BONCHAPT : BACK

1.8K 185 39
                                    

Two years later, Thn 2021

Alex's POV

Suara alarm membangunkanku dari tidurku yang nyenyak. Ergh, mengganggu sekali. Aku terduduk di tepi kasur,merenggangkan tanganku. Aku mematikan alarm sialan itu dan membuangnya sembarangan. Yah, menjadi polisi memang cukup menyusahkan : menginap di asrama, bangun pagi , dan masih banyak lagi aktivitas yang menyebalkan.

Aku mengusap tengkukku, sesekali menghembuskan nafas. Aku menuju ke arah lemari pakaian , berniat mengambil baju seragam karena setelah ini aku (tepatnya para polisi) akan diberi latihan oleh Zedd.

Disinilah aku, memakai baju polisi. Baju itu memang sangat pas dengan diriku. Kaus flannel bewarna biru, tiga kancing yang sengaja dibuka dan lain-lain. Hm, aku terlihat sangat kece, bukan?

Tiba-tiba saja kepalaku pusing. Aku memegang kepalaku itu dengan beberapa kali mendesah kesakitan. Kepalaku berkedut-kedut, nyeri sekali.

Aku terduduk di lantai ruanganku, menahan pusing yang menerpa kepalaku.

"Hai, Alex. Do you remember me ? " Seseorang asing tiba-tiba muncul dan berkata dengan intonasi yang sangat misterius. Aku tidak menjawabnya, aku saja heran siapa dirinya.

Aku mengucek-ucek mataku , berusaha meyakinkan bahwa yang kulihat adalah realitas. Yah, benar saja , pria itu asli. Dia masih ada di sana, seperti...... menyeringai?

"Kurasa kau terlalu didominasi alat bodoh buatan psikolog keriting itu."pria itu menatapku sinis. Aku dapat melihat wajahnya yang memancarkan kebencian. Apa maksud dari.... tatapan itu?

"Maksudmu apa? Apa maumu? Pergi kau!!!" aku berusaha mengusirnya. Aku bangkit dari tempat asalku. Aku berusaha meninjunya, menendangnya dan berusaha melindungi diriku dengan kemampuan karate yang kumiliki. Kau tahu apa yang aneh? Dia seperti tembus pandang , tak bisa disentuh!

"Minggir kau!!" aku masih tak mau kalah darinya. Ia itu apa? Hantu atau manusia??

"Tidak bisa, aku adalah kamu, Alex. Kamu tidak akan bisa mengusir diriku." Dia berujar sambil menyeringai dan memandangku remeh. Apa-apaan maksudnya?

"Aku akan membuatmu mengingat siapa dirimu sebenarnya, Alex. Im your demon and you cant drown me because i know how to swim." Ia tiba-tiba.... menghilang?

Suara ketukan pintu membuatku tersadar dari lamunan aneh itu. Ah, mungkin aku hanya berfantasi saja, aku kan terlalu banyak membaca novel fantasi akhir-akhir ini. Dengan rasa malas-malasan,aku beranjak membukanya. Disana ada Zedd yang tersenyum ramah padaku.

"Kau kemana saja, eh? Aku sudah mengetuk-ketukkan pintumu beberapa kali dan kau tidak muncul juga. I was too scared dude." Ia berkata sambil sedikit terkekeh.

"Nah, pria berusia duapuluh satu sepertiku tidak akan terdapat dalam bahaya. Um, apa sekarang saatnya?" Aku bertanya, mengangkat salah satu alisku. Zedd mengangguk-angguk, ia tersenyum simpul. "Oh, baiklah. Ayo kita pergi."

Aku dan Zedd pun pergi ke aula tempat kepolisian berkumpul. Ini ruangan khusus. Jadi , yang akan dilatih disini hanya para senior yang tentu saja sudah memiliki kemampuan yang sudah pro.

Ruangan itu bercat putih dengan setidaknya tujuh lampu LED yang sangat terang. Ruangan itu memiliki beberapa jendela dengan arsitektur yang cukup menarik -semacam relief namun bergambar tentang polisi--. Yah, yang berada di ruangan ini sekitar sepuluh orang saja(termasuk diriku sendiri), tidak terlalu banyak, kan?

Kepalaku kembali berkedut-kedut. Aku memegangi kepalaku yang semakn pusing. Kenapa lagi ini? Firasatku semakin memburuk.

"Alex, kamu sakit?" Seseorang bertanya kepadaku. Aku mendongak, menatap siapa yang sedang berbicara padaku. Pandanganku sedikit buram tetapi aku masih bisa melihat dengan jelas siapa dia , Alvin, salah satu anggota kepolisian tingkat tinggi.

Psychopath ? 2 (ADA YG KETIGA)Where stories live. Discover now