chapter 18 : Cassie

1.2K 145 49
                                    

Hai sayank

***Alex's POV

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

***
Alex's POV

Aku menggertakkan gigiku. Ini sudah sangat keterlaluan. Roger. Ya, pria itu mulai mengelus-elus pipi Cassie . Cassie memang sudah tak digantung lagi, tapi Roger malah memanas-manasiku. Anak sialan memang!

Dan disinilah aku, mendekam bak orang bodoh, melihat Cassie yang lemah karena (mungkin) tertekan diatas. Ingin aku menolong gadis pujaanku itu, tapi apa daya? Tangan dan kakiku sudah diikat duluan. Ck!

Bayangan wajah Sarah berputar-putar di otakku. Aku mengingatnya lagi. Sial!

Karma does exist. Bayangan Sarah berkata seperti itu. Ia menyeringai licik. Oh tidak, kurasa aku mendapat karma hari ini.

Aku melihat Roger berjalan mendekatiku, ia menyeringai sambil merogoh sesuatu dari kantongnya. Apa yang mau dia keluarkan?

Oh, rupanya pisau toh. Ck!

Ia mendekat ke arahku dan berbisik dengan suara yang cukup pelan, "Time to revenge , Brozer."

Hatiku berkata silahkan saja!

Aku tahu memang Roger sudah busuk dari awal. Maksudku adalah, dari pertama kali kita bertemu . Kau pasti masih ingat kan? Aku dan dia pertama kali bertemu di rumah sakit bersama Jessie.

Ia kini menghujamkan pisaunya di perutku sebanyak dua kali. Oh, poor Alex. Ia lalu menatapku (lagi) , "mana kekuatanmu hey, Alex si tampan?" Ia berujar dengan nada yang sangat meremehkan. Sialan.

Rasa sakit di perutku mulai bertambah ketika bocah itu menusukkan pisaunya lagi di perutku. Ia juga menghantam kepalaku hingga babak belur.

Cukup sakit.

Sebenarnya aku bisa saja keluar dari sini. Ya dengan membunuhnya. Naas, aku tak ingin Cassie terluka sedikitpun. Wanita itu harusnya tetap berada di rumahnya sambil menikmati snack dan bukan malah terjebak karena psikopat sok kegantengan itu.

Aku menghela nafas. Mataku melirik kearah Cassie, ia terduduk dengam kepalanya yang tertunduk. Aku bisa merasakan ia menangis meski tanpa suara. Aku kasihan sekali padanya.

"Whoah! Whoah! Sedang melihat apa kau , eh?" Ucapannya membuat lamunanku buyar. Aku terhentak. Sial, sial!

"Rupanya kau melihat gadis ini hm?" Ia berkata sambil membelai rambut Cassie. Aku melihat kelicikan terpancar dari matanya. Sembari menggertakkan gigi aku berteriak, "bedebah!!! Minggir kamu darinya!"

Psychopath ? 2 (ADA YG KETIGA)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora