Michael's girl

6.6K 406 1
                                    


JESSICA'S POV


Well, berat mengakui jika aku sama sekali tak menyukai gossip tentang Calum itu. Kemarin saat aku membuka akun sosial mediaku yang belum pernah kubuka dari sebelum aku menikah dengan Calum pun diserbu para haters. Ada juga yang memberikanku ucapan selamat dan lain-lain, mereka menulis kalau aku mengambil Calum mereka, kalau aku tak pantas untuk Calum, kalau aku hanya ingin ikut dalam popularitasnya.

Aku takut, tentu saja. Aku takut mereka menyakitiku lagi, bahkan mereka sudah mengancam agar membunuhku. Aku pun banyak diam, aku kasian pada Calum karena aku lebih sering diam padahal kan hubungan kami baru saja membaik. Dan masalah Calum dengan Maddie itu..entahlah, aku merasa kecewa?

Hari ini aku menemukan Calum diberita, ada gambarnya bersama Maddie disebuah cafe. Mereka terlihat mengobrol dan juga terlihat sangat cocok. Pantas saja mereka yang tak menyukaiku karena mereka lebih mendukung hubungan Calum bersama perempuan itu. Aku menutup laptopku dan mengambil tasku, segera pergi ke kampusku.

.

"Hai Babe.."

"Uh, ada apa Calum?"

"Aku tak bisa menjemputmu, hari ini kami banyak melakukan interview."

"Tak apa, aku bisa pulang naik taksi."

"Jangan, minta jemput saja dengan Carter atau minta Jane mengantarmu."

"Aku tak ingin merepoti mereka, Cal."

"Tapi aku tak mau kau kenapa-napa."

Aku tertawa hambar."Tenang saja, aku bisa menjaga diriku."

"Hm..baiklah. Hati-hati ya, maaf karena aku tak bisa menjemputmu."ujarnya dengan nada bersalah, aku tersenyum.

"Iya, tak perlu berucap seperti itu."

"Yasudah, aku matikan ya. Bye, Jess."

"Bye, Cal."

Aku memasukan ponsel ku k edalam tasku saat Calum sudah mematikan sambungannya. Aku tersenyum, dia mengkhawatirkanku? Tidak Jess, dia hanya tak ingin kau kenapa-napa, karena nanti dia juga yang repot.

Aku berjalan menuju halte. Aku sudah membero pesan pada Carter tapi dia tak bisa menjemputku karena ia juga sedang lembur. Sialan, ini sudah jam 6 lewat didaerah sinikan jarang ada taksi lewat. Lalu aku bagaimana? masa jalan kaki? jarak rumah sangat jauh dari sini. Yang benar sajakan?

Sekitar setengah jam lewat aku menunggu, akhirnya aku menyerah dan memilih berjalan kaki saja. Aku juga sedikit ngeri duduk sendiri dihalte tadi, kayak jadi hantu halte. ha ha

Bunyi klakson mobil terdengar dari belakangku membuatku menengok dan menemukan sebuah mobil silver yang perlahan berhenti disampingku. Jendela mobil itu turun dan menampakan wajah seorang perempuan yang terlihat seumuran denganku, ia tersenyum.

"Hai Jessica!"

Aku merengut dahi saat ia menyapaku, kenapa dia tau namaku?"Uhm..Hai?"balasku ragu.

"Masuklah, aku akan mengantarmu pulang."ujarnya. Aku tercengang.

"Tapi.."

"Sudahlah, nanti akan kujelaskan."balasnya.

Aku pun segera masuk ke dalam mobilnya. Lagipula aku sudah lelah dan kakiku pegal, kalau ada hantu menyerangku aku kan tak bisa lari. Aku masuk kedalam mobilnya dan ia langsung menjalankannya.

"So.."mulai ku penasaran.

Ia terkekeh."Aku Bea Miller,"ujarnya, sambil menatapku dengan senyumannya yang manis. Btw, aku jadi teringat wajah Michael. Kenapa ya?

"Aku disuruh Calum untuk menjemputmu, karena Kate atau Bryana tak bisa juga."lanjutnya. Aku semakin mengerutkan keningku, tak mengerti maksudnya. Lalu dia ini siapa?

"Lalu kau ini...emm, maksudku kau ini teman Calum?"tanyaku.

Dia mengangguk pelan."Aku baru saja jadi teman Calum,"

"Maksudmu?"

"Aku ditelpon Michael untuk menjemputmu karena Calum yang meminta karena ia tak bisa menjemputmu,"ujarnya.

Ish, dia berbelit!

"Kau siapa Michael?"tanyaku spontan. Ia menoleh padaku, bisa kulihat pipinya perlahan bersemu merah. Hei, ada apa dengannya?

"Aku kekasihnya."

Mataku terbelalak kaget."Apa?"tanyaku kuulang, karena aku tak yakin dengan pendengaranku.

Bea tertawa kecil."Semuanya juga bersikap sepertimu. Kaget."ucapnya.

"Sejak kapan?"

"Three month ago"

Aku tercengang. Gila, walaupun aku tak terlalu tau tentang Michael tapi setauku dia itu pencinta perempuan. Dan ia memiliki kekasih secara diam-diam? how great-_- aku harap teman-temannya menampar wajahnya.

"Apa mereka tau?"

"Maksudmu paparazi? kurasa tau..karena kami sempat ketahuan saat berdua dikedai kopi."jawabnya.

Aku mengangguk paham."Oh..begitu.."

"Kenapa Michael tak memperkanalkanmu?"

"Waktu itu dia mengajakku untuk datang bersamanya ke pesta Ashton, tapi aku tak bisa karena besoknya aku ada ujian."jawabnya."Padahal hari pernikahanmu saat itu, aku ingin sekali datang tapi aku sakit,"lanjutnya.

Aku tersenyum."Tak apa, eh..umurmu berapa, sih?"kataku, lalu menyengir.

"18 tahun, sebentara lagi aku akan akan kuliah."jawabnya.

"Kalau kau?"tanyanya.

"Kita seumuran tapi aku sebentar lagi akan wisuda,"jawabku.

"Wow.."gumamnya."Kau pasti pintar, ya?"katanya. Aku tertawa.

Tak terasa mobil Bea pun sampai didepan rumahku dan Calum.

"Yah..padahal aku masih ingin mengobrol denganmu.."kata Bea, ia memajukan bibirnya. Aku terkekeh."Tak apa, kurasa lain waktu."ujarku.

"Apa kau ingin masuk dulu?"tanyaku.

"Oh tidak, terimakasih. Aku harus pulang, takut momku mencariku."katanya sambil meringis kecil.

Aku mengangguk."Okay, thanks ya."kataku tersenyum.

"Tidak masalah, senang berkenalan denganmu Jessica."

"Yeah, me too Mrs. Clifford."candaku, lalu tertawa pelan.

Wajah Bea seketika memerah."Miller. Im still Miller."balasnyaa dengan wajah memerah. Aku menjulurkan lidah."But will be Clifford soon, haha"

"Stop it, im blush."

"Hahahah, Oke. Aku masuk ya."kataku, Bea mengangguk."Bye, Jess!"ujarnya.

Aku tersenyum simpul sambil melambai padanya."Bye!"kataku, aku pun segera melangkah masuk kedalam rumahku.

.


Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang