautiful Morning

2.4K 196 9
                                    

YEONRA

"What are you doing here?!" Gue bener-bener speechless begitu liat apartemen gue penuh sama balon-balon berbagai macam warna lengkap beserta banner bertuliskan "IM SORRY". Gue gak perlu heran sebenernya, karena gue tau siapa pelakunya. Gak lain dan gak bukan, Park Chanyeol.

Dia masih berdiri kikuk sambil bawa balon-balon yang memenuhi apartemen gue. Senyumnya lebar banget kayak anak kecil boleh main perosotan di taman bermain. Selebar apapun senyum dia, selalu kelihatan guratan kelelahan di senyum dia. Hidup dia emang gak pernah mudah, dan gue tau itu. Dia banyak mendapat masalah sejak dia ngumumin kalo dia beneran datting. Banyak fans yang jadi benci dia. Tapi gue selalu berterimakasih sama fans yang selalu ngedukung dia.

Dia berjalan menghampiri gue, dan melepaskan balon-balon yang dia pegang dan secara otomatis, balon-balon tadi beterbangan ke atas dan membentur atap apartemen gue. Sudah dua minggu sejak SM memberikan keputusan resmi masalah waktu itu, dan ini pertama kalinya kita ketemu lagi. Ya ampun, gue kangen dia. Banget. Gue kangen aroma badan dia, gue kangen senyumnya, gue kangen semua yang ada di dia.

"Do you miss me?"

Gue mengangguk, "So much. I miss you so much"

He come closer to me until no space between us, and then he kiss my forehead, nose, and my lips. It's soft, deep, and long kiss until both of us out of the breath.

"Sor..ry" kata dia masih mencoba mengatur nafasnya sambil menempelkan keningnya di kening gue.

"Buat?"

"Semuanya, maaf udah terlalu sering ngecewain kamu, maaf udah terlalu sering bikin kamu stres, maaf udah sering bikin kamu susah sama masalah yang aku timbulin, maaf udah sering bikin kamu khawatir sampe gak bisa tidur, for all what I did in the past, I do apologize"

Sumpah gue gak bisa ngomong apa-apa lagi selain senyum dan meluk dia erat banget, gue bisa ngerasain degup jantung dia. Kalo gue diijinin, gue mau mendengar degup jantung dia dan meluk dia kayak gini sampe akhir hayat gue. Gue juga bisa ngerasain nafas dia di kepala gue.

Gue mendadak cengeng banget dan tiba-tiba nangis. Gue nangis bukan karena sedih, gue terharu sama apa yang udah kita berdua lewatin. Kita bener-bener berjuang sampe bisa jalan empat tahun, gue juga gak pernah nyangka kalo gue bisa tahan sama Chanyeol sampe sejauh ini.

***

" So, why do you love me?" gue mencoba bertanya pertanyaan klasik yang sebenarnya udah gue pendam sekian lama dari tahun-tahun pertama kita.

"Cinta butuh alasan?"

"Tentu aja, emang kamu bisa cinta sama orang tanpa ada alasannya?"

"Erich Fromm ever said that, a childish love is 'I love you because I need you' but a mature love is 'I need you because I love you', and I choose the mature love, because I need you in my life, I need you to walk with me until the end of the world, I need you to stay beside me. Now and forever."

Anjir

Gue cuma bisa senyum, dan sekali lagi, Chanyeol berhasil bikin gue makin sayang sama dia.

***

CHANYEOL

Gue gak tau apa yang ada difikiran gue sampe gue bisa ngomong kaya gitu ke Yeonra. Tapi jujur aja, gue ngomong itu tulus ke dia. Ternyata kegiatan gue baca buku selama gak ada jadwal berguna banget buat merangkai kata hahay.

Lebih dari dua minggu gak ketemu Yeonra, dan baru hari ini ketemu. Rasanya beban yang selama ini gue pikul kayak hilang semua, rasanya perasaan gue lega banget bisa ngelihat malaikat didepan gue yang walaupun sibuk dengan berkas kantornya, tapi tetep kelihatan cantik. Padahal rambut dia cuma di gulung dan menyisakan beberapa helai yang emang gak bisa dijepit. Baju dia juga cuma kaos putih kegedean dan celana pendek. But she looks so adorable.

Lucky to Have YouWhere stories live. Discover now