53. As Long As We're Together (18+)

29K 1.9K 1K
                                    

AUTHOR POV

Mr. Choi termenung di kursinya. Ia tidak tahu mengapa dua orang yang saat ini berstatus sebagai targetnya itu begitu mempengaruhi suasana hatinya. Ini bukan kali pertama ia menculik sebuah pasangan, namun pasangan-pasangan lain berbeda. Sekalipun mereka melihat kekasihnya disiksa didepan mereka, mereka akan tetap memohon untuk dirinya sendiri agar diselamatkan. Ia tidak menyangka kalau ia akan bertemu seseorang seperti Chanyeol atau Baekhyun yang justru memutuskan untuk menerima siksaan demi kekasihnya. Se-klise apapun kisah cinta dan se-mainstream apapun perlakukan seorang kekasih pada kekasihnya, tidak ada yang meminta untuk terus disiksa demi orang lain.

Mr. Choi sedikit membenci keduanya karena sebetulnya ia tidak perlu menunggu Kim Jungkook untuk memberikan perintah untuk membunuh. Ia bisa saja melakukan itu sekarang namun sialnya ia merasa sedikit luluh dan butuh waktu untuk memantapkan hatinya sendiri. Terlebih lagi, Ren, yang bisa ia katakan adalah satu-satunya alasan mengapa ia memilih untuk bergelut di bidang ini, yaitu agar bisa melindungi putra satu-satunya itu, ia masih menyimpan perasaan yang lebih dari dalam untuk seorang Park Chanyeol. Ia memikirkan apa yang sekiranya terjadi kalau sosok Park Chanyeol yang dimaksud nantinya tak lagi ada. Ren bisa mengkhianatinya dan pergi ke Korea demi Park Chanyeol, ia juga berani memalsukan luka-luka ditubuhnya untuk berlari ke pelukan Park Chanyeol. Dan yang paling utama, ia berani memerintahkan anak buahnya untuk membunuh hanya karena Park Chanyeol.

Park Chanyeol.

Sialan, ia merasa lucu ketika seorang mafia sepertinya tidak bisa memungkiri kalau lelaki berumur belia itu mempunyai aura yang kuat dan menawan. Seperti mempunyai satu daya tarik yang pastinya bisa menarik putranya dengan sekali hembus, atau seseorang yang teguh nan tetap pendirian sepeti Byun Baekhyun bahkan.

Sebelum ia bisa berfikir lebih jauh, pintu ruangannya terbuka tanpa ketukan dan hanya satu orang yang bisa melakukannya tanpa terkena marah dari si pemilik ruangan. Ren masuk dan menutup pintu dibelakangnya, berjalan lesu mendekati ayahnya dengan mata yang berkaca-kaca, perlahan duduk didepan ayahnya dan menatap kosong ke depan.

"Ada apa?" Tanya ayahnya lembut. "Kurasa kau punya sesuatu yang ingin dibicarakan?"

Ren mengangguk lesu. Ia menatap kosong ke meja ayahnya. Ayahnya adalah satu-satunya orang yang ia miliki setelah kepergian ibunya, dan harus ia akui seberapa jengkelpun terkadang ia pada ayahnya, hanya ia yang bisa membuat Ren menumpahkan seluruh isi hatinya. Bahkan ketika sekarang ayahnya lah yang menangkap Chanyeol, bahkan mengekangnya dari lelaki itu. Ia menghela nafas keras dan mengelap ujung matanya agar air mata itu tidak jatuh.

"Ayah," Mulainya perlahan. "Hatiku sakit sekali."

"Aku hanya menginginkan Chanyeol. Kenapa semuanya begitu sulit? Semua orang bisa mendapatkan apapun yang mereka mau dengan mudah namun kenapa tidak denganku? Ia adalah satu-satunya yang aku inginkan dan aku berusaha, mengapa ia tak juga jatuh padaku melainkan jatuh pada orang lain? Aku menginginkan hatinya dan selalu ada untuknya jika saja ia mau meminta. Aku bisa melakukan hal yang lebih menakjubkan dari Baekhyun. Aku bisa melindunginya dari siapapun, aku juga bisa menjadi kekasih yang baik untuknya. Aku yakin diriku akan lebih menakjubkan dari Byun Baekhyun. Benar, 'kan, ayah?"

Mr. Choi mengangguk, hal yang selalu ia lakukan ketika anaknya bercerita.

"Aku melakukan semua yang kubisa untuk mendapatkannya. Aku sejujurnya tidak bahkan bisa membenci Baekhyun karena aku benci mengakui kalau ialah yang bisa mendapatkan hati Chanyeol, bukan aku. Hati Chanyeol berada digenggamannya dan itu seakan mengejekku, ayah. Aku sangat kesal pada diriku sendiri setiap kali aku menatap ke arah kaca. Aku selalu yakin kalau diriku jauh lebih baik dari siapapun untuk Chanyeol tapi mengapa..." Ren terhenti, air mata pertamanya jatuh. "Mengapa aku tidak bisa membuat Chanyeol tersenyum selebar ketika ia bersama Baekhyun? Baekhyun hanya diam dan tidak melakukan apapun tapi Chanyeol menatapnya seakan ialah orang yang paling berharga didunia. Aku iri padanya, ayah. Aku iri padanya."

[ChanBaek] Take You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang