Bad Reality

13.4K 719 9
                                    

Akhirnya para tamu alias tetangga baru ku datang juga. Aku melihat mom seperti sudah mengenali mereka sejak dulu.


"Oh, ini Jessica sudah besar. Cantik pula."ucap aunty Joy padaku sambil memelukku. Aku hanya balas tersenyum.


Kami pun memulai acara makan malam. Hei liat disana ada wajah sok cool si Carter. Aku yakin dia sedang menebar pesonanya dengan Mali-__-dasar alien sok ketampanan, aku sumpah kepalanya makin besar, Eh?


"Calum mana?"tanya mom ku.


Siapa pula calum itu?


"Mungkin sebentar lagi dai datang."sedetik kemudian terdengar suara kursi ditarik dan deheman seseorang. "Maaf aku terlambat, ada sedikit masalah tadi."ucap orang itu lantas membuatku mendongak.


Seorang lelaki berutubuh tinggi dan berotot, wajahnya seperti Asian dengan rahang tegas dan terlihat kokoh ditambah lekukan alisnya itu. Dia sedikit mirip dengan Mali. Dan err...tampan juga.


"Duduk, nak."kata uncle David ak.a Mr.Hood. Oh ini anaknya toh.


Lelaki itu, Calum menarik kursi yang berada disampingku dan duduk disitu dengan wajah datarnya.


"Jadi disini, kita mau membicarakan sesuatu. Ya kan, Erina?"kata Aunt Joy tersenyum sumringah dan dilanjuti anggukan semangat dari mom.


"Kami sepakat untuk menjodohkan kalian, Calum dan Jessica."kata mom.


"UHUK!"aku tersedak makanan ku. Apa mom bilang? aku dijodohkan?!


"Aku?!"pekik ku sangat terkejut. Aku sempat melirik kesamping dan melihat wajah lelaki itu nampak biasa saja.


"Iya, kamu dan Calum akan menikah."sahut Mali.


Entah mengapa, otak ku mendadak eror seraya perasaan pusing melanda dikepala ku. Mataku terbelalak ketika aku sudah benar-benar menyadari siapa lelaki bernama Calum itu. Astaga tuhan.


.


Terlihat kedua remaja itu tengah duduk ditaman belakang rumah dimalam hari seperti ini dan itu pastinya bukan kehendak mereka melainkan suruhan orang tua mereka untuk berkenalan.


Hufft, berkenalan seriously?


"Hei kau. Siapa namamu?"tanya Jessica.


"Calum."jawabnya datar. Jessica mendelik sinis ketika mendengar nada lelaki itu. Lelaki yang dingin.


"Kau?"tanya calum, bahkan lebih dingin dari tadi.


"Kau sudah tau tadi."jawab Jessica cuek, dia suka sebal sendiri.


"Oh."


Sontak Jessica memicingkan mata kearah lelaki berambut hitam disampingnya itu. Jangan bilang kalau calon suaminya ini adalah lelaki yang menyebalkan? oh tidak, cukup kakaknya saja.


"Apa?"tanya Calum.


"Apa kau sudah tau tentang perjodohan ini? kenapa kau menyetujuinya? Apa kau tidak ingin masa depanmu sendiri?"tanya Jessica berturut-turut.


Calum terdiam sesaat."Tadi pagi. Karena mom ku mengancamku untuk berhenti bermain musik. Dan mungkin ini masa depanku"jawab Calum, entah apa membuat Jessica melongo.


Lelaki ini seperti senang saja?!bukankah ini pemaksaan?astaga..Pikir Jessica.


"Kau ini. Harusnya kau menolaknya."kata Jessica sedih. Calum pun menoleh"Kau tidak suka?"tanyanya masih datar.


"Aku masih terlalu muda, umurku baru 18 tahun. Masa sudah menikah? kalau aku menolak mom akan terkena serangan jantung."ucap Jessica. Kemudian ia mendongak sedikit menatap wajah Calum dari samping ia berdiri."Kalau kita jadi menikah,kita harus pisah kamar dan melakukan perjanjian."ucapnya.


"Aku tak bisa menjamin."balas Calum lalu pergi dari taman itu meninggalakan Jessica.


.

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang