Jealous?

9.1K 458 7
                                    

CALUM'S POV

Aku dalam perjalanan untuk menjemput Jessica dikampusnya, yahh..lumayan jauhlah, kasihan kalo dia sampai menunggu. eh, bodo amat dah. Oke, sebelum itu aku udah memasang penyamaran. Aku tidak mungkin masuk kesana dalam keadaan Calum Hood bisa-bisa keluarnya jadi abon gara-gara dianiaya sama anak kampus yang kiranya notabene fansku. Oke, aku memang narsis.

Aku keluar dari mobil dan dengan gaya cool standing di depan mobil sambil masukin tangan kedalam saku celana dan pasanga muka cuek.

Tiba-tiba ada segerombol perempuan melintas, awalnya mereka tidak melihatke arahku, tapi mereka malah jalan mendekat.

"Hai, nunggu siapa?"sapa perempuan berambut keriting sambil tersenyum lebar. kayaknya mereka tidak sadar kalau aku seorang Calum Hood.

"Seseorang."jawab ku cuek. Dan mereka malah jadi senyum-senyum sendiri.

"Ooh, oke. Kalau boleh tau siapa namamu?"

Aku balas menatapnya datar, mendadak jijik."Thomas."kata ku.

"Umm, namanya Thomas. Kok, suaranya mirip sama...sama, aduh lupa!"kata perempuan berambut keriting sambil berpikir keras."Eh, Clar, siapa nama personil band 5sos yang wajahnya mirip Asian?!"ujarnya bertanya pada temannya yang berambut pirang.

What?!

"Calum? eh iya, Calum namanya"

"Aku merasa kau begitu mirip dengan Calum."

Aku menggosok belakang leherku dan mencoba tersenyum ramah."Beberapa orang mengatakan seperti itu."jawab ku sambil merubah suaraku menjadi berat malah tapi nyatanya aku malah terbatuk-batuk.

"Udah ver, ayo kita pulang!"ajak kedua temannya.

perempuan ini menatapku sambil tersenyum berbinar."Yasudah, bye Thomas"katanya dengan nada yang ingin membuatku muntah.

"Aissh! mana sih Jessica?!"gumam ku kesal.

Beberapa saat kemudian aku menangkap sesosok perempuan yang aku kenal tengah tertawa bersama lelaki dan perempuan yang disebelahnya.

"Jess.."ucap ku ketika mereka sudah dekat denganku, sontak jessica menoleh dan nampak terkejut.

"Kau.lama.sekali.cepat masuk mobil!"perintah ku datar membuatnya menampakan wajahtidak terima.

"Astaga! Jess, ini..ini-C-calum, kan?"ujar perempuan disamping Jessica yang sepertinya kegirangan.

"Bukan. yaiyalah! nggak liat apa-_-"balas Jessica sarkastik.

"Santai aja kali, hai Calum! aku Jane dan ini Rexan. kami berdua temannya Jessica."katanya. Aku tersenyum paksa, karena aku lagi kesal sama gadis ini bernama Jessica itu.

"Hi, senang bertemu kalian. See later."kata ku tersenyum, Jane dan Rexan mengangguk.

Aku masuk dahulu kedalam mobil dan aku melihat saat Jessica ingin masuk mobil tetapi ia ditahan oleh teman lelakinya yang bernama Rexan itu.

"Kamu maukan datang besok malam sama aku?"ujarnya, aku merengut dahi. datang apa? kemana? oke,aku akan menguping saja.

"Entahlah, tapi akan kukabarkan jika aku bisa datang, oke?"balas Jessica dengan nada...yang tak pernah sama sekali kudengar saat berbicara denganku. Atau ini perasaanku saja?

"Jessica!"panggil ku, qgar dia cepat masuk dalam mobil. Apa dia buta? disini jelas-jelas ada aku a.ka suaminya dan dia malah asik berduaan ngomong sama lelaki lain.

Aku tidak suka itu. Memang siapa yang suka? tidak ada, kau seperti dianggap angin atau hantu yang tak terlihat, padahal kau sangat jelas didepan mata. Sepertinya aku harus memberikan gadis itu pelajaran.

"Apasih kau ini!"Jessica dan duduk disampingku sambil menatapku kesal. Aku hanya meliriknya dan mengacuhkannya.

.

Calum hanya melirik Jessica yang terlihat rapih dan siap untuk pergi. Yang pastinya, bukan dengan Calum. selama kepulangan mereka dari kampus Jessica dan kerumah, keduanya saling diam. Bahkan lebih parah lagi, Calum sama sekali tak menggubris apa yang dibicarakan Jessica. dia hanya menatap datar dan mengangguk jika iya.

"Ingin kemana kau?"Calum bersuara, melirik kilas pada Jessica lalu kembali pokus dengan ponsel miliknya.

"Pergi."

"Aku bertanya tujuanmu kemana, Jess?"

"Aku ke pesta temanku, okay? jangan melarangku."balas Jessica sinis. ebenarnya jessica tidak mau bersikap seperti ini pada Calum namun keadaan yang memaksa. Jessica diam-diam menangis dikamar karena Calum sama sekali tak menegur atau menatapnya sedikitpun. Ia merasa diabaikan dan merasa dia itu tak ada. Mungkin childish bagi Jessica,namun itu yang ia rasakan. Ia mudah menangis.

"Aku ikut."

"Heh? kau tak diundang. Buat apa? membuat gadis-gadis pingsan?"ucap Jessica terdengar sedikit marah.

"Kalau begitu, kau tak boleh pergi."dengan santai Calum menjawab, tetap asyik memainkan ponselnya.Entah apa didalam sana, sepertinya ia sedang terobsesi dengan ponsel itu.

"Apa maksudmu, Cal? Kau tak bisa mengaturku seperti ini!"

"Aku sangat berhak. Aku berhak tau apa urusanmu, kegiatanmu, dan kau wajib meminta persetujuan padaku."ucap Calum dengan nada tegas.

"Kau gila?! Apa aku melarangmu dengan bandmu itu? Aku hanya kepesta, Cal! bukan pergi ke neraka."balas Jessica sengit.

"Terserah. Ikut, atau tidak. Pilihan ditanganmu."

Jessica berdecak kesal bercampur marah. Calum seenaknya memerintah ini itu dan rasanya ia ingin sekali murka."Fine. Tapi kau harus menyamar."

"Tidak. Sudah cukup tadi siang, mereka akan tau juga aku."

.

ontq[2

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang