Vapor

6.3K 368 34
                                    

Aku membuka mataku lalu melihat keselilingku dan merasa sangat asing. Tempat seperti bangunan kosong yang tak terawat. Jantungku berdetak cepat seraya ketika merasa hawa yang kini sungguh tak mengenakan.

Tanganku diikat tali tambang dan kakiku diikat dengan rantai. Aku benar-benar terlihat seperti tawanan. Aku hendak berteriak sekeras mungkin namun suaraku bahkan tak keluar. Aku merasa sangat lemah."H-help me.."

Aku membutuhkan Calum.

Calum tolong aku..

Aku menangis lagi karena rasa takutku. Aku sangat takut hingga merasa sebagian nyawaku sudah hilang entah kemana."Lepaskan aku!"aku bersuara sekeras mungkin dengan serak. Aku menggerakan tali yang melilit mencoba melepaskannya dari tanganku begitu juga dengan rantai yang ada dikakiku.

Disini hanya ada ruang kosong yang terlihat seperti gudang, aku tak melihat ada benda atau sesuatu yang bisa membebaskanku.

"Tolongg!"

Aku terus meminta tolong dan menangis hingga bisa kurasakan langit sudah berubah menjadi malam diluar sana. Tiba-tiba pintu didepanku sana terbuka, langkah panjang terlihat mendekat ke arahku. Aku mendongak. Melihat serang lelaki bertubuh besar dengan brewok yang cukup tebal tengah menatapku dingin.

Aku menatapnya yang perlahan membuka tali ditanganku. Ia meletakan sepiring makanan di depanku.

"Makanlah. Jika kau mencoba untuk kabur itu percuma,"ujarnya.

Air mataku kembali jatuh, aku melempar piring itu hingga bunyi pecahan menggema.

"Lepaskan aku!"aku berteriak di depan wajahnya. Aku bahkan lupa bahwa ia bisa saja membunuhku, tapi aku sudah terlalu marah. Memang apa salahku? kenapa mereka melakukan ini padaku?

"Kenapa?! apa salahku?"tanya ku.

"Jangan buat aku menyakitimu, nona,"ucapnya tajam.

"Lakukan! sekalian saja kau bunuh aku!"balas ku emosi.

Plak!

Aku merasa terbakar pada pipiku yang mana membuat tangisku semakin pecah."Tutup mulutmu, bitch!"bentaknya.Ia mengambil tali tadi dan mengikat lenganku dengak keras hingga aku menjerit sakit. Lalu melangkah keluar dan membanting pintu.

Brak

Aku melihat lagi kearah pintu. Melihat sosok tinggi disana yang mulai berjalan kearahku. Ia berhenti di depanku, lalu membuka tudung jaketnya. Mataku membelalak melihatnya. Sementara ia hanya tersenyum jahat padaku.

"Hello babe.."

Aku memberontak,"Dasar bajingan! lepaskan aku!"aku berteriak didepan wajahnya.

Plak!

Ia menamparku dengan sangat keras hingga bisa kurasakan bibirku berdarah. Aku menatapnya sambil menahan sakit."Who do you think you are yelling at me??"bentaknya.

Aku menangis dan menundukan wajahku, jarinya tiba-tiba menarik daguku hingga aku bisa melihat matanya.

"Uh..that hurt? im sorry, baby.."ucapnya dengan nada dibuat bersalah.

"Lepaskan aku.."aku menatapnya dengan memohon.

"No no..tidak semudah itu, Jess."jawabnya.

"Why? kenapa kau lakukan ini, Sam? a-apa salahku??"tanya ku menahan emosi. Aku ingin sekali menghajarnya namun aku terlalu lelah dan lemah.

"Kau bertanya? aku lakukan ini karena aku ingin kau bersamaku lagi. Kau salah karena memilih lelaki itu, Jess!"Ia menatapku marah,"Aku lebih baik darinya!"

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang