1 (Leaving Indonesia)

13.9K 787 9
                                    

Jam dinding baru menunjukkan pukul 9 pagi, tapi Yeonra dan keluarganya sudah tiba di bandara Seokarno Hatta untuk flight menuju Seoul, tempatnya untuk melanjutkan pendidikannya. Yeonra berniat melanjutkan pendidikannya. Yeonra mencintai Seoul. Bahkan sangat mencintai Seoul. Dia mencintai segala kebudayaan disana. Karena sejak kecil dia tinggal di Seoul hingga akhirnya saat SD dia harus pindah ke Indonesia mengikuti ayahnya dan mamanya untuk mengurus perusahaannya yang ada di Indonesia.

Alasan Yeonra untuk kuliah di Seoul murni untuk meneruskan pendidikannya. Pasti difikiran kalian jika mendengar kata Seoul atau Korea yang terbayang hanya para Oppa dan semua boyband yang memang terkenal disana.
Tidak dapat dipungkiri memang, dunia entertainment menyumbang 30% devisa negara Korea. Maka dari itu, dunia entertainment memang sangat terkenal disana. Tapi tidak halnya dengan Yeonra. Jika dia mendengar kata Seoul atau Korea, yang difikirannya pasti tentang indahnya Pulau Jeju, ramainya Pasar Dongdaemun, tingginya Namsan Tower, serta cantiknya hanbok. Yeonra bukannya tidak mengetahui tentang 'para Oppa' disana, dia tahu, tapi dia tidak sefanatik para teman-temannya disekolah. Bahkan dia cenderung malas jika teman-temannya hanya membicarakan para Oppa dan boybandnya.

"Ra! Pokoknya lo kalo udah sampe sana harus telepon gue! Harus kasi tau gue lo disana ketemu siapa aja! Harus harus harus!" Ucap Jessy-sahabat Yeonra- dengan semangat.

"Paan sih Jes. Males banget deh. Lagian lo tau kan gue gak apal semua yang lo suka" bantah Yeonra

"Ya gamau tau pokoknya"

"Ya ya ntaran deh."

"Lo emang yang terbaik, Ra! Hehe"

"Yaudah sayang, sekarang kamu buruan masuk, 10 menit lagi pesawat kamu berangkat" ujar mama Yeonra

"Iya mah. Yaudah mah pah, Yeonra masuk dulu ya."

"Hati hati ya sayang, 3 bulan nanti, mama sama papa bakal kesana buat ngecheck kamu" ujar papa Yeonra

"Iya Pah."

"Nyet. Lo ati ati ya disana. Awas lo gausah macem macem. Masi bocah ini" ujar kakak Yeonra, Jimin.

"Brisik lo. Kudunya yang ati ati tuh elo. Bisa bisa Jessy lo embat lagi"

"Monyet ya lo emang"

"Udah udah. Kalian kok malah ribut" lerai mama Yeonra

"Yaudah mah, pah, bon-Jimin-, Jess, gue masuk dulu ya" ujarnya sambil mulai menggeret koper yang super besar.

Yeonra akhirnya masuk pintu pemeriksaan diiringi dengan lambaian Mama, Papa, Jessy, dan Jimin.

Tidak ada acara tangis tangisan memang, karena keluarga Yeonra sudah hidup di Korea sejak lama, sehingga mereka sudah menganggap Korea seperti Indonesia, tempat mereka tinggal sekarang. Disana keluarga Yeonra juga sudah memiliki apartemen sendiri untuk tinggal.

"Hah, gue harus bisa hidup mandiri, jauh dari mama papa. Gue harus bisa selesaiin semua masalah gue sendiri. Gue gaboleh ketergantungan lagi sama mama papa" ucap Yeonra bermonolog.

***

Malam harinya, Yeonra sudah tiba di Seoul, tepatnya pukul 7 malam KST. sesampainya disana, dia langsung mengambil dua kopernya yang super besar.

Ketika dia akan keluar dari pintu keluar menuju depan bandara Incheon, ada sedikit pemandangan yang berbeda. Disana penuh sesak dengan para gadis, mungkin usia pelajar SMA, yang datang bergerombol sambil membawa banner bertuliskan nama seseorang.

'카이-Kai', '찬열-Chanyeol', '첸-Chen' dan masih banyak lagi.

"Siapa Kai? Chanyeol? Chen? Apakah mereka artis? Atau para gadis ini akan menjemput mereka? Tapi mengapa banyak se-" belum selesai Yeonra bermonolog, para gadis tersebut sudah berteriak histeris karena kedatangan para pria yang Yeonra duga adalah salah satu dari mereka yang namanya dituliskan di banner itu.

Suasana menjadi kacau ketika para gadis itu saling mendorong, Yeonra yang berjalan di pinggir merasa terdesak dan akhirnya terjatuh karena terdorong.

BRUUUKKKK

"Awwww" jerit Yeonra yang tubuhnya tertindih koper akibat ulah para gadis yang menurut Yeonra sangat gila.

"O??? Gwaenchanha??" Ujar salah satu pria yang kakinya juga terkena koper Yeonra.

"O? Nan gwaenchanha" ujar Yeonra.

Anehnya saat pria itu membantu Yeonra berdiri, para gadis gila itu semakin histeris dan semakin banyak flash kamera yang mengarah ke mereka berdua.

"KYAAAAA KAI OPPAAAAA"

"OMOOOOOOOO ANDWAEEEEEEEEE"

"OPPAAAA OPPAAAAAAA"

Sebelum keadaan semakin kacau, Yeonra bergegas berdiri dari lantai, mengambil kopernya dan segera pergi dari sana tanpa sempat berterima kasih dengan si penolong.

Haiiiii ini FF keduaku setelah 'YOU'. Votenya yaaa hehe makasih

Lucky to Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang