Wattpad Original
Zbývá ještě 1 bezplatná část

RTL | Part 2 - The prize is me

105K 6.8K 163
                                    

RACING the Limits | Part 2 – The prize is me.


Los Angeles, California—USA. | 7:49 PM

"Kevin Alvaro Leonidas! Apa mau mabuk? Kau—" Nada panggilan terputus menghentikan ucapan Olivia. Olivia segera menatap layar ponselnya, menganga melihat Kevin memutuskan panggilan mereka sepihak.

"Kevin sialan!" umpat Olivia sambil membanting ponselnya ke atas meja rias. Beberapa foundation, lipstick hingga serum berharga mahal berjatuhan karena ulah perempuan berusia dua puluh tiga tahun, berambut coklat karamel dengan warna mata senada itu. Tapi Olivia tidak peduli, jangankan itu semua—Olivia malah sangat ingin menghancurkan dunia ketika melirik layar televisi yang masih menampilkan iklan.

Kevin Leonidas sialan! Bisa-bisanya dia membeberkan kebohongan seperti itu pada dunia?! Olivia menarik napas panjang, berusaha tenang. Tapi sayangnya, ketenangannya tidak bertahan lama ketika asistennya—seorang wanita pirang berusia sepantaran dengannya—masuk dengan tergesa.

"Livy ... Livy! Coba kau lihat ini! Tuhan! Akhirnya kita menemukan jalan keluar untuk skandalmu!" pekik Skyla sembari menunjukkan layar ponselnya.

Olivia segera berbalik. "Apa lagi?! Jangan bilang kau menyuruhku—"

"Kenapa kau tidak berkata, kau kekasih Kevin Leonidas! Kau sudah membuatku pusing dengan skandalmu dengan Mr. Thompson! Tuhan ... kenapa lagi dengan semua make up ini?!" Lagi. Skyla terbelalak melihat beberapa botol-botol makeup dan skin care dengan harga selangit pecah.

"Bereskan saja semuanya. Termasuk soal Kevin Leonidas. Katakan pada wartawan kami tidak berhubungan—lelaki sialan itu hanya berdelusi. Apa pemotretannya sudah bisa dimulai? Mana gaunku?"

Kekagetan Skyla berubah menjadi kebingungan. "Maksudmu? Kenapa aku harus melakukan itu? Itu hanya akan membuat skandal baru untukmu!"

"Karena Kevin Leonidas memang bukan kekasihku. Dia hanya lelaki gila!"

Olivia bangkit berdiri, bersamaan dengan itu beberapa kru masuk sembari membawakan beberapa gaun pengantin dari brand ternama yang akan dia kenakan. Beberapa waktu belakangan, dibandingkan mendapat job pemotretan lingerie atau pakaian dalam—Olivia jadi lebih sering mendapat job pakaian kasual, gaun—bahkan menjadi brand ambassador beberapa merek make up dan sepatu.

Masih dengan pandangan bingung, Skyla memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan bergegas mengambil satu gaun untuk Olivia. "Livy, dengarkan aku ... aku tidak peduli Kevin Leonidas memang benar-benar kekasihmu atau bukan. Tapi yang jelas dia mengakui itu. Bahkan kabarnya Mrs. Thompson akan melakukan konferensi pers untuk meminta maaf—"

"Dia memang seharusnya meminta maaf. Bahkan sebelum Kevin mengatakan—ah, sudahlah. Intinya, aku memang tidak pernah berselingkuh dengan suaminya! Aku hanya sedang makan malam ketika—"

"Baik! Pria tua itu yang mendekatimu. Tapi kau sendiri yang paling tahu, kali ini media dan orang-orang di luar sana tidak akan mendengarkan ucapanmu. Ini bukan kali pertama. Sebelumnya, bukankah kau juga sudah digosipkan menjadi perusak dalam hubungan Jason Stevano?"

Mengembuskan napas berat, Olivia menutup matanya rapat-rapat. Skyla ada benarnya. Dia benar atau salah, orang pasti akan lebih melihat track recordnya. Jason Stevano adalah sepupu Kevin—dan Olivia memang sempat mendekatinya karena beberapa alasan—tapi dia tidak berpikir hal itu akan berdampak sekarang.

"Okay. Jadi apa yang kau ingin aku lakukan?" ucap Olivia pasrah. "Satu lagi. Apa pun isi kepalamu, aku bukan kekasih Kevin Leonidas dan tidak akan pernah menjadi kekasihnya!"

RACING the Limits [LEONIDAS#1]Kde žijí příběhy. Začni objevovat