Do It

9.8K 390 21
                                    

Jessica sudah berbaring ditempat tidur, begitu juga dengan Calum. Tapi jangan kira kedua mahluk itu akan tidur, mereka terlihat sama-sama berpikir dan terlihat gelisah. Dan Jessica entah apa sangat gugup, tangannya menjadi basah dan ia merasa panas?

"Jess.."

Suara Calum membuat Jessica merinding, baginya suara lelaki itu terasa lebih berat dan memburu."Ya..?"balas Jessica.

"Uhm..aku mau bilang.."

"Katakan saja,"

Calum menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil menatap rambut Jessica ragu, ia merasa tak yakin mengatakannya namun dirinya hampir gila ketika harus menahannya.

"Cal?"

"Ugh, sorry. Itu.."Calum mendekatkan dirinya pada Jessica dan memeluk pinggang rampingnya.

Jessica sendiri terkejut namun ia hanya diam, ia cukup terbiasa dengan sikap Calum yang tiba-tiba.

"Apa..kau tak ingin.."Calum menggigit bibirnya, hell masa ia harus seperti ini dulu?

"Ingin apa?"tanya Jessica.

"Seseorang hadir diantara kita berdua?"ujar Calum.

Jessica merengut dahi tak mengerti."Maksudmu, ingin seseorang seperti Maddie itu?"tanyanya. Calum memutar bola matanya diam-diam.

"Bukan itu,"jawab Calum dengan nada rendah.

Jessica menelan ludahnya sambil berpikir keras, ia mencoba mengoneksi perkataan Calum. Saat menemukan jawabannya, wajahnya langsung memerah.

"Maksudmu bayi?"

Calum langsung tersenyum lebar, ia memainkan rambut Jessica sambil senyum-senyum aneh."Yap. Apa kau menginginkannya?"tanya Calum.

Jessica menghela nafasnya, ia ingin berbalik dan kabur lalu mengunci dirinya dikamar mandi. Jessica merasa takut dan sekarang sepertinya ada tanda alarm yang berbahaya"Kau sangat menginginkannya?"tanya Jessica balik.

"Sangat. Aku ingin seseorang yang bisa kuajak bermain bola dibelakang rumah,"ujar Calum penuh harap.

"Kau mau, kan?"ucap Calum, ia mengecup-ngecup kecil pundak Jessica.

"Tapi.."

"Sampai kapan kau akan takut?"kata Calum pelan."Memang anak kita akan tumbuh dan keluar begitu saja?"ujarnya terkekeh, Jessica memonyongkan bibirnya sebal.

Jessica berbalik dan bertatapan dengan Calum yang tengah menatapnya menilai."You know.."Calum tersenyum miring."Aku tak pernah mengira akan bertemu dengan perempuan sepertimu,"katanya.

Jessica terkekeh."Memang aku seperti apa?"tanyanya.

"Entahlah, kau aneh, cerewet, cengeng, childish, keras kepala dan...terlalu polos,"ujar Calum datar, Jessica cemberut seketika.

"Tapi dengan semua itu kau bisa membuatku lebih baik,"lanjut Calum.

"Sejak kapan kau romantis begini?"

"Aku belajar dari Ashton,"

"Ashton? kenapa tidak dengan Luke?"

"Kau pikir Luke itu romantis? anak itu tak romantis tapi membuat malu,"

"Hush! itu temanmu, Cal!"

"Okay, okay."

Jessica tersenyum geli sementara Calum terus mengusap pipinya lembut, mata lelaki itu berbinar dan terlihat bahagia.

"Damn. Why you so beautiful?"geram Calum, membuat Jessica blush.

"So?"ujar Calum, ia menyeringai kecil.

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang