Teror

7K 352 27
                                    

Aku terbangun saat mendengar bunyi alarm yang sudah kusetel terlebih dahulu tadi malam. Lalu merenggangkan kedua tanganku, aku menengok kesamping dan menemukan Calum yang masih tidur dengan nyenyak.

Aku dengan perlahan menjauhkan tangannya yang berada dipinggangku. Masuk kekamar mandi dan mulai mandi. Setelah itu berpakaian.

"Calum, ayo bangun.."aku menggoyangkan kakinya sambil mengikat rambutku."Hei, bangunlah.."ucapku.

"Ehhm.."

"Ayo bangun, kau ingat hari ini kan?"ujarku.

"Ehrmm..akhm trhlahu mhals,"

"What?"

"Biarkan aku tidur!"rengekknya.

Aku memutar bola mataku, lalu menarik selimutnya. Calum menggerutu sambil menggapai-gapai selimut yang kutarik.

"Kau akan ditinggal nanti! cepat bangun Thomas!"kataku kesal.

Calum langsung merubah posisinya menjadi duduk. Ia menggosok matanya sambil menatapku tajam dan mengantuk,"Kau menyebalkan, Angelina,"ujarnya lalu memicingkan matanya.

Aku menatapnya aneh,"Kau yang menyebalkan Thomas! namaku bukan angelina!"ucapku mulai kesal.

"Namaku juga bukan Thomas!"

"Terserahku dong mau memanggilmu apa,"

"Berarti aku juga dong,"

"Ish kau ini! dasar pemalas, ayo bangun dari situ!"aku berkacak pinggang. Calum terkekeh, lalu menjulurkan tangannya.

Aku menariknya hingga ia berdiri."Nah, let's take a bath now,"

"Okay mom!"

.

"Im gonna really miss you, Babe.."

Aku tersenyum kecil lalu mengangguk,"Me too,"jawabku. Calum menarikku dan memelukku dengan erat.

Kami terdiam sambil menikmati pelukan satu sama lain. Setelah cukup lama berpelukan, aku melepaskannya dan mengangguk pada Calum."Im okay, dont asking again,"ucap ku.

Calum mengerutkan keningnya tak terima, lalu mendengus,"Iya, tapi kamu harus hati-hati oke? terus. Jaga kesehatan, jangan sampai sakit,"ucapnya lembut.

"Kau juga. Jangan terus memikirkan fansmu yang cantik-cantik itu, sampai kau lupa makan,"

"Itu tidak benar!"

"Im kidding. Kita terus berkomunikasi kan?"tanyaku.

"Tentu. Disela waktu aku akan mengabarimu,"katamya, lalu mengecup keningku.

"Ayo,"

Aku menyeret koper Calum sementara ia menggantung sendir tas ranselnya dipundaknya. Kami berhenti dihalam rumah, aku melirik kearah mobil hitam disana.

Sekali lagi Calum memelukku. Aku menatap wajahnya yang terlihat sangat sedih itu membuatku merasa bersalah.

"Tuhan memberkati kita,"bisiknya.

"Always. I love you, Cal,"

"I love you more, babe.."

Ia mencium bibirku cukup lama lalu mengusap rambutku pelan,"Aku pergi ya,"katanya.

Aku mengangguk pelan. Menahan air mataku yang terasa ingin tumpah lagi."Sampai betemu lagi!"kataku, lalu tertawa hambar.

Calum menoleh dan terkekeh,"Aku akan kembali, ingat pesanku ya!"ucapnya.

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang