Wattpad Original
This is the last free part

RTL | Part 3 - Forced Man

79.9K 6.1K 110
                                    

RACING the Limits | Part 3 – Forced Man



"Astaga, Oliv...." Pipi Olivia memanas. Dia mengalihkan pandangannya ke jendela mobil, sengaja menyembunyikan wajah malunya dari Kevin. Namun, sinar dari lampu mobil lain malah menyinari kaca jendela yang hitam, menembus melewati wajahnya, lalu tubuh bagian depannya dengan kancing kemeja yang terbuka. "Aku tidak akan melupakan malam ini. Aku berjanji."

"Sudah seharusnya." Olivia berucap tertahan, menahan erangan, belaian ibu jari Kevin di renda yang menutupi puncak dadanya membuatnya gila. Usapannya membuatnya gemetar. Sialan. Kevin selalu tahu cara menyentuhnya, tekanannya juga tepat. Olivia meremang. "Selamat untuk juara dunia MotoGP pertamamu, Kevin."

"Itu bukan apa-apa," ucap Kevin serak. Olivia menutup mata. Jarak mereka sangat dekat. Kelewat dekat. Terlalu intim. Hanya beberapa senti di dalam ruangan kecil—sementara jalan panjang tempat mobil mereka berhenti banyak dilalui kendaraan. "Lebih dari apa pun, memenangkanmu adalah hal yang paling aku syukuri. Aku mencintaimu, Olivia ... ingat itu baik-baik."


***


OLIVIA'S Penthouse. Los Angeles, California—USA | 7:05 AM

Suara dering ponsel membangunkan Olivia. Olivia segera membuka mata dan duduk di atas ranjang dengan jantung berdegup cepat. Mimpi itu ... kenapa dia bisa memimpikan masa lalunya dengan Kevin Leonidas tujuh tahun yang lalu. Kesalahan masa mudanya.

Sial. Apa ini efek karena dia berkendara dengan Kevin sampai pukul lima pagi?

Lelaki itu benar-benar gila. Usai Olivia mengatakan penolakan atas tawarannya, Kevin malah menepikan mobilnya di kedai ayam cepat saji, membelikan dan memaksa Olivia makan, kemudian memaksa Olivia berkeliling Los Angeles dengan mobilnya. Sepanjang perjalanan itu pula Kevin terus mengulangi tawarannya—yang terus Olivia tolak. Akhirnya Kevin menyerah, menurunkan Olivia di pintu lobi apartemen dan pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Mengucek matanya, Olivia segera mengambil ponselnya yang sudah berhenti berdering. Olivia mengernyit, melirik jam. Masih sekitar jam tujuh pagi, tapi kenapa kakaknya; Christopher Jenner sudah menelpon?

Olivia memutuskan menelpon balik, yang langsung diangkat Christopher pada dering kedua. "Iya Chris?" ucap Olivia sembari menguap.

Di seberang sana, Christopher terkekeh geli. "Pagi? Ini sudah jam empat sore lebih."

"Aku sedang di Los Angeles! Bukan di Valencia!" Olivia mengerang kesal. Kakaknya itu pasti mengira dia sedang di rumah—bukan melakukan jadwal pemotretan padatnya.

"Huh? Jadi kau belum pulang?"

"Tidak. Memangnya kenapa? Jadwalku—"

"Bukankah ada peringatan pernikahan Mama dan Papa akhir minggu nanti?" tukas Christopher heran. "Kau melupakannya? Ah, but it's okay. Aku pasti juga akan lupa jika Laurent tidak memberitahuku."

"Apa? Laurent? Dia masih saja menghubungimu?"

"Livy...."

"Dia benar-benar menjijikan. Aku tidak masalah dengan statusnya sebagai anak haram Papa—yang terpaksa mendapat nama Mama di akte kelahiran karena ibunya meninggal. Tapi ini? Dia jelas-jelas tahu jika kau kakaknya! Kenapa dia masih saja mengejarmu? Did she lost her mind?" dengus Olivia tidak percaya. Laurent Jenner adalah kakak perempuan berbeda ibu yang hanya memiliki jarak umur satu tahun dengannya—tapi hubungan mereka membingungkan. Sama seperti Olivia, Ibunya juga tidak menyukai Laurent, tetapi perempuan itu entah kenapa masih saja tinggal di rumah besar mereka.

icon lock

Show your support for 𝐃𝐚𝐚𝐬𝐚. (𝐃𝐲), and continue reading this story

by 𝐃𝐚𝐚𝐬𝐚. (𝐃𝐲)
@daasa97
Olivia Allana Jenner, model nomor satu dunia yang terkenal sombong te...
Unlock a new story part or the entire story. Either way, your Coins help writers earn money for the stories you love.

This story has 31 remaining parts

See how Coins support your favorite writers like @daasa97.
RACING the Limits [LEONIDAS#1]Where stories live. Discover now